By: Hasan Husen Assagaf
AIR adalah makhluk yang tidak memupanyai rasa, warna dan bau. Lebih dari dua pertiga tubuh manusia mengandung air. Dan tiga perempat dari permukaan bumi diliputi dengan air.Ada sebagian mahluk yang bisa hidup tanpa hawa tapi tidak ada satu makhlukpun yang bisa hidup tanpa air. Semua benda akan jatuh kebawah karena daya tarik gravitasi bumi kecuali air, setelah menguap ia akan naik keatas dan berlawanan dengan gravitasi bumi.
Manusia yang paham hidup mengatakan bahwa yang paling lezat bagi orang yang sedang kehausan adalah air. Rasa air baginya lebih lezat dan nikmat dari pada rasa madu atau susu. Bahkan nilai air lebih mahal dari jutaan rupiah, emas dan perak bagi orang yang akan mati kehausan. Pada saat itu air merupakan surga.
Tetkala orang yang kehausan meminum air, ia merasakan tegukan yang masuk kedalam tenggorokanya telah membasahi semua urat-urat dan otot-otot tubuhnya. Setelah itu ia merasakan bahwa air telah membangkitan sel sel tubuhnya untuk bekerja kembali dengan semangat baru.
Jelasnya, kita tidak akan mendapatkan dalam kamus bagaimana rasanya air. Bohong, kalau ada orang mengatakan air itu tidak mempunyai rasa. Sesungguhnya air itu mempunya rasa ajaib. Air mempunyai rasa kehidupan setelah kematian. Air mempunya rasa kebangkitan setelah kehancuran. Bahkan Air mempunya rasa kesembuhan setelah kesakitan. Maka tidak heran jika air merupakan dewa atau Tuhan yang disembah manusia dahulu kala.
Dalam al-Quran air banyak sekali disebut, lebih dari 50 ayat tercantum di dalamnya kata air. Ini menunjukan betapa besarnya kelebihan dan keistimewaan yang diberikan Allah kepada makhluk yang bernama air. Dari salah satunya ialah: pertama-tama yang diciptakan sebelum alam semesta, langit, bumi, dan makhluk hidup, Allah terlebih dahulu meciptakan Arsy dan air. “Dia telah mencitakan langit dan bumi dalam enam hari, dan adalah Arsy Nya di atas air” Al-Huud
Setelah diciptakan Adam dari tanah dan Hawa dari tulang rusuknya, Allah menciptakan anak cucunya dari setetes air yang terpancar keluar dari tulang sulbi yang jika ditimbang beratnya hanya beberapa gram. Didalam air itu terkandung jutaan mahluk hidup (sperma) yang jika seandainya semuanya, dengan seizin Allah menjadi manusia maka cukup dari setetes air itu bisa menjadi penduduk satu negara. Tapi dari kekusaaan Allah, yang jadi dari jutaan makhuk itu hanya satu yang paling unggul.
Maka dari itu, Allah tidak segan-segan menyuruh hambanya untuk memikirkan keunggulan dan keistimewaan yang diberikan kepada makhuk Nya yang bernama air. “Maka terangkanlah kepadaku tentang air yang kamu minum”. Al-Waqiah 67
Zaman dulu, air merupakan sebagai sumber kehidupan yang sangat berharga dan mempunyai peran yang penting sekali. Di mana ada air disitu ada kehidupan. Tidak ada air berarti tidak ada kehidupan. Orang-orang badwi suka berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain karena mencari air. Tak heran, kadang kadang terjadi peperangan besar antara dua kabilah hanya karena air.
Menurut Fatul Bari (Bab: kitab Alanbiya’), bahwa Kabilah Jurhun yang hidup di Jaziraul Arab senang sekali berhijrah. Tapi setelah melihat ada tanda wujudnya air dikotaMakkah, mereka segera membuat perkampungan dan mendirikan kemah-kemah di sekitar air. Tentu yang pertama kali menemukan air itu adalah seorang wanita yang tak punya tempat bernaung, tak berdaya, namun penuh iman, ikhlas, dan ta’at, dangan harapan agar kelak menjadi symbol kepatuhan dimasa mendatang. Dialah siti Hajar yang melahirkan anaknya Ismail as dilembah yang tandus tak berair. Ia tinggalkan anaknya dan berusaha (sa’i) mencari air. Ternyata ia tidak memperoleh air. Air kehidupan yang penuh dengan kenikmatan, keberkahan dan kesembuhan itu justru muncrat deras dari pasir gersang yang dikorek-korek tumit si bayi.
Subhanallah, dari pasir gersang itu keluarlah air. Mulai saat itu Makkah yang dulu merupakan kota tandus, gersang, tak ada pepohonan yang tumbuh, dan tak ada manusia yang hidup, berkat nabi Ismail as, datok nabi kita Muhammad saw, menjadi kota yang subur, makmur dan terlimpah didalamnya aneka ragam dari keberkahan Allah. Semua ini karena air Zamzam yang keluar deras dari kaki nabi Ismail. Maka, terjadilah setelah itu penghidupan di Makkah, kabilah Jurhum mulai berdatangan kesanauntuk menetap dan mendudukinya. Campur baur pun antara mereka dan keluarga nabi Ismalil tak bisa dielakan. Darisana, terbentuklah masyarakat baru dan keluarlah di kemudian hari, bangsa Quraisy dan bani Hasyim. Itulah sebahagian dari keunggulan dan keistimewaan air yang diciptakan Allah.
