Share Info

22 October 2010

Karir vs Keluarga

Karir atau keluarga, manakah yang harus diutamakan? Hal ini seringkali menyebabkan dilema dalam diri seseorang. Tentunya untuk memenuhi kebutuhan keluarga, kita harus memprioritaskan karir kita, namun seringkali ketika hal tersebut kita lakukan muncul banyak masalah dalam keluarga karena kurangnya waktu yang kita luangkan untuk mengurusi keluarga. Sementara jika kita memfokuskan diri pada urusan keluarga, tentunya kita juga tidak terhindar dari pemenuhan kebutuhan keluarga yang membutuhkan finansial yang cukup yang dapat diperoleh melalui bekerja.
Bagaimana cara menyeimbangkan kedua hal tersebut karena setiap orang tentunya menginginkan karir yang mantap dan keluarga yang bahagia, hal inilah yang akan kita bahas dalam artikel kali ini.

Ketika seseorang menghadapi dilema dalam kehidupan ini biasanya mengalami hal-hal sebagai berikut:

  • Stress.
    Akibat adanya ketidakseimbangan antara karir dan keluarga, seringkali mengakibatkan stress, khususnya pada orang tua. Ada perasaan bersalah karena telah mengabaikan anak-anaknya namun di sisi lain mereka juga harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan yang ada.
  • Munculnya berbagai masalah dalam keluarga.
    Memprioritaskan karir menyebabkan munculnya banyak masalah dalam hubungan dengan keluarga, misalnya kurangnya waktu dengan anak dan isteri akan menyebabkan hubungan komunikasi yang kurang hangat antar anggota keluarga. Contoh: banyak remaja yang terjerumus dalam pergaulan yang buruk mengakui bahwa mereka berasal dari keluarga kelas menengah ke atas yang tercukupi kebutuhan materialnya namun tidak mendapatkan perhatian yang cukup dari orang tuanya.
  • Tidak dapat mencapai karir yang diinginkan.
    Memprioritaskan keluarga menyebabkan banyak orang tidak dapat meraih karir yang diinginkannya karena tentunya tuntutan karir menuntut pengalokasian waktu, atensi dan tenaga yang besar.


Dilema dalam hal memilih antara karir atau keluarga seringkali disebabkan oleh:

  • Tuntutan ekonomi.
    Adanya tuntutan ekonomi keluarga membuat banyak orang tua mengorbankan waktu dengan keluarga untuk memenuhi kebutuhan material keluarga.
  • Konsep yang salah mengenai karir & keluarga.
    Banyak orang tua beranggapan bahwa keluarga yang bahagia tercapai jika ia dapat memenuhi semua kebutuhan dan keinginannya dan anak-anak, misalnya: mempunyai rumah yang megah, mobil, jalan-jalan ke luar negeri, dsb. karenanya banyak dari mereka menghabiskan waktu untuk bekerja dan menyerahkan pengasuhan anaknya kepada pembantu/pengasuh anak/baby sitter.
  • Ketidaksepakatan tentang prioritas keluarga.
    Tidak adanya kesepakatan mengenai prioritas dalam keluarga membuat orang tua tidak bijaksana dalam mengambil keputusan berkaitan dengan waktu untuk keluarga, khususnya dalam pembagian tanggung jawab pengasuhan anak.

Solution Tips

  • Komunikasi
    Bangun komunikasi yang hangat dalam keluarga Anda sehingga keterbukaan menjadi suatu budaya dalam keluarga. Tentunya hal ini akan membuat setiap anggota keluarga saling memaklumi dan mengerti satu dengan yang lainnya, terutama pada masa-masa di mana orang tuanya sedang sibuk dengan pekerjaannya.
  • Komitmen
    Bangun sebuah kesepakatan dan jadikan hal tersebut sebuah komitmen dalam keluarga dengan cara mengambil waktu untuk mendiskusikan prioritas keluarga Anda. Jika memang terdapat tuntutan ekonomi yang menuntut suami dan isteri bekerja, temukan kesepakatan terbaik sehingga keluarga Anda pun tetap mendapat perhatian.
  • Keseimbangan
    Jaga keseimbangan antara karir dan keluarga. Dalam kesibukan setiap hari, usahakan untuk meluangkan waktu bersama dengan pasangan atau anak-anak. Misalnya: dengan melakukan sarapan atau makan malam bersama. Anda juga dapat memanfaatkan akhir minggu atau waktu libur untuk melakukan kegiatan bersama keluarga, misalnya: rekreasi ke suatu tempat atau sekedar makan malam di luar.

Ir. Bambang Syumanjaya, MM, MBA, CBA
International Certified Behavior Analyst & Multiple Intelligence Consultant, Konsultan Bisnis & Konsultan Keluarga yang berpengalaman dalam pengembangan dan pelatihan kepemimpinan, pengembangan pribadi dan peningkatan motivasi. Founder dan Konsultan Utama dari Family DISCovery, sebuah Konsultan Keluarga Pertama dan Terlengkap di Indonesia. Seorang ENTER-TRAINER, Public Speaker di dalam Seminar dan Training Motivasi untuk Perusahaan maupun Organisasi.

0 Comment:

Post a Comment

Silahkan anda meninggalkan komentar yang tidak berbau SARA

Link Exchange

Copy kode di bawah ke blog sobat, saya akan linkback secepatnya

Berbagi Informasi

Sport

Translate

Blog Archive

Pageviews last month