Pada beberapa kondisi, kita sering dituntut melakukan introspeksi diri, apakah oleh lingkungan exsternal atau memang karena kesadaran sendiri. Selain meneliti kesalahan pada masa lalu yang mungkin merupakan kelemahan kita, dalam kesempatan tersebut juga bisa dihitung kekuatan kita yang mampu menjadi senjata dalam memecahkan masalah atau menangkap peluang pada masa depan.
Bagaimana seseorang menyikapi kekurangan dan kelebihan diri terkait dengan kemampuan untuk memahami diri sendiri. Mereka yang memiliki kemampuan untuk memahami diri sendiri yang baik mengetahui betul siapa dirinya dan apa yang diinginkannya.
Introspeksi pada dasarnya merupakan aktivitas untuk menelaah dan mengevaluasi diri. Seseorang akan lebih memahami pikiran dan perasaannya termasuk rasa kompeten. Rasa kompeten berkaitan dengan dengan tingkat keyakinan seseorang mengenai apa yang dirasakan bisa dan apa yang dirasakan tidak bisa (inkopeten). Kesadaran seseorang mengenai kelebihan dan kekurangan diperoleh dari proses intopeksi tersebut.
Pada suatu kasus ketika eseorang merasa inferior ketika menyadari kekurangnnya, ia tidak melihat dirinya secara utuh, Ia hanya foku pada kekurangan sehingga merasa tak berdaya.Rasa tak berdaya inilah yang membuatnya kehilangan rasa percaya diri. Tanpa disadari, ketiadaan rasa percaya diri sering kali tanpak dalam sikap dan perilaku, yang dilihat oleh orang lain sebagai rendah diri. Akibatnya, orang lain kesulitan untuk menaruh rasa percaya. Agar dapat dipercaya, seseorang harus mampu untuk dipercaya yang kuncinya adalah rasa percaya diri.
Agar tidak terjebak pada rasa inferior seseorang harus mampu mengahargai dirinya. melihat dan memahami diri secara utuh fokus pada kelebihan yang dimiliki yang dapat digunakan untuk mengatasi kekurangan. Kesadaran akan kekurangan diri adalah alat untuk melakukan perbaikan dan bergerak maju, menjadi diri yang lebih baik dari waktu ke waktu.
Cara memandang kekuatan yang dimiliki. Kelebihan yang dimiliki mampu memunculkan kepercayaan diri. Hal ini adalah modal yang mampu mengantarkan seseorang pada prestasi dan mendatangkan kepercayaan orang lain. Namun rasa kompeten yang tidak disertai oleh karakter positif dapat membuat orang lupa diri, merasa superior (merasa lebih dari orang lain) dan cenderung menganggap remeh persoalan.
Agar tidak pinter keblingger, kesadaran bahwa memiliki kekuatan perlu diimbangi dengan nilai-nilai integritas, kedewasaan dan mental yang kuat.
Intergritas adalah cerminan dari pribadi yang nutuh dan terpadu, kemampuan memandang dan berprilaku secara seimbang pada setiap isi kehidupan. Kedewasaan merupakan penggabungan dari keberanian atau kemampuan dalam menyelesaikan berbagai masalah disertai dengan nilai-nilai kebaikan. Manajemen diri yang baik mempunyai mentalitas dimiliki oleh mereka yang memandang kehidupan sebagai arena yang memberi kesempatan dan sumber daya tak terbatas, tidak melihatnya sebagai arena kompetisi yang hanya menghasilkan seorang pemenang.
Semoga bermanfaat...
0 Comment:
Post a Comment
Silahkan anda meninggalkan komentar yang tidak berbau SARA