Share Info

30 September 2011

‘Gaya Premanisme’ Di Pertontonkan Wali Murid Di Sekolah Agama




Beberapa hari terakhir ini, berbagai sepekulasi dan analisis terhadap kasus pemukulan Guru oleh murid atas desakan orang tua murid dihadapan para dewan guru, murid-murid sekolah, aparat kepolisian serta para pegawai sekolah, marak diperbincangkan dikota Bima. Berbagai element, lembaga maupun individu mencerca sikap orang tua murid yang menyuruh anaknya membalas kekerasan dengan kekerasan.

Pernyataan demi pernyataan terlontar melalui berbagai media cetak lokal Bima, mulai dari para petinggi Birokrasi hingga penjual Jamu. Bagaimana dan apa motif dibalik ‘Gaya Premanisme’ itu terkisah? Ikuti telaah faktanya oleh ‘Investigator BABUJU’



Dipagi yang cerah diakhir pekan itu, Madrasah Tsanawiah Negeri (MTsN) Padolo Kota Bima ramai didatangi oleh wartawan dan orang dari luar sekolah. Sabtu pagi itu (25/9), Syahbudin,  orang tua murid dari Muhammad Andi Khairil Awalin (Alin), sengaja mendatangi tempat sekolah anaknya setelah sebelumnya menghubungi berbagai wartawan cetak dan elektronik di Bima. Syahbudin mendatangi sekolah tersebut karena ingin memberi pelajaran kepada salah seorang guru pada sekolah tersebut. Hal ini imbas dari kasus pemukulan yang diduga dilakukan Safrudin, guru mata pelajaran Bahasa Arab MTsN Padolo Kota Bima terhadap Alin, Jumat (23/9) lalu dalam ruangan kelas saat pergantian jam pelajaran.

Dari Penelusuran Tim Investigator BABUJU mendapatkan kronologis kejadian yang memang sengaja dibuat demikian. Dari berbagai sumber yang berhasil dikonfirmasi menjelaskan bahwa, saat itu pada hari Sabtu (25/9), pukul 09.15 Wita, Syahbudin mendatangi MTsN Padolo kota Bima bersama para wartawan cetak maupun elektronik. Sesampai di Sekolah, Syahbudin langsung mencari Safrudin, Guru yang diduga memukul anaknya. Karena kegaduhan terjadi, akibat Syahbudin teriak-teriak mencari Saf (panggilan dari Guru Safrudin), tidak lama berselang, para guru dan pegawai disekolah setempat pun mengerumuni Syahbudin.

Karena amarah syahbudin yang sudah tidak terbendung, akhirnya Saf dipanggil oleh salah seorang guru untuk mengklarifikasi dugaan pemukulan tersebut. Belum dilakukan klrarifikasi oleh Saf, bogem mentah langsung dilayangkan oleh Syahbudin pada tubuh Saf hingga Guru honor tersebut mengeluh kesakitan. Pemukulan tersebut disaksikan oleh Pihak Kepolisian 3 orang dan belasan guru yang menengahi dan menenangkan kemarahan Syahbudin. Oleh Suminto, S.Ag, Wakil Kepala Sekolah MTsN Padolo Kota Bima, Syahbudin diarahkan keruang guru untuk membicarakan hal itu secara baik-baik. Sebab kegaduhan yang terjadi saat itu mulai disaksikan oleh banyak siswa/siswi.

Didalam ruang guru, terjadi perdebatan dengan emosional antara Syahbudin dan Saf. Karena Saf tidak mengakui bahwa lebamnya pelipis Alin karena pukulannya. Namun akibat terkena lemparan Bola pada saat usai jam pelajaran Olahraga. Nah, alibi dan ketidak jujuran Syaf, menurut Syahbudin, inilah yang memicu emosinya. Saf sudah bersumpah bahwa ia tidak pernah memukul Alin, namun Syahbudin tetap ngotot harus mengakui bahwa Saf lah yang harus bertanggungjawab atas lebamnya pelipis Alin. Caci maki dan cercaan pun dilontarkan oleh syahbudin kepada Saf yag saat itu dalam keadaan duduk tertunduk karena malu bercampur takut dihadapan para guru dan wartawan yang sedang men-shoot,nya.

Tidak hanya sampai disitu, Saf dipaksa oleh syahbudin ke ruangan Alin, anaknya Syahbudin untuk memastikan kebenaran yang sesungguhnya. Tentu dengan tekanan yang luar biasa, Saf menuju ruang kelas Alin. Didalam ruang kelas inilah Syahbudin memerintahkan Alin untuk membalas dan memperagakan aksi kekerasan yang dilakukan oleh Saf kepada dirinya. Dengan cara membentak, Alin disuruh untuk memukul Saf sebagaimana Saf memukul dirinya hingga pelipis kiri lebam. Kejadian ini dipertontonkan dihadapan para Siswa kelas, guru-guru serta aparat kepolisian. Tidak ada yang mampu berbuat banyak apalagi melerai kejadian tersebut.

