Share Info

3 December 2011

Jelang Natal, Pencurian di Inggris Melonjak, Kerugian Capai Rp 14 T

Menjelang Natal tahun ini, tindak kejahatan di Inggris diperkirakan akan meningkat. Tindak pencurian maupun pengutilan barang-barang di sejumlah toko di Inggris diprediksi akan menimbulkan kerugian hingga 1 miliar Poundsterling atau setara dengan Rp 14 triliun.

Demikian disampaikan dalam hasil Pusat Penelitian Ritel (Centre for Retail Research/CRR) dan diberitakan oleh Sky News dan dilansir dari orange.co.uk, Sabtu (3/12/2011).

Kerugian hingga Rp 14 triliun tersebut diperkirakan berasal dari sejumlah kejahatan seperti aksi pengutilan, pencurian oleh karyawan toko, dan penggelapan pasokan barang. Direktur CRR, Profesor Joshua Bamfield menuturkan, hasil riset ini harusnya dijadikan peringatan oleh para pengusaha ritel.

"Ini seharusnya tidak lagi menjadi kejutan bagi para pengusaha ritel, sebab pengutilan, pencurian oleh karyawan sendiri dan penggelapan pasokan barang cenderung meningkat selama perayaan. Bagaimanapun juga, para pengusaha ritel kurang ketat dalam melakukan pengawasan sepanjang tahun ini. Tapi implikasi ini jangan diremehkan," ujar Bamfield.

Perkiraan kerugian yang dikeluarkan oleh hasil riset ini dinilai cukup menyedihkan. Dimana dari total kerugian 1,041 miliar Poundsterling (Rp 14,6 triliun), sebanyak 656 juta Poundsterling (Rp 9,2 triliun) berasal dari tindak pengutilan, kemudian 302 juta Poundsterling (Rp 4,2 triliun) dari tindak pencurian oleh karyawan, dan 83 juta Poundsterling (Rp 1,1 triliun) dari tindak penggelapan pasokan barang.

Menurut Bamfield, kejahatan natal tahun ini meningkat sebanyak 6,2 persen jika dibandingkan 2010 lalu. Hal ini disebabkan oleh iklim ekonomi yang sulit di Inggris saat ini.

"Tekanan ganda berasal dari ekonomi yang lemah dan dikombinasikan dengan waktu paling berharga sepanjang tahun, berakibat pada peningkatan kerugian," jelasnya.

Konsultan keamanan, Steve Reid menuturkan, perlawanan terhadap para pengutil seringkali gagal. Sebab, semakin lama mereka semakin cerdik dalam melakukan aksinya. Selain itu, banyak toko ritel kecil yang tidak mampu membeli alat keamanan elektronik yang sangat mahal.

[Source : sky news]

0 Comment:

Post a Comment

Silahkan anda meninggalkan komentar yang tidak berbau SARA

Link Exchange

Copy kode di bawah ke blog sobat, saya akan linkback secepatnya

Berbagi Informasi

Sport

Translate

Blog Archive

Pageviews last month