Tim peneliti yang dipimpin S Alexandra Burt juga menemukan bahwa pria dengan kualitas buruk sedikit lebih “terpoles” setelah menikah.
“Di antara orang-orang yang tidak menikah, beberapa menunjukkan tanda-tanda bahwa perilaku buruk – sifat khusus dikaitkan dengan gangguan kepribadian antisosial seperti perilaku kriminal, berbohong, agresif, dan kurangnya penyesalan – menurun setelah mereka mengikat simpul pernikahan,” kata Burt, seperti dilaporkan reuters dan dilansir republika.co.id, Selasa (7/12).
Burt mengatakan bahwa saat pria yang sebelumnya bersikap antisosial memutuskan menikah, sudah menunjukkan satu langkah permulaan untuk menghilangkan sikap buruknya itu. Dan ketika mereka menikah, mereka mendapatkan “kadar” antisosial mereka berkurang.
Studi ini dimuat dalam jurnal Archives of General Psychiatry edisi Desember. Dr Burt dan rekan-rekannya meneliti 289 pasang kembar laki-laki selama 12 tahun, dari usia 17 sampai usia 29. Lebih dari setengah di antara mereka merupakan kembar identik.
Pria yang menikah selama masa studi, sekitar 60 persen dari mereka, menunjukkan perilaku antisosial pada usia 17 dan 20, mengalami pengurangan kadar setelah menikah. Pada usia 29, pria yang belum menikah memiliki rata-rata skor 1,3 perilaku antisosial, sedang skor 0,8 ada di antara pria yang sudah menikah.
Di antara kembar identik di mana yang satu menikah dan yang lain tidak, si kembar yang menikah memiliki perilaku antisosial yang lebih sedikit dibanding kembar yang belum menikah.
[Source : jedadulu.com]
0 Comment:
Post a Comment
Silahkan anda meninggalkan komentar yang tidak berbau SARA