Al-Zahrani menerima kami pagi itu di bulan Oktober 2010. Pukul setengah sepuluh pagi, kami tiba di Masna' Kiswah, tempat pembuatan kiswah yang didirikan oleh Raja Arab pada 7 Rabi'ul Akhir 1397 H.
Arab Saudi mulai merencanakan pembuatan sendiri kiswah pada Muharam 1346 H di zaman Al-Malik Abdul Aziz bin Abdul Rahman Al-Saud. Sebelumnya, kiswah dibuat di beberapa negara, seperti India dan Mesir. Kiswah luar berwarna hitam dengan lapisan berwarna putih di bagian dalamnya. Kiswah di dalam Ka'bah berwarna hijau.
Kami perlu menunggu sekitar 20 menit di depan pintu gerbang Masna' Kiswah di Ummul Joud itu. Penjaga harus mengonfir masi kehadiran kami kepada Humas Mas na' Kiswah. Setelah mendapat persetujuan, penjaga baru membuka pintu gerbang.
Khamis Al-Zahrani langsung membawa kami ke ruang yang menimpan replika pintu ka'bah yang diselubungi Kiswah. Ia memu lai penjelasan dengan memegang gulungan benang berwarna-warni yang ada di meja depan replika pintu Ka'bah, setelah kami menyelesaikan acara foto-foto di depan replika pintu itu. Itu benang sutra yang telah diberi warna. Aslinya, tentu saja berwarna putih. "Dibutuhkan 670 kilogram benang sutra asli untuk membuat kiswah," ujar Al-Zahrani. Total dana yang dikeluarkan bila dirupiahkan sekitar Rp 50 miliar.
Pembuatan kiswah kini telah melibatkan mesin dengan kemampuan 9.986 benang per meternya. Alat tenun yang dulu dipakai membuat kain kini disimpan di ruang pe mintalan benang. "Tiga puluh tahun lalu, kita terakhir kali memakai alat tenun ini.
Bertahun-tahun sebelumnya, kain kiswah dibuat dengan alat tenun, bukan mesin," ujar Ismail Abdullah Mahmadi, kepala Bagian Pemintalan Benang Masna' Kiswah.
Kini, alat tenun bukan mesin itu masih dipakai untuk membuat kain yang akan dipasang di bagian dalam Ka'bah. Kain untuk ruang Kabah ini berwarna hijau. Dengan alat bukan mesin, pembuatan kiswah memakan waktu delapan bulan. Setelah memakai mesin, cukup lima bulan.
Replika ruang dalam Kabah juga dihaudirkan di ruang pintal ini. "Ini kiswah bagian dalam Kabah," ujar Ismail, seraya menunjuk kain berwarna hijau yang menu tupi dinding bagian dalam replika ruang Kabah itu.
Di ruang penyulaman, replika pintu Kabah juga dipasang, ditutup dengan kiswah bersulam berbagai ayat suci. Yang dipasang adalah replika pintu zaman Sultan Murad Khan IV (1410 Hijriyah). Di sini, para pekerja menyulamkan benang emas dan perak ke potongan-potongan kiswah membentuk kaligrafi ayat-ayat Alquran.
Lokasi Masna' Kiswah berdampingan dengan Museum Haramain. Di Masna' Kiswah pula, tiap 1 Dzulhijah diadakan upacara secara simbolis penyerahan kiswah kepada kepala urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Imam Masjidil Haram biasanya juga menghadiri acara penyerahan kiswah ini. Pada acara penyerahan 1 Dzulhijah 1431 H bakda Isya itu, yang hadir adalah imam Syekh Mahir AlMu'aykali.
Pada acara itu dilakukan pula penyerahan simbolis kunci pintu Ka'bah kepada Dr Saleh Al-Saiby, ahli waris pemegang kunci pintu Ka'bah. Pemegang kunci sebelumnya, Abdul Aziz Al-Saiby, meninggal di pagi harinya. Keluarga Al-Saiby telah menjadi pemegang kunci pintu Ka'bah sejak zaman Quraisy, sebelum Muhammad diangkat sebagai nabi.
0 Comment:
Post a Comment
Silahkan anda meninggalkan komentar yang tidak berbau SARA