5 Keunggulan Pertama: Berpikir Logis
Pria terkenal mampu berpikir logis. Kekurangannya yang tak bisa melakukan tugas multitasking, ternyata justru memberikan keuntungan dalam sikap kerja, antara lain lebih fokus pada satu masalah dalam satu waktu.
1. Berpikir global
Pria hampir selalu berpikir dengan gambaran luas (helicopter view). Ditambah lagi, gambaran luas itu dilengkapi dengan sikap visioner. Sedangkan wanita, saat melihat satu masalah, lebih sering langsung memfokuskan pandangan ke semua detail.
Tip: Awali melihat masalah secara luas, baru memikirkan detailnya.
2. Berpikir strategis
Pria hampir selalu melengkapi semua perencanaan dengan langkah-langkah untuk mencapainya. Wanita memikirkan sebuah perencanaan dengan detailnya, tetapi sering kali tidak melengkapinya dengan rencana eksekusi yang logis.
Tip: Lengkapi semua perencanaan dengan langkah-langkah strategis yang mudah dilaksanakan.
3. Ambisius
Jika sebagian wanita masih menganggap ambisius adalah sikap negatif, tidak demikian halnya bagi pria. Hal itu didukung oleh fakta bahwa sejak dulu peran pria memang ditentukan sebagai bread winner. Sedangkan pengaruh budaya justru mengondisikan situasi bahwa jika wanita ambisius, kelihatannya buruk.
Tip: Kalau tujuan dan caranya jelas, sama sekali tak masalah menjadi ambisius. Tetapkan goal, dan tentukan cara untuk mencapainya.
4. Lebih Fokus
Pria mampu fokus pada satu masalah dengan jernih, sehingga masalah cenderung kelihatan ringan dan selesai lebih cepat. Sedangkan wanita memikirkan bamyak hal dalam satu waktu, sehingga tampak rumit dan tidak fokus ke satu titik.
Tip: Ubah cara kerja dengan memilah-milah masalah. Fokus pada satu hal dan pikirkan detail satu per satu.
5. Berani Mengatakan: Bisa
Jika pria diberi posisi atau tanggung jawab lebih besar daripada biasanya, mereka akan menerima seolah mereka memang layak mendapatkannya. Sedangkan wanita lebih sering meragukan kemampuannya, dengan menolak atau menundanya. Padahal, bisa jadi sudah waktunya ia menerima posisi tersebut.
Tip: Jika menerima tantangan karier, sambut dengan antusias. Itulah saatnya kita menunjukkan kemampuan.
Pria terkenal mampu berpikir logis. Kekurangannya yang tak bisa melakukan tugas multitasking, ternyata justru memberikan keuntungan dalam sikap kerja, antara lain lebih fokus pada satu masalah dalam satu waktu.
1. Berpikir global
Pria hampir selalu berpikir dengan gambaran luas (helicopter view). Ditambah lagi, gambaran luas itu dilengkapi dengan sikap visioner. Sedangkan wanita, saat melihat satu masalah, lebih sering langsung memfokuskan pandangan ke semua detail.
Tip: Awali melihat masalah secara luas, baru memikirkan detailnya.
2. Berpikir strategis
Pria hampir selalu melengkapi semua perencanaan dengan langkah-langkah untuk mencapainya. Wanita memikirkan sebuah perencanaan dengan detailnya, tetapi sering kali tidak melengkapinya dengan rencana eksekusi yang logis.
Tip: Lengkapi semua perencanaan dengan langkah-langkah strategis yang mudah dilaksanakan.
3. Ambisius
Jika sebagian wanita masih menganggap ambisius adalah sikap negatif, tidak demikian halnya bagi pria. Hal itu didukung oleh fakta bahwa sejak dulu peran pria memang ditentukan sebagai bread winner. Sedangkan pengaruh budaya justru mengondisikan situasi bahwa jika wanita ambisius, kelihatannya buruk.
Tip: Kalau tujuan dan caranya jelas, sama sekali tak masalah menjadi ambisius. Tetapkan goal, dan tentukan cara untuk mencapainya.
4. Lebih Fokus
Pria mampu fokus pada satu masalah dengan jernih, sehingga masalah cenderung kelihatan ringan dan selesai lebih cepat. Sedangkan wanita memikirkan bamyak hal dalam satu waktu, sehingga tampak rumit dan tidak fokus ke satu titik.
Tip: Ubah cara kerja dengan memilah-milah masalah. Fokus pada satu hal dan pikirkan detail satu per satu.
5. Berani Mengatakan: Bisa
Jika pria diberi posisi atau tanggung jawab lebih besar daripada biasanya, mereka akan menerima seolah mereka memang layak mendapatkannya. Sedangkan wanita lebih sering meragukan kemampuannya, dengan menolak atau menundanya. Padahal, bisa jadi sudah waktunya ia menerima posisi tersebut.
Tip: Jika menerima tantangan karier, sambut dengan antusias. Itulah saatnya kita menunjukkan kemampuan.
5 Keunggulan Kedua: Emosi Terjaga
Sudah menjadi rahasia umum, jika wanita disebut-sebut sebagai orang yang lebih emosional dibandingkan pria. Di dunia kerja, sikap ini kurang menguntungkan. Inilah pembelajaran yang berkaitan dengan hal tersebut.
