Share Info

23 February 2011

Ketika Kita Harus Siap Menghadapi Persaingan

Ternyata kehidupan kita sehari-hari selalu diwarnai dengan persaingan. Tetapi, seberat apapun persaingan itu, kita tetap dituntut berhasil melawan persaingan tersebut. Kita dituntut berhasil memberi pencerahan terhadap orang-orang yang selalu mudah takluk dalam persaingan.

Karena itu, dalam menggapai sebuah impian, misal persaingan dalam bisnis, persaingan dalam dunia kerja, persaingan dalam pelajaran, dan lain-lain, dalam menghadapinya kita harus selalu siap bersaing. Kita harus siap pula memenangkan persaingan itu.

Disisi lain kita pun dituntut harus siap menerima kekalahan. Jika memang kita pasti akan sangat senang. Kita pasti akan mengukur keberhasilan tersebut sebagai sebuah prestasi besar. Kita akan selalu dibuat tersenyum bila mengenang keberhasilan itu.

Sebaliknya, jika kita gagal meraih kemenangan, mungkin saja kita akan sedih. Bahkan, mungkin juga kita akan melakukan hal-hal yang kurang menguntungkan bagi diri kita sendiri.

Padahal sebenarnya, jika kita melihat orang lain berhasil, tak perlu sungkan untuk mengakui keberhasilannya. Sepantasnya kita malah bersikap profesional dengan cara menghargai dan hormati apa yang telah mereka capai.

Kemudian kita mencoba menyadari dari dalam diri sendiri, bahwa keberhasilan mereka bisa teraih berkat kerja keras dalam menghadapi persaingan. Kita harus memberikan ucapan selamat atas sukses itu. Kita pun harus ikhlas menerima dengan hati terbuka bahwa keberhasilan mereka adalah keberhasilan mereka atas hasil jerih payah upaya mereka.

Terkadang dalam diri kita ada perasaan yang kurang nyaman dengan keberhasilan lawan atau pesaing kita, atau keberhasilan dari orang lain. Terkadang muncul sifat iri hati, kecewa, dengki, biasanya mudah mengiringi hati kita.

Kita terkadang merasa lebih berhak mendapatkan keberhasilan itu, walau sebenarnya dalam hati kecil kita mengakui bahwa mereka memang berhak atas apa yang mereka terima sekarang ini.

Meskipun kita tak berhasil meraihnya, namun temukan keberhasilan yang lebih besar dalam diri kita, yaitu kebesaran jiwa untuk mengucapkan selamat atas keberhasilannya.

Ironisnya kita seringkali terjebak untuk melakukan tindakan yang tak semestinya, yang pada akhirnya akan merugikan diri sendiri ketimbang belajar dari keberhasilan mereka.

Yang patut kita lakukan adalah memahami dengan jiwa kita memang mereka berhak untuk berhasil, dan sebenarnya adalah suatu kesempatan bagi kita untuk belajar dari keberhasilan mereka, siapa tahu ketika giliran kita berhasil, maka keberhasilan yang akan kita capai, adalah suatu keberhasilan yang lebih besar.

Keberhasilan dan kegagalan tetapi kegagalan adalah sebuah feedback kesalahan dari tahap atau proses yang kita lakukan, oleh karena itu kita harus berusaha memperbaikinya, sedangkan keberhasilan adalah buah dari hasil usaha.

Maka cobalah kita menyikapi dengan bahagia keberhasilan atau kegagalan yang kita dan pesaing kita terima, ketika pesaing kita berhasil maka kita akan juga jadi pemenang ketika kita berbesar hati dan mengucapkan selamat atas keberhasilan yang berhasil di raihnya, Anda akan terlihat seperti orang yang kalah, ketika anda mendendam, membenci dari keberhasilan yang orang lain capai.

Karena itu pahamilah bahwa Anda tidak bisa belajar bagaimana merealisasikan kesuksesan dari kegagalan, sebab hampir tidak ditemukan kesuksesan tanpa kegagalan.

Selain itu, Anda pun harus memahami bahwa tidak ada resep misterius untuk merealisasikan kesuksesan, sebab kesuksesan adalah hasil dari persiapan matang, kerja keras, dan kesediaan belajar kepada kesalahan.

[Source : suarakarya-online.com]
by : Ami Herman/Dikutip dari paparan Erwin Arianto seperti disebarluaskan milis Radio Prambors, Jakarta

0 Comment:

Post a Comment

Silahkan anda meninggalkan komentar yang tidak berbau SARA

Link Exchange

Copy kode di bawah ke blog sobat, saya akan linkback secepatnya

Berbagi Informasi

Sport

Translate

Blog Archive

Pageviews last month