Falsafat berasal dari Yunani yang tersusun dari 2 kata philein dalam arti cinta dan sophos dalam arti hikmt (wisdom). Orang arab memindahkan kata Yunani philosophia ke dalam bahasa mereka dengan menyesuaikannya dengan tabiat susunan kata-kata Arab. yaitu falsafa dengan pola fa'ala, fa'lalah dan fi'lal. dengan demikian kata benda dari kata kerja falsafa seharusnyalah dan filsafat.
Dalam bahasa Indonesia banyak terpakai kata filsafat. dan ini kelihatannya bukan berasal dari kata Arab falsafah dan bukan pula dari kata barat. philosophy. apakah fill diambil dari kata barat, sehingga terjadilah gabungan antara keduanya dan menimbulkan kata filsafat?
Pengetahuan Agama:
1). Bukti historis
Dalam lapangan ilmu pengetahuan, pengetahuan tentang adanya Aristoteles, Plato, dsb. dan pengetahuan tentang falsafat mereka masing-masing diperoleh dari buku-buku yang menurut keterangan adalah tulisan mereka. apakah buktinya orang yang bernama Aristoteles atau Plato betul dan benar diabad keempat dan kelima sebelum nabi Isya? dan apa buktinya bahwa buku-buku yang dsebut itu adalah karangan mereka?karena ada tradisi yang turun menurun mulai dari sesudah matinya kedua filosof itu sampai ke pada masa kita iniyang mengatakan demikian. dan belum ada suara yang menentang kebenaran tradisi ini. demikian pula dalam agama. pengetahuan tentang Budha, tentang nabi-nabi seperti Musa, Isa, dam Muhammad s.a.w. diperoleh dari tradisi.
tradisi ini diperkuat oleh bukti2 historis. bukti-bukti historis yang dimaksud umpamanya keterangan-keterangan penulis sejarah yang diakui keahlian dan dipercayai kebenaran uraiannya tentang pribadi-pribadi tersebut dan sejarah itu ditulis di zaman mereka masih hidup atau tidak lama sesudah zaman mereka.
Kalau tidak ada bukti-bukti historis, adanya figur yang bersangkutan diragukan. mengenai Nabi Muhammad umpamanya, belum ada kedengaran suara yang mengatakan bahwa wujud beliau dalam sejarah diragukan. sejarah Nabi Muhammad jelas. buku suci yang ditinggalkannya ada, dan kata-katanya di catat (Hadist yang rentetan rawinya dengan jelas disebut satu persatu).
Sebaliknya mengenai mengenai sebagian nabi-nabi lain, telah kedenganran suara-suara yang bertanya:"betulkan mereka mempunyai wujud dalam sejarah? tidakkah mereka berwujud hanya dalam khayal?".
Tuduhan ini dilempar orang-orang yang tidak percaya, karena sejarah mereka tidak jelas dan kata-kata yang disebut mereka ucapkan, juga tidak jelas berasal dari mereka. kemudian ahli-ahli sejarah dizaman mereka tidak pula ada yang menyebut-nyebut nama mereka. hal-hal serupa ini dalam lapangan ilmiah menimbulkan keraguan.
Kalau ada tuduhan bahwa pengetahuan agama berdasar pada tradisi, orang bisa menjawab bahwa dalam lapangan ilmiah juga ada dasar pada tradisi, terutama sejarah, filsafat, dsb.
2) Argumen-argumen Rasional
Agama mempergunakan argumen-argumen rasional dalam memperoleh pengetahuan-pengetahuan keagamaan, terutama tentang wujud Tuhan, hidup sesudah hidup sekarang, kekalahan hidup manusia, dsb. tidak benar tuduhan yang mengatakan bahwa pengetahuan agama hanya berdasar pada wahyu dan tradisi.
0 Comment:
Post a Comment
Silahkan anda meninggalkan komentar yang tidak berbau SARA