Menurut Kantor Berita Associated Press dan Harian New York Daily Post jumlah pengunjung pada hari itu mencapai sekitar 3.000 orang, dan kebanyakan adalah Muslim yang sedang merayakan hari raya Idul Fitri.
Tradisi berlebaran di taman-taman hiburan umum dilakukan Muslim Amerika. Untuk itulah Masyarakat Muslim Amerika di negara bagian New York mencadangkan Rye Playland sebagai tempat bagi Muslim di wilayah itu untuk merayakan hari besar tersebut yang jatuh pada Selasa.
Namun, menjelang tengah hari semarak perayaan lebaran di taman hiburan itu diredupkan oleh perkelahian massal antara polisi dengan sebagian pengunjung sehubungan dengan adanya larangan menaiki beberapa atraksi hiburan yang dikenakan terhadap perempuan Muslim yang mengenakan penutup kepala.
Menurut seorang saksi, insiden itu berawal dari pertikaian mulut antara seorang perempuan, Entisai Ali, dengan polisi yang mengingatkannya agar tidak menaiki roller coaster karena penutup kepala yang dikenakannya.
Polisi melakukan larangan itu berdasarkan peraturan yang diberlakukan taman hiburan itu sejak tiga tahun lalu, yaitu topi tidak boleh dikenakan apabila menaiki roller coaster dan beberapa atraksi lain untuk mencegah kemungkinan topi itu jatuh ke rel roller coaster tersebut dan mengakibatkan kemacetan sistem itu.
Pertikaian memanas setelah kedua pihak saling berteriak. Polisi yang berang kemudian mendorongnya dan menangkapnya. Menyaksikan insiden itu, sepupunya, Kareem Meawad, 17 tahun, berupaya membelanya.
Tetapi, ia kemudian dipukuli polisi dan ditangkap. Hal serupa juga dialami kakak laki-lakinya dan pengunjung-pengunjung lainnya. Sekitar 100 polisi dikerahkan ke taman hiburan itu.
Baku hantam itu mengakibatkan dua polisi cedera dan 15 orang pengunjung ditahan. Ali dan saudara perempuannya, Ayman Alrabah, mengatakan tidak tahu menahu mengenai larangan mengenakan jilbab untuk menaiki roller coaster di taman hiburan itu.
Wakil Komisaris Westchester County Park, Peter Tartaglia, mengatakan sebelumnya telah mengingatkan Masyarakat Muslim Amerika wilayah New York mengenai peraturan itu. "Larangan itu adalah demi keselamatan pengunjung sendiri," ujar Tartaglia.
Namun, Ketua Dewan Hubungan Islam-Amerika di New York, Zead Ramadan, mengatakan dalam situasi yang diwarnai Islamaphobia saat ini, perempuan berjilbab sering menjadi sasaran, dan itu terjadi karena kurang adanya komunikasi mengenai Islam yang sesungguhnya.
Taman hiburan yang segera ditutup selama dua jam setelah insiden itu, dibuka kembali pada pukul 6 sore pada hari yang sama.
[Source : vivanews]
0 Comment:
Post a Comment
Silahkan anda meninggalkan komentar yang tidak berbau SARA