Ayo, tilik ulasan Efnie Indrianie,M.Psi, Psikolog Staff Pengajar Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha berikut:
Malas Bangun Pagi Karena...
1. Transisi yang terjadi bersifat tiba-tiba
Biasanya, jam masuk usia lebih siang, berkisar pukul 08.00-09.00 wib. Belum toleransi keterlambatan dengan pertimbangan usia yang masih dini. Akibatnya, anak-anak di bawah 4 tahun bisa bangun sesuai dengan keinginan hatinya tanpa terbebani akan terlambat tiba di sekolah. Dan lambat laun hal ini akan membentuk kebiasaan pada diri seorang anak.
2. Kebiasaan pagi hari
Beberapa anak memang ada yang terbiasa bangun pagi. Tapi, mereka belum bisa memanfaatkan waktu yang ada sebaik mungkin untuk melakukan persiapan ke sekolah. Misalnya, setelah bangun tidur, anak tidak langsung mandi dan berpakaian, justru duduk di sofa atau malah masih dalam posisi setengah tertidur di kasurnya.
3. Anak terbiasa tidur larut malam
Jumlah jam tidur yang ideal bagi anak usia 4 tahun adalah delapan sampai 10 jam malam hari dan dua jam siang hari. Jika pada malam hari anak kurang jam tidurnya, bukan tidak mungkin akan sulit bangun pada pagi hari.
4. Malas ke sekolah
Sebaiknya, ketahuin dengan detil situasi di sekolahnya seperti apa. Kadang, suasana tidak menyenangkan di sekolah membuat anak tidak termotivasi untuk bangun pagi dan melakukan aktivitas persiapan ke sekolahnya.
5. Jeda waktu libur yang cukup lama dari jenjang sekolah sebelumnya
Saat liburan tiba, biasanya anak diperbolehkan bangun tidur jam berapapun yang mereka mau. Artinya, mereka bisa “bermalas-masalan” pada pagi hari. Nah, jika waktu libur minimal 2 minggu, hal ini cukup berpengaruh dalam membentuk kebiasaan anak.
6. Kondisi fisik anak memang tidak bugar
Apabila fisik anak tidak bugar, pemicunya bisa dari berbagai hal, di antaranya asupan nutrisi yang kurang sehingga gairah dan semangat untuk memulai aktivitas menurun.
7. Bentuk cari perhatian karena ia jarang bertemu dengan orangtuanya yang sibuk bekerja.
Jangan Dibiarkan!
Sebagian anak menganggap aktivitas pagi hari sebagai momok. Mulai dari bangun pagi, mandi, sarapan, hingga berangkat ke sekolah. Sekilas, ‘penyakit pagi hari’ merupakan hal biasa yang terjadi pada anak-anak.
Akan tetapi, jika tidak diatasi bisa menjadi cikal-bakal dari perilaku tidak disiplin,” ujar Efnie Indrianie, M.Psi, Psikolog dari Staf Pengajar Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung.
Dan apabila dibiarkan terus, dampaknya akan membentuk kebiasaan buruk pada anak. Selain itu, ia juga menjadi tidak terlatih dalam mengelola waktu untuk serangkaian aktivitas yang dilakukan. “Secerdas apa pun anak, jika tidak dilatih kedisiplinan dan mengelola waktu dengan tepat, akan membuat potensi kecerdasan yang dimiliki menjadi sia-sia karena tidak bisa diwujudkan dalam bentuk perilaku yang produktif,” tegas perempuan kelahiran 27 Desember 1982 ini.
Trik Agar Anak Rajin Bangun Pagi
* Latih anak bagun pagi, minimal 1 bulan sebelum aktivitas sekolah dimulai.
* Manfaatkan waktu liburan untuk melatih anak bangun pagi, dan melakukan serangkaian kegiatan pagi sebagai persiapan melakukan aktivitas.
* Isi liburannya dengan berbagai aktivitas yang bersifat produktif seperti kelompok bermain, olahraga, berpetualangan, melakukan eksperimen yang dapat menambah wawasan. Perlu diingat, mulailah akvitas tersebut pada pagi hari.
* Penting juga untuk mulai membuat jadwal agenda harian anak sejak pagi hari.
* Biasakan tidur lebih awal, sehingga jumlah jam tidur minimal delapan jam dapat terpenuhi dan anak dapat bangun dengan bugar.
* Ceritakan hal-hal yang menarik tentang sekolah dari sebelum aktivitas sekolah dimulai, minimal 1 bulan sebelumnya. Informasi yang positif mengenai sekolah dapat menggugah rasa keingintahuannya tentang sekolah dan menanamkan memori yang positif tentang sekolah tersebut.
* Penuhi kebutuhan nutrisi anak, karena dengan tubuh yang prima membuat anak siap untuk melakukan aktivitas sedari pagi.
* Sesekali gunakan sistem stempel yang nanti bisa ditukar dengan hadiah jika anak mampu menyelesaikan aktivitas yang sudah dituliskan di jadwal kegiatan yang ditempel. Ingat moms, hadiah tidak selalu berupa barang, tapi juga bisa berbentuk pujian.
* Sebaiknya orangtua bangun lebih pagi setiap hari dan menunjukkan sikap disiplin secara konsisten, sehingga anak melihat figur orangtua memberikan contoh yang positif.
* Ceritakan melalui buku-buku bacaan, DVD edukasi, tokoh anak-anak yang memiliki semangat yang luar biasa untuk sekolah. Melalui cerita tersebut diharapkan tokoh tersebut bisa menjadi inspirasi anak untuk meniru tokoh tersebut.
* Konsisten melatih anak (Senin-Minggu) sehingga aktivitas pagi menjadi kebiasaan yang ia lakukan secara otomatis (tanpa beban).
[Source : Okezone]
0 Comment:
Post a Comment
Silahkan anda meninggalkan komentar yang tidak berbau SARA