Pesona daerah ibukota negara, DKI Jakarta memang selalu silaukan mata siapa saja. Bagaimana tidak, gedung-gedung tinggi dibangun dimana-mana, bahkan pusat perbelanjaan semakin menjamur saling bersaing dengan lainnya. Sehingga kota Jakarta dari tahun ke tahun seringkali jadi kota favorit para kaum urban yang ingin mengadu nasib di Jakarta.
Mungkin kemilau itu pula yang Anda rasakan? Apalagi sebentar lagi waktunya hari raya Idul Fitri. Kerabat tersayang dari Jakarta berhamburan kembali ke daerahnya masing-masing untuk bersilaturahmi. Dan kisah sukses mereka mungkin jadi angin segar bagi kita untuk merasakan hal yang sama.
Tapi tahan dulu. Ada beberapa hal yang musti Anda pertimbangkan sebelum benar-benar memutuskan untuk pindah ke ibukota Indonesia ini.
Keterampilan
Inilah poin yang paling ditekan oleh pemerintah daerah Jakarta. Sekitar 9,5 juta kepala manusia mengadu nasib dan bersaing keras di daerah yang hanya seluas 660km persegi. Belum lagi ditambah oleh para “tetangga” seperti daerah Bogor, Tangerang, Depok, dan Bekasi. Bisa Anda bayangkan seperti apa persaingan yang hendak Anda hadapi disana jika Anda hanya memiliki keterampilan yang pas-pasan. Bahkan tak jarang dengan keterampilan yang banyak, seseorang hanya dapatkan penghasilan yang biasa saja.
Biaya hidup
Mungkin akan terdengar menakutkan, tetapi menurut hasil survey ECA International, Jakarta ditempatkan sebagai salah satu kota termahal di Indonesia, dan posisi 102 di seluruh dunia.
Bisa dilihat dari harga makanan saja. Makanan di Jakarta dipasok kebanyakan dari luar Jakarta, seperti sayuran, daging, dan sebagainya. Biaya perjalanan sudah melonjakan harga sayur tersebut. Berbeda dengan daerah, yang mudah untuk mendapatkan sayur dan buah. Bahkan mereka bisa dengan mudahnya menemukan perkebunannya di kampungnya sendiri.
Sekalipun Anda mendapatkan gaji yang tampak lebih menggiurkan di Jakarta, belum tentu Anda bisa banyak menabung dan suka-suka berbelanja. Lain halnya jika Anda dapatkan gaji yang sama, tetapi hidup di daerah.
Dua poin tersebut yang selalu dielu-elukan oleh pemerintah daerah Jakarta untuk mengantisipasi lonjakan urbanisasi setelah Idul Fitri. Semua ini kembali kepada diri Anda, sudah siapkah Anda menghadapi suasana yang jauh berbeda di “tanah orang”. Lupakanlah pepatah “hujan emas di negeri orang, hujan batu di negeri sendiri”. Anda juga bisa sukses dan gemilang di tempat kelahiran Anda sendiri kok. Karena sukses tidak bergantung pada tempatnya, tetapi bagaimana Anda menyikapinya.
[Source : perempuan.com]
0 Comment:
Post a Comment
Silahkan anda meninggalkan komentar yang tidak berbau SARA