Share Info

3 March 2011

Jangan Remehkan Rasa Haus

Rasa haus pasti pernah dialami oleh semua orang. Jika kita berjalan pada terik matahari maka rasa haus akan muncul atau kita bekerja seharian maka rasa haus akan menyerang kita.

Sebaiknya jangan abaikan rasa haus Anda! Segeralah minum air putih ketika Anda merasakan haus, meskipun hanya satu teguk gelas saja. Karena, jika tubuh kekurangan air, maka dapat menyebab dehidrasi.

Dehidrasi merupakan suatu kondisi dimana cairan (air) yang ada didalam tubuh mulai menurun sehingga tidak mencukupi untuk melakukan fungsi kerja tubuh secara normal. Bahkan dehidrasi ringan sekalipun akan menyebabkan gangguan pada sistem tubuh, termasuk pada tingkat kinerja, kognitif dan mood.

Secara fungsional, air berguna untuk mengatur suhu tubuh, melembabkan jaringan mulut, mata dan hidung, melindungi organ dan jaringan tubuh. Selain itu, air juga berfungsi untuk mencegah konstipasi, membantu melarutkan mineral dan zat gizi lainnya sehingga dapat dimanfaatkan oleh tubuh sebagai pelumas sendi, meringankan beban kerja ginjal dan hati dengan melarutkan sisa-sisa metabolisme.

"Hal ini menunjukkan betapa air adalah zat gizi yang esensial bagi tubuh, sehingga kehilangan air sebanyak 20 persen saja maka bisa berakibat fatal," terang DR.Dr. Luciana Sutanto, SpGK, saat menjadi nara sumber di acara press conference "Waspadai Dampak Dehidrasi Ringan Terutama Terhadap Tingkat Kinerja, Kognitif dan Mood", beberapa waktu lalu, di Jakarta.

DR. Luci pun menjelaskan jika dari hasil beberapa penelitian mutakhir mengindikasi bahwa kekurangan asupan cairan, khususnya air mempunyai efek pada resiko batu dan infeksi saluran kencing, kanker usus besar dan saluran kencing, konstipasi, obesitas pada anak dan remaja, hipertensi dan tromboemboli vena, penyakit jantung koroner dan prolaps katup mitra jantung, stroke pembuluh darah otak, hiperosmolar, hiperglikemik diabetes ketoasidoris, glaukoma, tergantungnya fungsi kelenjar ludah serta gangguan kesehatan lansia secara umum.

Proses perolehan air dalam tubuh dapat terjadi secara disadari yakni dari makan (buah, sayur, masakan berkuah, sup, dll) dan minum (air mineral, susu, sirup, dll) atau dapat diperoleh secara tidak disadari yaitu melalui hasil metabolisme.

Sedangkan proses kehilangan air dapat terjadi secara disadari melalui urin dan feses maupun terjadi secara tidak disadari yaitu melalui nafas dan keringat.

"Proses perolehan dan kehilangan air dipengaruhi oleh jenis kelamin, usia, luas permukaan tubuh, suhu dan kelembaban lingkungan, aktivitas fisik serta penyakit," jelas DR. Luci.

Dilihat dari faktor usia, kebutuhan seseorang akan pasokan air dalam tubuhnya memang berbeda-beda. Pasalnya beda umur beda pula jumlah air yang dibutuhkan dalam tubuh. Misalnya pada usia produktif dan anak-anak, jumlah cairan (air) yang diperlukan tubuh lebih banyak dibandingkan mereka yang sudah berusia lanjut, dimana dengan semakin menurunnya fisik dan komponen-komponen dalam tubuh, maka jumlah asupan cairan yang diperlukan akan ikut berkurang.

Dalam kesempatan yang sama, DR.dr. Saptawati Bardosono, MSc, juga menerangkan jika dehidrasi tidak menimbulkan gejala, tapi dari segi psikologis dan fisik dapat terdeteksi.

Dari sisi psikologis, dehidrasi bisa dilihat atau dirasakan dengan timbulnya perasaan cemas, kesehatan mental terganguu (halusinasi), kesadaran menurun, daya pikir menurun, perilaku menjadi tidak normal, panik, dan lain sebagainya.

Dan pada dehidrasi ringan sampai sedang, ciri-ciri fisik akan menunjukkan kondisi mulut kering dan lengket, mudah kantuk dan lelah, serta urin menjadi sedikit.

Sedangkan pada kasus dehidrasi berat, fisik kita akan memberikan sinyal yaitu rasa haus yang tidak tertahankan, rasa kantuk yang luar biasa, rasa binggung, tidak berkeringat, urin berubah warna menjadi gelap, mata cekung, panas serta kesadaran menurun.

"Rasa haus adalah sinyal dalam tubuh jika tubuh kekurangan cairan. Jika diabaikan dan bahkan rasa haus hilang dengan sendirinya tanpa diberikan asupan cairan (air) dari luar tubuh, maka itu tandanya tubuh sudah gagal mengatasi metabolisme tubuh," terang DR. Saptawati.

[Source : hanyawanita.com]

0 Comment:

Post a Comment

Silahkan anda meninggalkan komentar yang tidak berbau SARA

Link Exchange

Copy kode di bawah ke blog sobat, saya akan linkback secepatnya

Berbagi Informasi

Sport

Translate

Blog Archive

Pageviews last month