Cerita tentang air yang menjadi sumber keberkahan dan kesembuhan, saya jadi teringat dengan air yang keluar menggerojok dari dalam tanah di lembah Fatimah atau yang lebih populer lagi disebut wadi Fatimah, yang letaknya tidak berjauhan darikotaMakkah. Nama wadi itu diambil, menurut kisahnya, dari nama Fatimah binti Rasulallah saw, yang katanya pernah singgah di wadi itu. Disana, ia sempat mandi dan berwudhu sewaktu ingin melakukan thowaf. Saya dan rombongan pernah mendatangi sumber mata air itu. Dan konon katanya memiliki rasa khas dan mempunyai kemampuan dapat menyembuhkna penyakti seperti ginjal, asma, gula dan rematik. Tempat ini sampai sekarang banyak diziarahi pengunjung terutama dari luar Saudi.
Pendek kata, kemampuan penyembuhan dari air, menurut pemikiran manusia biasa, sangat sulit untuk diterima kebenarannya semasih mereka belum meyakinkan kebenarnanya secara ilmiah bahwa air itu memang betul mengandung sifat penyembuhan. Tetapi kenapa sebahagian dari sumber mata air memang benar memiliki sifat yang aneh dan ajaib ini?
Sifat air yang aneh dan ajaib ini kita dapatkan dalam kisah nabiyallah Ayyub as. Allah telah memberi kepadanya ujian dan cobaan yang sangat berat, bukan kepada harta benda dan anaknya saja, akan tetapi ujian dan cobaan berat telah menimpah pula terhadap dirinya. Ia menderita penyakit kulit selama 18 tahun yang tidak bisa diobati oleh thabib. Ia bersabar dan bersabar, kemudian memohon pertolongan kepada Allah, iapun berseru “Ya Rab.., sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang”. Al- Anbiyaa 83. Do’a dan seruan nabi Ayyub as terdengar di atas langit dan segera dikabulkan Nya.
Apakah pada saat itu Allah mendatangkan kepadanya spisialis kulit yang bisa mengobati penyakitnya? Tidak. Apakah Allah menurunkan dari langit malaikat yang bisa membantu mengobati penyakitnya? Tidak. Akan tetapi Allah meyembuhkan penyakit Ayyub dengan kekuasaan dan petunjuk Nya, Dia menyembuhkannya dengan sebab yang sangat kecil sekali yaitu AIR. Pada saat itu Allah memerintahkannya agar menghantamkan kakinya ke bumi. Ayyub pun mentaati perintah Nya.
Subhanallah, dengan kehendak Nya keluarlah air sejuk yang memuncrat dari bekas hantaman kakinya. Ayyub pun mandi dan minum dari air itu sehingga sembuhlah dia dari penyakit yang tidak bisa disembuhkan thabib dan ia dapat berkumpul kembali dengan keluarganya. Sesuai dengan firman Nya:“ hantamkanlah kakimu; inilah air yang sejuk untuk mandi dan untuk minum” dan kami anugrahi dia dengan mengumpulkan kembali keluarganya dan kami tambahkan kepada mereka sebanyak mereka pula sebagai rahmat dari kami dan pelajaran bagi orang orang yang mempunyai fikiran. Shaad 42-43
Tidak cukup Allah memberikan contoh dalam al Quran dengan kisah Ayyub yang disembuhkan karena air. Akan tetapi ada beberapa sumber mata air yang Allah telah berikan sebagai suatu keistimewaan kepada para nabi-nabi Nya yang tidak syak dan ragu lagi untuk diyakini dan dipercayai seperti terjadi pada nabi Musa as yang mana air merupakan suatu mu’jizat baginya yang diberikan kepada 12 suku dari bani Israil (Al-Ashbat) yang meminta air kepadanya karena kehausan. Allah wahyukan kepada Nabi Musa as “ Pukulah batu itu dengan tongkatmu lalu memancarlah dari padanya dua belas mata air sungguh tiap tiap suku telah mengetahui tempat minumnya masing masing “ – bakarah 60
Air bukan saja dijadikan sebagai sumber penghidupan manusia di dunia, tapi air juga dijadikan sebagai pelengkap hiasan bagi surga Allah di akhirat. Sorga, yang tidak bisa dilihat oleh mata dan didengar oleh ditelinga atau terkhayal sekalipun oleh hati manusia, bukanlah sesuatu yang serba kebetulan atau sesuatu yang tidak disengaja, akan tetapi Allah menciptakan surga dilengkapi dengan segala macam kenikmatan dan keindahan. Adapun air dihadirkan di sorga sebagai pelengkap untuk menjadikan suasana surga lebih nikmat dan lebih indah lagi “Surga yang dijanjikan kepada orang-orang bertakwa yang didalamnya ada sungai sungai dari air yang tiada berobah rasa dan baunya, sungai sungai dari air susu yang tiada berobah rasanya, sungai sungai dari khamar (arak) yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai sungai dari madu yang disaring dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah buahan dan ampunan dari Tuhan mereka” Muhammad 15
Allah telah menciptakan di surga mata air yang keluar tak habis-habisnya bagi ahli surga tergantung dari derajat-derajat mereka. Diantara mata air yang diciptakan Nya ada dua mata air yang mempunyai keistimewaan dari yang lainya dan diberikan bagi ahli sorga yang mendapatkan keistimewaan pula. “Didalam kedua surga itu ada dua buah mata air yang mengalir” – Al Rahman 50. Yaitu mata air yang bernama Salsabila yang dikhususkan untuk ahli sorga al Abrar, dan yang kedua bernama Tasnim diberikan kepada ahli sorga yang dekat hubungannya dengan Allah (al Muqarrabun) dan mempunyai derajat lebih tinggi dari ahli surga Al Abrar.
Wallahu’alam
0 Comment:
Post a Comment
Silahkan anda meninggalkan komentar yang tidak berbau SARA