Alin memukul Saf dua kali dengan cukup keras pada bagian kepala dan pelipis kiri Saf. Adegan tersebut terekam oleh koresponden salah satu media elektronik nasional yang sengaja diundang oleh Syahbudin untuk mengabadikan gambar tersebut. Maksud Syahbudin, agar suatu waktu, para guru tidak melakukan perbuatan serupa dan mengganggu anaknya, jika tidak, hal yang sama akan berlaku bagi guru yang berbuat demikian kepada anaknya selama bersekolah di MTsN tersebut. Namun Naas, ‘Senjata Makan Tuan’

Beritapun menyebar keseluruh pelosok Negeri hingga banyak pihak mengecam.

Kejadian ini cepat menyebar dan berbuntut panjang. Media Elektronik menaikan video pemberitaan esok paginya (Minggu, 26/9) dan berita itupun tersebar luas melalui internet setelah diupload dan menyebar begitu saja di Facebook (FB) serta Twitter. Senin, pagi  berbagai pihak mencerca dan memaki perbuatan Syahbudin terhadap guru Alin. Kehadiran pihak kepolisian saat itu mematik berbagai spekluasi negatif atas korps yang misinya menjadi Pelindung, Pengayom dan Pelayan Rakyat. 3 orang anggota kepolisian saat itu hadir karena surat yang dilayangkan oleh Syahbudin untuk menyelesaikan kasus dugaan pemukulan terhadap anaknya itu ke jalur hukum. Namun, oleh pihak kepolisian diminta untuk mengambil jalan tengah saja (Damai). Nah, menurut salah seorang anggota Kepolisian yang turut berada dilokasi pada saat kejadian menyangka bahwa kehadiran Syahbudin adalah untuk menyelesaikannya dengan cara kekeluargaan.

Beberapa menit pasca pemukulan Guru oleh murid atas perintah orang tua murid tersebut, Wakil kepala sekolah, Suminto, S.Ag memberikan keterangan yang terekam oleh Camera salah satu TV nasional, bahwa Saf sementara di Non-Aktifkan sebagai Guru disekolah tersebut. Meskipun esok harinya, kepsek tersebut menapik pernyataan itu. Namun apa dikata, pernyataan tersebut terekam jelas melalui Camera video dan ditayangkan secara nasional. Pada saat tersebut, Kepala Sekolah MTsN Padolo Kota Bima, Mansyur S.Ag, sedang berada diluar sekolah untuk menghadiri rapat dengan Dikpora kota, sehingga otomatis tidak tahu menahu atas kejadian pada saat itu. Ia baru mengetahuinya, setelah kembali ke sekolah siang hari.

Hari Selasa (27/9), Wakil Kepala Sekolah dan beberapa Guru yang menyaksikan hal tersebut dipanggil oleh pihak Dikpora Kota Bima untuk memberikan keterangan terkait berita Pemukulan Guru oleh Murid yang sudah menjadi pemberitaan Nasional tersebut. Atas peristiwa itu, Citra dan Kewibawaan Guru tercoreng. Dunia pendidikan Indonesia terpukul. PGRI Kota Bima mengutuk dan mengecam keras atas insiden pemukulan tersebut. H. Sudirman, Ketua PGRI Kota Bima via seluler menyatakan berjanji akan melaporkan hal itu ke pihak yang berwajib dan menindak dengan tegas Wakil Kepala Sekolah yang menyatakan memecat Saf akibat persoalan itu.

Pada hari itu pula, atas persetujuan Komite MTsN Padolo Kota Bima, mengeluarkan Alin dari sekolah dan membina Saf, Guru pengajar bahasa Arab di MTsN tersebut. Hal ini dilakukan untuk meredam citra negatif yang dilontarkan oleh masyarakat kepada MTsN Padolo Kota Bima yang kini telah menjadi Sekolah Berstandar Internasional (SBI) itu. Atas kejadian tersebut Saf melaporkan kasus penganiyayaan yang dilakukan oleh Syahbudin kepihak berwajib, senin (26/9) lalu.

Saf, pria asal Teke kecamatan Belo kabupaten Bima itu mengaku telah melaporkan penganiayaan itu ke Polres Bima Kota, Senin lalu.”Sahbudin telah menganiaya saya dan hasil visum saya sertakan dalam laporan tersebut,” ujarnya Selasa di Ponpes Al-Husayni, Monggonao Kota Bima. Awalnya, Safrudin mengaku tidak ingin melaporkan hal tersebut ke Kepolisian, karena menjaga institusi MTsN dan kuatir atas keselamatannya. Namun, karena adanya dorongan dan dukungan dari Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Bima, akhirnya melaporkannya.
Saf mengakui, setelah ia melaporkan kasus tersebut kepada pihak kepolisian, berulang kali dihubungi Sahbudin yang meminta berdamai dan bersedia memberikan kopensasi tertentu asalkan mau mencabut berkas laporan. ”Saya tidak mau cabut laporan. Harga diri saya sudah terlanjur dihancurkan. Apapun yang terjadi, saya siap menghadapinya. Sampai kapanpun masalah ini akan tetap dilanjutkan,” ujarnya.

[Source: babuju.com]

0 Comment:

Post a Comment

Silahkan anda meninggalkan komentar yang tidak berbau SARA

Link Exchange

Copy kode di bawah ke blog sobat, saya akan linkback secepatnya

Berbagi Informasi

Sport

Translate

Blog Archive

Pageviews last month