Seorang wanita dengan mesra membelai dan mengusap tangan pria disebelahnya. Sang pria, dengan tangan satunya menggenggam tangan si wanita. Keduanya layaknya pasangan yang sedang bermesraan, tapi gerakan tangan-tangan itu cukup lambat, kelambatan itu memang karena keduanya sudah cukup berumur lanjut, mereka sudah berumur lebih dari 80 tahun.
Si istri, meski suaranya masih tegas, tapi secara fisik sudah tidak lagi lincah untuk bergerak. Untuk menjangkau sesuatu atau bergerak kemana-mana harus menggunakan kursi roda. Suaminya kelihatan lebih kuat, dengan telaten si suami mendorong kursi roda istrinya. Keduanya saling menolong, melakukan kegiatan sehari-harinya. Itulah cuplikan tayangan tv pasangan lansia yang saya lihat.
Pasangan suami istri itu akhirnya memutuskan untuk tinggal di rumah perawatan lansia. Digambarkan kondisi keduanya yang baru masuk rumah perawatan, meninggalkan rumahnya yang dikelilingi tanah pertanian yang telah lebih dari limapuluh tahun mereka tinggali. Ada rasa sedih yang tergurat diwajah si nenek. Tapi mereka berdua sudah memutuskan untuk tidak membebani anak dan cucunya untuk merawat mereka sehari-hari. Itulah pilihan yang mereka ambil. Cucunya sebenarnya ingin merawat nenek dan kakeknya, tapi sang nenek tidak mau merepotkan cucunya.
Pada bagian lain tayangan, si nenek yang sudah tak kuat lagi berjalan, dengan sangat hati-hati harus dibantu perawat untuk turun dari tempat tidur. Begitu juga ketika ia harus dipandu melakukan gerakan-gerakan kecil untuk melatih tubuhnya. Yang paling mengharukan adalah ketika tengah malam, si suami harus membantu istrinya ke toilet. Menuju toilet kamar mandi merupakan perjalanan yang cukup melelahkan bagi si nenek. Beruntung suaminya masih lebih sehat dan bisa membantu istrinya melakukan hal-hal sehari-hari yang tidak ada masalah sewaktu mereka muda.
Memperhatikan tayangan itu, saya membayangkan diri saya kalau suatu saat secara fisik tidak kuat lagi untuk mengurus diri sendiri. Untuk keperluan pribadi seperti BAB, pii, kalau harus dibantu oleh orang lain, tidak terbayang bagaimana menjalaninya. Ketika sehat dan belum uzur, hal-hal seperti itu adalah masalah sepele. Tapi ketika tubuh sudah lemah, ternyata hal yang semula sepele, kemudian membutuhkan perjuangan untuk melakukannya.
Siklus kehidupan, mengharuskan kita suatu saat harus menjalani masa-masa sulit. Pada saat seperti itu, tidak ada yang lebih berharga daripada perhatian. Ya, perhatian, bukan belas kasihan. Apa yang menjadi keinginan orang ketika sudah berumur 80 tahun. Apa yang bisa diperbuat di umur itu. Kalau Tuhan memberi umur panjang, mudah-mudahan tidak terlalu panjang, mudah-mudahan tidak sakit-sakitan. Siklus kehidupan.
0 Comment:
Post a Comment
Silahkan anda meninggalkan komentar yang tidak berbau SARA