Share Info

8 October 2010

IBU

Ibu …..kata pertama yang kuucapkan ketika mulai belajar berbicara. Kalimat paling indah yang pernah kulang-ulang. Ingin rasanya kutuangkan ungkapan terima kasih dan sebuah pengakuan kepada ibuku.

Sebuah pengakuan dan terima kasih kepada ibuku yang kuyakini telah berjasa kepadaku setelah anugerah dan rahmat Allah Ta'ala. Apapun yang kukatakan, dan apapun yang kulakukan, takkan bisa aku membalas jasamu duhai ibuku. Aku takkan melupakan haribaanmu yang penuh kasih sayang. Takkan kulupa malam-malam yang engkau lalui tanpa memejamkan mata sepicingpun. Dan hari-harimu yang penuh dengan keletihan. Aku tidak lupa ketika kita semua berkumpul mengelilingi hidangan makan di atas tikar pandan, lalu engkau mendahulukan kami dari pada dirimu dengan segala macam makanan dan minuman yang lezat dan enak..bahkan setelah kami mulai tumbuh besar engkaupun masih rela menyuapkan makanan ke mulut kami …

Betapa lelahnya engkau wahai ibu, ketika kami terlambat pulang di malam hari karena bermain, seluruh penghuni rumah telah lelap tinggallah engkau menahan kantuk menanti kepulangan kami.

Dulu, engkau takut dan khawatir ketika kami bermain ditepi sungai..aku ingat, engkau pernah marah ketika aku bermain ditepian sungai lalu memukulku, ketika itu aku belum mengerti kenapa engkau begitu marah. Tatkala aku besar dan dewasa, anakmu ini mengerti. Semua itu engkau lakukan karena engkau mengkhawatirkan keselamatan aku anakmu!!

Aku tidak akan lupa, ketika aku beranjak remaja dan pergi merantau untuk menuntut ilmu engkau ikut bersusah payah bekerja, menumbuk tepung membuat kue dan berjualan mengumpulkan uang dari sana dan sini untuk membantu pendidikan kami anak-anakmu.

Ya Allah .. rahmatilah ibuku.

Betapa letihnya diriku ketika pulang liburan kemudian datanglah saat untuk kembali ketempat perantauan ..hatiku serasa terputus-putus ketika engkau berkata kepadaku, "Mungkin ketika engkau nanti kembali lagi engkau tidak melihatku lagi …".

Alangkah sedih hatiku, setelah bertahun-tahun aku tidak pulang, ketika pertama kali aku berdiri di hadapanmu engkau katakan, "Ini bukan anakku". Karena kondisi dan penampilanku yang tidak seperti engkau bayangkan …

Tak kuasa diriku menahan air mata mendengarnya, membuatku tersungkur memeluk kakimu dan ketika tanganmu membelai kepalaku serasa tetesan-tetesan embun memadamkan kesedihan dan mengobati kerinduan hati.

Setelah perjalanan panjang yang kulalui jauh darimu, akupun pulang ..engkau telah beranjak tua dan lemah. Sungguh engkau telah berikan untukku dan saudara-saudaraku tahun-tahun terindah dan paling manis dalam hidupmu.

Berapa sering engkau membela kami. Entah berapa banyak pengorbananmu untuk kami. Engkaulah yang telah menanggung keresahan dan kegundahan kami, engkau selalu berusaha mewujudkan keinginan kami sekalipun kami telah besar.

Dulu dipanggil fulan .. dan hari hari ini orang memanggilku ustadz fulan..semua itu demi Allah tidak lain dan tidak bukan karena anugerah Allah semata kemudian karena jasamu ibu. aku ini demi Allah tidak lain dan tidak bukan adalah satu dari sekian banyak buah kebaikanmu ibu. Semoga Allah membalas kebaikanmu dengan sebaik-baik pahala

Wahai pemilik senyuman yang tulus, wahai pemilik hati yang dermawan dan penuh kasih sayang

Untukmu aduhai bunga yang tak pernah layu.

Untukmu wahai mata air yang bening.

Untukmu yang telah mengusap air mataku.

Untukmu yang telah membasuh kotoranku.

Yang telah menyuapkan makan dan minum dengan tangannya kemulutku.

Untukmu yang telah menjadikan haribaannya sebagai ketenangan bagiku.

Matanya yang selalu mengawasiku.

kuhadiahkan untai kata dan rangkai kalimat ini untukmu dan semoga Allah membalas segala budi baikmu dengan sebaik-baik balasan.

Ya Allah jagalah ibuku dengan penjagaanMu, panjangkanlah umurnya, perbaikilah amalannya, dan tutuplah usianya dengan amal sholeh dijalanMu.

Ibu .. kalaulah umurmu ditanganku ingin menambahkannya sekalipun aku harus binasa karenanya.

Ibu .. kalau aku kuasa, kan kuangkat engkau setinggi-tingginya hingga ke langit.

Demi Allah tidak akan ada yang bisa memberikan hakmu dengan sempurna kecuali Allah Ta'ala.

0 Comment:

Post a Comment

Silahkan anda meninggalkan komentar yang tidak berbau SARA

Link Exchange

Copy kode di bawah ke blog sobat, saya akan linkback secepatnya

Berbagi Informasi

Sport

Translate

Blog Archive

Pageviews last month