Share Info

6 September 2010

Trik Menerima Kritikan

Biasanya, perasaan orang akan langsung menjaditidak enak apabila mendapatkan kritikan. Seakan-akan bakal terjadi gangguan akan mengancam dirinya dan kehormatannya. Ia akan menganggap sebagai hinaan yang akan menurunkan harga dirinya sehingga biasanya pikiran kita dan bahkan tubuh kita akan langsung membela diri daripada menerima kritikan tersebut. Itulah umumnya sikap kita apabila menerima kritikan.
Berikut ada trik buat sobat-sobat untuk bisa menerima sebuah kritikan.

1. Menyukai Kritik dan Nasehat
Kita harus memposisikan diri menjadi orang yang senang dan merindukan dikoreksi (jangan hanya merindukan kekasih aja dong). Senang dinasehati seperti senangnya kita melihat cermin agar penampilan kita selalu bagus.
Kita mesti belajar menyenangi aktivitas mencari kritikan dan koreksi dari orang lain. Tapi jangan sampai hal-hal sepele ditanya-tanya sama orang seperti, apa baju yang saya serasi, apa rambut saya bagus, apa saya pantas memakai ini, itu dll. Malah nanti orang yang kita tanyain malah menjadi sebel melihat kita.
Begituah semestinya, sikap kita terhadap kritik. Persepsi ini akan menjadi baik, misalnya dengan senantiasa kita tanamkan di dalam hati kita bahwa :
- Kritik itu penting
- Kritik itu kunci kesuksesan dan kemajuan
- Kritik itu oembuka prestasi dan pengangkat derajat
- Kritik itu jalan untuk menjadi lebih baik

Sesungguhnya kita tidak layak takut akan resiko yang ditimbulkan oleh kritik, sebab tidak pernah ada orang yang hina karena dikoreksi. Justru kehinaan itu ada pada orang yang tak mau dikoreksi yang merasa dirinya paling hebat, paling bersih dan paling segala-galanya.

2. Cari dan Tanya
Pertanyaan yang kita sampaikan kepada teman kita adalah jangan bertanya "bagus tidak", "sukseskah saya". Tapi balikkan dengan bertanya "apa yang kurang yang harus saya perbaiki", "apa yang mesti saya sempurnakan", "kesalahan mana yang perlu saya koreksi". Belajarlah bertanya kepada orang lain dan nikmati saran-saran yang mereka lontarkan. Milikilah teman yang mau dengan jujur mengoreksi, tanya pula kepada istri, suami, anak-anak, karyawan, bos dan lain-lain. Semuanya tidak akan mengurangi kemulian kita.

3. Nikmati dan Syukuri Kritikan
Mempersiapkan diri untuk menerima kenyataan bahwa koreksi itu tidak selalu sesuai dengan keinginan kita. Ada kalanya isinya benar, caranya salah. Kita harus bersukur dan bersabar. Ada masanya isinya benar caranya benar. Kadang pula terjadi isinya salah meski caranya benar, dan kita harus tetap berterima kasih dan memaafkan.
Jangan melempar komentar apapun kecuali lontarkan ucapan terima kasih yang tulus kepada orang yang memberikan kritikan.

4. Evaluasi Diri
Jujurlah kepada diri sendiri tentang kritik dan koreksi yang datang. Jangan sibuk menyalahkan pengkritik, tapi camkan dalam hati mungkin inilah jawaban dari do'a-do'a kita supaya kita harus berubah.

0 Comment:

Post a Comment

Silahkan anda meninggalkan komentar yang tidak berbau SARA

Link Exchange

Copy kode di bawah ke blog sobat, saya akan linkback secepatnya

Berbagi Informasi

Sport

Translate

Blog Archive

Pageviews last month