Larangan ini mendorong Abdulfattah John Jandali, ayah biologis Steve Jobs, menyuarakan protes sekaligus dukungan bagi rakyat Suriah melalui YouTube.
"Saya berada dalam solidaritas bersama rakyat Suriah. Saya menolak kebrutalan dan pembunuhan yang dilakukan pihak berwenang Suriah terhadap warga biasa yang tak bersenjata," kata Jandali berbicara di situs berbagi video tersebut.
Dilansir Channel News, Senin (5/11/2011), sebelumnya Kementerian Keuangan Suriah memperingatkan agar setiap orang tidak menggunakan iPhone di Suriah. Impor smartphone yang dibesut Apple itu pun dilarang.
Sejak protes pecah di Suriah, anggota kelompok oposisi menggunakan beragam perangkat seperti smartphone untuk mendokumentasikan secara online respons kekerasan pemerintah setempat terhadap aksi mereka.
Kelompok oposisi yang didukung ribuan aktivis dan demonstran ini menuntut reformasi politik dan pengusiran Presiden Bashar Assad. Mereka juga meminta perbaikan di bidang hak asasi manusia dan warga sipil serta pemerintahan yang demokratis.
PBB melansir data, ada lebih dari 4.000 orang terbunuh di Suriah sejak gelombang protes dimulai Maret silam. Ketakutan akan terjadinya perang sipil pun meningkat di kalangan warga.
"Karena diam berarti berpartisipasi dalam kejahatan ini, saya mengumumkan pastisipasi saya untuk Suriah melalui YouTube," tegas Jandali yang berprofesi sebagai pengusaha sekaligus profesor sains politik.
Mantan CEO Apple Steve Jobs hingga akhir hayatnya 5 Oktober silam, tidak pernah bertemu dengan Jandali. Jobs sendiri lebih dekat dengan Paul Reinhold Jobs dan Clara Jobs yang mengadopsinya sejak kecil. Keduanya dianggap Jobs seperti orangtua kandungnya sendiri.
0 Comment:
Post a Comment
Silahkan anda meninggalkan komentar yang tidak berbau SARA