Salah satu edisi jurnal psikologi e Salute menulis tentang sebuah studi menarik yang dilakukan oleh psikolog Amerika. Para ilmuwan memperjelas hubungan antara profesi dan seksualitas, seberapa hebat mereka berhasil melakukannya.
Ternyata, karya kehidupan yang dipilih secara langsung dapat memengaruhi munculnya libido. Misalnya, manajer yang menggunakan pekerja untuk bekerja dan menyia-nyiakan energi utama mereka. Maka mereka termasuk orang yang energi seksualnya juga sia-sia saat di tempat kerja. Ini tidak hanya merusak sistem syaraf, tetapi juga memengaruhi perilaku mereka di tempat tidur. Bahkan mereka kehilangan kepekaan terhadap mitranya. Demikian menurut penulis studi yang dinukil dari Genius Beauty, Kamis (30/12/2010).
Politisi dan tokoh masyarakat, menurut psikolog, mendambakan sejumlah besar lawan "main" tetapi tidak dapat tinggal bersama untuk waktu yang lama. Tindakan seksual mereka berlangsung cepat, seolah-olah mereka "bergegas" untuk segera pindah ke "lawan" berikutnya.
Menurut penulis, profesi psikolog, pengacara, dan dokter adalah orang-orang berhati-hati dan mentransfer kehati-hatian mereka ke dalam hubungan seksual. Lantaran begitu berhati-hati, para pelaku profesi ini biasanya tidak pernah mengambil inisiatif di tempat tidur sebelum memuaskan pasangannya.
Profesi militer dan atlet, disimpulkan psikolog, orang-orang dalam profesi tersebut sangat mudah berhubungan dengan keintiman. Mereka memang tipikal orang lurus, namun senang merayu dan hal itu dianggap sebagai daya tarik langsung terhadap seksual.
Sementara seniman dan perwakilan profesi kreatif lainnya, adalah orang yang muak dengan seks biasa. Mereka mencari hubungan yang abadi untuk memuaskan emosi dan senang melakukan sensasi. Sehingga mereka sangat sering ganti pasangan di tempat tidur, itu biasanya dilakukan sebagai penghibur.
[Source : OkeZone]
0 Comment:
Post a Comment
Silahkan anda meninggalkan komentar yang tidak berbau SARA