Tentu kenyataannya tak mudah untuk menerapkan defisit kalori itu. Biasanya makanan yang masuk malah lebih banyak dari yang dibutuhkan.
"Karena itu yang penting diubah adalah perilaku. Harus diciptakan kondisi agar perilaku berubah. Seperti halnya ketika anak lulusan SMA dididik menjadi tentara. Kondisi disiplin yang ketat akhirnya bisa mengubah perilaku dari anak SMA menjadi tentara yang tegap dan disiplin," papar Prof.Dr.Walujo Soerjodibroto, Sp.GK, ahli gizi dari FKUI Jakarta.
Ada tiga kondisi yang diciptakan Prof.Walujo untuk mengubah perilaku makan para pasiennya. Pertama, dia akan memberikan kapsul untuk membiasakan makan tidak berlebihan.
Kedua, perut akan mendapatkan akuapuntur agar bisa membuat usus menjadi sensitif. Jadi, hanya dengan makan secukupnya perut akan lebih cepat kenyang.
Langkah ketiga untuk mengubah perilaku makan berlebihan adalah dengan hipnoterapi. "Perilaku makan berlebihan itu adalah tindakan bawah sadar. Kita tahu bahwa makan berlebihan tak baik, toh masih dilakukan juga. Seperti halnya koruptor tahu bahwa korupsi tak baik, tapi masih juga dilakukan, kan? Ini tindakan hasil dari pikiran bawah sadar," ujarnya.
Hipnoterapi akan membawa diri lebih paham mengenai pola makan sehat seperti yang disugesti oleh Prof.Walujo. Secara otomatis pikiran bawah sadar mengarahkan kita untuk makan lebih sehat.
Ketika pasokan kapsul berhenti, sugesti hipnoterapi menetap dan berhenti, pola makan pun otomatis berubah dan lebih sehat. "Dalam satu minggu berat badan akan turun satu kilogram. Namun, untuk kasus obesitas berat perlu waktu dan kesabaran ekstra dalam memangkas lebih dari 20 kilogram," katanya.[Source : Kompas]
0 Comment:
Post a Comment
Silahkan anda meninggalkan komentar yang tidak berbau SARA