Hosni Mubarak lahir pada 4 Mei 1928 di "Kafr El-Meselha", Governorat Al Monufiyah (Mesir). Saat masih belajar di perguruan tinggi, ia bergabung dengan Akademi Militer Mesir hingga meraih gelar Bachelor's Degree dalam Pengetahuan Militer pada tahun 1949.
Pada tahun 1950, ia bergabung dengan Akademi Angkatan Udara dan kembali meraih gelar Bachelor's Degree untuk Pengetahuan Aviation serta Ia mengajar di Akademi Angkatan Udara pada periode 1952-1959. Pada tahun 1964, ia diangkat sebagai Kepala Delegasi Militer Mesir untuk USSR.
Pada tahun 1950, ia bergabung dengan Akademi Angkatan Udara dan kembali meraih gelar Bachelor's Degree untuk Pengetahuan Aviation serta Ia mengajar di Akademi Angkatan Udara pada periode 1952-1959. Pada tahun 1964, ia diangkat sebagai Kepala Delegasi Militer Mesir untuk USSR.
Di bawah Konstitusi Mesir 1971, Presiden Mubarak memiliki kuasa yang luas atas Mesir. Bahkan, dia dianggap banyak orang sebagai seorang diktator, meskipun moderat. Ia dikenal karena posisinya yang netral dalam Konflik Israel-Palestina dan sering terlibat dalam negosiasi antar kedua pihak.
Setelah bergabung di Akademi Militer FROUNZ (Uni Soviet), ia menjadi Komandan Pangkalan Udara Barat Kairo (1964) dan menjabat Direktur Akademi Angkatan Udara pada tahun 1968. Pada tahun 1969, ia menjabat Kepala Staf Angkatan Udara dan Komandan Angkatan Udara serta Wakil Menteri Peperangan (1972). Pada 1974, ia dipromosikan ke peringkat Letnan Jendral dan Wakil-Presiden Republik Arab Mesir (1975).
Pada 1979, ia menjabat Wakil-Presiden Partai Demokratik Nasional (NDP) dan langsung menjabat Presiden Republik Arab Mesir pada 1981. Pada 1982, ia menjabat Presiden Partai Demokratik Nasional dan terpilih kembali sebagai presiden (1987).
Periode 1989-1990, ia menjabat Ketua Umum Organisasi Persatuan Afrika "OAU". Ia terpilih kembali sebagai presiden pada 1993 dan menjabat lagi sebagai Ketua Umum Organisasi Persatuan Afrika "OAU" pada periode 1993-1994. Sejak Juni 1996, ia menjabat Ketua Umum Arab Summit. Ia terpilih kembali sebagai presiden pada 1999 dan menjabat Ketua Umum G-15 pada periode 1998-2000.
Periode 1989-1990, ia menjabat Ketua Umum Organisasi Persatuan Afrika "OAU". Ia terpilih kembali sebagai presiden pada 1993 dan menjabat lagi sebagai Ketua Umum Organisasi Persatuan Afrika "OAU" pada periode 1993-1994. Sejak Juni 1996, ia menjabat Ketua Umum Arab Summit. Ia terpilih kembali sebagai presiden pada 1999 dan menjabat Ketua Umum G-15 pada periode 1998-2000.
Pernikahannya dengan Suzanne Mubarak memperoleh dua orang anak, yaitu Alaa dan Gamal.
Muhammad Hosni Mubarak telah menjadi presiden Republik Arab Mesir sejak 14 Oktober 1981 menggantikan presiden Anwar Sadat. Hosni Mubarak dilatih sebagai pilot dan naik di jajaran angkatan udara Mesir selama 1960-an dan 70-an. Mubarak adalah wakil presiden Anwar Sadat pada tahun 1975 , dan pada tahun 1978 Mubarak menjadi wakil ketua Partai Demokrat Nasional / National Democratic Party (NDP), partai politik pemerintahan di Mesir.
Ketika Sadat dibunuh, Mubarak menjadi ketua NDP. Sehingga ia punya kontrol penuh terhadap pemerintah. Berjalan tanpa perlawanan, Mubarak memenangkan kepresidenan dalam referendum nasional pada tahun 1987, 1993 dan 1999. Selama kepresidenannya, Hosni Mubarak telah fokus pada pertumbuhan ekonomi dan beringsut ke arah reformasi politik, tetapi hal itu diwarnai isu bahwa pemerintahannya dekat dengan kediktatoran. Pada tanggal 7 September 2005 ia dengan mudah memenangkan pemilihan sehingga ia menjabat presiden, lima kali berturut-turut.
Ketika Sadat dibunuh, Mubarak menjadi ketua NDP. Sehingga ia punya kontrol penuh terhadap pemerintah. Berjalan tanpa perlawanan, Mubarak memenangkan kepresidenan dalam referendum nasional pada tahun 1987, 1993 dan 1999. Selama kepresidenannya, Hosni Mubarak telah fokus pada pertumbuhan ekonomi dan beringsut ke arah reformasi politik, tetapi hal itu diwarnai isu bahwa pemerintahannya dekat dengan kediktatoran. Pada tanggal 7 September 2005 ia dengan mudah memenangkan pemilihan sehingga ia menjabat presiden, lima kali berturut-turut.
KORUPSI DAN KEMISKINAN
Korupsi di pemerintahan Mubarak terutama di Kementerian Dalam Negeri telah meningkat secara dramatis. Kesenjangan sosial membuat rakyat murka yang kemudian mengadakan demonstrasi besar-besaran dan masih berlangsung hingga kini.
Kemiskinan, pengangguran dan otoriterisme sesungguhnya tidak beranjak dari Mesir sejak 30 tahun lalu. Hari-hari kemarahan yang kini membara di Mesir sesungguhnya sudah pernah terjadi pada masa Mesir diperintah Anwar Sadat. Pada zaman presiden yang menjadi superstar itu, juga 160 warga Mesir tewas karena berdemo memprotes pengurangan subsidi. Pada 30 tahun lalu itu rakyat Mesir juga muak pada korupsi dan kesenjangan kemiskinan yang begitu tinggi.
Kemiskinan, pengangguran dan otoriterisme sesungguhnya tidak beranjak dari Mesir sejak 30 tahun lalu. Hari-hari kemarahan yang kini membara di Mesir sesungguhnya sudah pernah terjadi pada masa Mesir diperintah Anwar Sadat. Pada zaman presiden yang menjadi superstar itu, juga 160 warga Mesir tewas karena berdemo memprotes pengurangan subsidi. Pada 30 tahun lalu itu rakyat Mesir juga muak pada korupsi dan kesenjangan kemiskinan yang begitu tinggi.
Akankah Husni Mubarak tetap bertahan?
[Source : wanayasa.co.cc/wikipedia/detik]
[Source : wanayasa.co.cc/wikipedia/detik]
0 Comment:
Post a Comment
Silahkan anda meninggalkan komentar yang tidak berbau SARA