1. Tidak dimasukkan ke hati
Pria lebih kuat saat menerima masukan, baik berbentuk pujian maupun kritik. Pujian tidak membuai pria secara berlebihan. Sebaliknya, kritikan pun tidak dianggap serangan pribadi. Semua itu menjadi pelajaran untuk kemajuan karier.
Tip: Berusahalah tidak emosional menerima pujian dan kritik. Kalau kita sulit menerima kritik, kita tidak akan pernah maju dari kesalahan. Ubah mindset dahulu ke pemikiran tersebut, maka tindakan akan mengikutinya.
2. Diskusi berdasarkan riset
Saat berdiskusi, pria jarang dikendalikan emosi. Semua bahan diskusi didasari data. Di satu sisi, wanita bisa tampil meyakinkan dalam sebuah diskusi karena mengikutsertakan sisi emosional, misalnya fakta yang ia miliki digabung dengan pengalaman.
Tip: Lengkapi 'bekal' diskusi dengan data-data.
3. Ambil keputusan dengan cepat
Pria cenderung senang melihat fakta dalam data dan grafik. Dengan demikian, pria lebih cepat mengambil keputusan. Wanita tampaknya sering menimbang lebih lama saat harus mengambil keputusan, karena terlalu banyak yang diperhitungkan.
Tip: Kumpulkan data sebelum mengambil keputusan atas sebuah masalah. Latihlah diri kita untuk mengambil keputusan cepat berdasarkan data yang ada.
4. Ekspresi terkontrol
Pria kelihatan lebih mampu mengendalikan emosi dalam mengatasi masalah. Wanita sebaliknya.
Tip: Kontrol emosi saat menghadapi masalah. Fokus pada masalah saat itu saja. Hindari mengungkit masalah yang sudah lewat untuk menghindari emosi berlebihan.
5. Tidak larut dalam hubungan pribadi
Pria lebih mampu menjaga jarak dengan rekan-rekan kerja, sehingga ia tetap bisa bersikap profesional. Sedangkan wanita sering kali hanyut dalam curhat di tempat kerja. Bahkan, kita sering kali terpancing untuk melakukan hal yang sama, sehingga terjalin hubungan pribadi (yang lebih dekat) dengan beberapa orang. Hal itu kerap menyulitkan, saat harus tegas mengambil keputusan yang berhubungan dengan orang-orang tersebut.
Tip: Tetap akrab dengan rekan kerja, tetapi tetap membuat batas, agar tidak melibatkan hubungan emosional dengan beberapa orang tertentu.
Sudah menjadi rahasia umum, jika wanita disebut-sebut sebagai orang yang lebih emosional dibandingkan pria. Di dunia kerja, sikap ini kurang menguntungkan. Inilah pembelajaran yang berkaitan dengan hal tersebut.
1. Tidak dimasukkan ke hati
Pria lebih kuat saat menerima masukan, baik berbentuk pujian maupun kritik. Pujian tidak membuai pria secara berlebihan. Sebaliknya, kritikan pun tidak dianggap serangan pribadi. Semua itu menjadi pelajaran untuk kemajuan karier.
Tip: Berusahalah tidak emosional menerima pujian dan kritik. Kalau kita sulit menerima kritik, kita tidak akan pernah maju dari kesalahan. Ubah mindset dahulu ke pemikiran tersebut, maka tindakan akan mengikutinya.
2. Diskusi berdasarkan riset
Saat berdiskusi, pria jarang dikendalikan emosi. Semua bahan diskusi didasari data. Di satu sisi, wanita bisa tampil meyakinkan dalam sebuah diskusi karena mengikutsertakan sisi emosional, misalnya fakta yang ia miliki digabung dengan pengalaman.
Tip: Lengkapi 'bekal' diskusi dengan data-data.
3. Ambil keputusan dengan cepat
Pria cenderung senang melihat fakta dalam data dan grafik. Dengan demikian, pria lebih cepat mengambil keputusan. Wanita tampaknya sering menimbang lebih lama saat harus mengambil keputusan, karena terlalu banyak yang diperhitungkan.
Tip: Kumpulkan data sebelum mengambil keputusan atas sebuah masalah. Latihlah diri kita untuk mengambil keputusan cepat berdasarkan data yang ada.
4. Ekspresi terkontrol
Pria kelihatan lebih mampu mengendalikan emosi dalam mengatasi masalah. Wanita sebaliknya.
Tip: Kontrol emosi saat menghadapi masalah. Fokus pada masalah saat itu saja. Hindari mengungkit masalah yang sudah lewat untuk menghindari emosi berlebihan.
5. Tidak larut dalam hubungan pribadi
Pria lebih mampu menjaga jarak dengan rekan-rekan kerja, sehingga ia tetap bisa bersikap profesional. Sedangkan wanita sering kali hanyut dalam curhat di tempat kerja. Bahkan, kita sering kali terpancing untuk melakukan hal yang sama, sehingga terjalin hubungan pribadi (yang lebih dekat) dengan beberapa orang. Hal itu kerap menyulitkan, saat harus tegas mengambil keputusan yang berhubungan dengan orang-orang tersebut.
Tip: Tetap akrab dengan rekan kerja, tetapi tetap membuat batas, agar tidak melibatkan hubungan emosional dengan beberapa orang tertentu.
0 Comment:
Post a Comment
Silahkan anda meninggalkan komentar yang tidak berbau SARA