1. Sakit kepala primer.
Stres, cuaca atau ketidakseimbangan hormon dapat memicu sakit kepala primer, yang berlangsung dari beberapa jam hingga beberapa hari. Ada dua jenis utama sakit kepala primer, yaitu yang disebabkan oleh ketegangan otot (myogenik) dan pelebaran pembuluh darah (vaskular).
Sakit kepala myogenik disebabkan oleh ketegangan otot wajah, leher dan kepala. Sakit kepala ini merupakan jenis yang paling umum. Prevalensi tahunan sakit kepala myogenik adalah 74%, jauh lebih tinggi daripada untuk semua jenis sakit kepala lainnya. Perempuan 40% lebih sering terkena sakit kepala ini dibandingkan laki-laki.
Sakit kepala myogenik ditandai dengan tekanan di kedua sisi kepala dengan tingkat ringan sampai sedang dan tidak bertambah sakit bila melakukan aktivitas fisik rutin. Sakit kepala ini juga tidak menyebabkan mual, muntah atau lebih peka terhadap cahaya dan suara.
Sakit kepala vaskular disebabkan oleh pelebaran pembuluh darah (vasodilatasi) otak yang menekan saraf-saraf sehingga menimbulkan nyeri. Jenis sakit kepala ini yang paling umum adalah migren. Migren adalah sakit kepala berulang, yang banyak terjadi pada wanita, terutama menjelang menstruasi. Migren ditandai dengan sakit parah pada satu atau kedua sisi kepala, yang berlangsung selama minimal 12 jam. Jenis sakit kepala ini disertai hilangnya nafsu makan, mual dan muntah. Pada beberapa orang, migren juga ditandai dengan peningkatan kepekaan terhadap cahaya dan suara keras. Oleh karena itu, mereka biasanya ingin beristirahat di kamar yang gelap, tenang dan sejuk.
Jenis sakit kepala vaskular lain adalah sakit kepala klaster (cluster). Sakit kepala klaster terjadi berulang kali setiap hari pada waktu yang sama selama beberapa hari atau minggu dan kemudian mereda. Serangan sakit kepala klaster bisa berulang hingga berkali-kali dalam setahun. Rasa sakit umumnya meningkat perlahan-lahan dan menjadi sangat parah dalam beberapa menit, dan kemudian menghilang dalam satu sampai tiga jam. Lebih dari satu kali serangan sakit kepala dapat terjadi dalam sehari.
Sakit kepala klaster umumya berkembang dari wilayah sekitar mata dan menyebar ke seluruh wajah. Mata yang dipengaruhi oleh sakit kepala ini biasanya menjadi merah dan basah dan lubang hidung di sisi yang sama pada wajah sering menjadi meler dan tersumbat. Salah satu perbedaan utama antara klaster dan migren adalah penderita sakit kepala klaster biasanya merasa lebih baik jika bergerak.
2. Sakit kepala Sekunder
Sakit kepala sekunder dapat disebabkan oleh influenza, radang sinus, tekanan darah tinggi, stroke ringan, stroke berat, cedera kepala, tumor otak, gangguan metabolisme dan penyakit tiroid), gangguan saraf mata, dll. Efek samping obat dan masalah psikologis juga dapat mengakibatkan sakit kepala. Dengan terapi yang tepat atas penyakit yang mendasari, biasanya sakit kepala akan menghilang.
Kapan harus ke dokter?
Segeralah memeriksakan diri ke dokter jika Anda merasakan gangguan berikut:
- sakit kepala parah dan tiba-tiba
- sakit kepala sakit yang terasa seperti menyengat dan menusuk-nusuk
- sakit kepala terparah yang pernah Anda rasakan
- sakit kepala yang terus-menerus dan memburuk
- sakit kepala yang terasa setelah mengalami cedera kepala
- sakit kepala disertai leher kaku, kejang, muntah parah, semakin parah saat membungkuk atau membuat bingung.
[majalahkesehatanDotcom]
0 Comment:
Post a Comment
Silahkan anda meninggalkan komentar yang tidak berbau SARA