Pendidikan seks dianggap berhasil karena mendorong remaja menunda keinginan berhubungan badan. Setidaknya mereka menunggu berhubungan seks untuk pertama kalinya pada usia yang lebih matang.
Dari sebuah jajak pendapat yang dilakukan pusat penyakit menular di Amerika Serikat, para remaja yang mendapat pendidikan seks mengatakan tidak mencoba berhubungan seks sebelum melewati usia 15.
Di negara maju, sekitar 93% sekolah menengah, memasukan pendidikan seks dalam kurikulum pelajaran sekolah, dan jajak pendapat ini dilakukan untuk mengetahui efektifitasnya.
Survei dipimpin oleh Dr Trisha Mueller, pakar penyakit menular dari pusat penelitian di Atlanta. Sebanyak 2.019 remaja berusia 15-19 menjadi responden.
Kepada mereka ditanyakan, apakah menerima pendidikan seks secara formal di sekolah, gereja atau organisasi kemasyarakatan lainnya. Ditanyakan pula, apakah mereka diberitahu bagaimana cara menolak ajakan berhubungan seks dan pengetahuan mengenai alat kontrasepsi.
Para remaja itu ditanya pada usia berapa mereka mendapat pendidikan seks dan bercinta untuk pertama kalinya.
Para peneliti kemudian membandingkan usia pertama kali berhubungan seks pada remaja yang mendapat pendidikan seks dan tidak. Sebanyak 59% remaja putri yang mendapat pendidikan seks mengatakan, mereka tidak berhubungan seks sebelum berusia 15. Sedangkan remaja pria, 71% orang yang mendapat pendidikan seks mengatakan tidak berhubungan seks sebelum usia 15.
Pada kelompok remaja berisiko tinggi seperti keturunan Afrika Amerika dan yang tinggal di daerah kota, pendidikan seks memberikan hasil lebih baik. Sekitar 88% mengatakan tidak berhubungan seks sama sekali sebelum usia 15.
Remaja pria lulusan sekolah menengah dan mendapat pendidikan seks tercatat tiga kali lebih memperhatikan penggunaan alat kontrasepsi dibanding mereka yang tidak mendapat pendidikan seks.
[Source : inilah.com]
0 Comment:
Post a Comment
Silahkan anda meninggalkan komentar yang tidak berbau SARA