Cantik lahir batin tentu menjadi impian setiap wanita, hanya saja yang sering terlihat adalah penampilan fisik sehingga wanita berlomba-lomba untuk menjadi cantik. Kulit putih nan bersih, rambut berkilau, serta langsing dijadikan simbol dari kecantikan wanita.
Simbol tersebutlah yang sering dijanjikan klinik kecantikan untuk menarik pelanggan, dengan harga dan pelayanan yang beragam. Taukah Anda bahwa baik salon kecantikan atau klinik kecantikan wanita tidak selalu berhasil memberikan apa yang diinginkan wanita. Banyak fakta yang mencengangkan tentang kegagalan klinik atau salon kecantikan ketika sedang beroperasi, misalnya saja kerusakan permanen pada bagian yang ingin dipercantik dan kematian.
Cantik memang perlu namun kesehatan dan keselamatan juga sangat diprioritaskan. Simak beberapa fakta dibawah ini :
- Dokter ahli bedah kosmetik dan dokter kecantikan. Waspadalah jika klinik kecantikan sudah memajang gelar ini pada papan nama dokternya. Faktanya, gelar dokter yang diakui untuk kecantikan hanya dokter spesialis kulit dan kelamin dan untuk operasi hanya dokter spesialis bedah plastik dengan gelar SpBP. Gelar-gelar dokter kecantikan lain hanya dibuat untuk menarik minat dan simpati calon pelanggan agar datang. Kebanyakan dokter palsu tesebut hanyalah orang dengan lulusan sekolah kursus salon kecantikan dengan waktu yang singkat dan tanpa pengetahuan bedah plastik atau peramuan obat-obatan secara medis.
- Reaksi Obat. Dokter klinik sering mengatakan reaksi obat sedang bekerja ketika pelanggan mengeluh perubahan aneh lalu memberikan obat baru dengan dalih penetralisir rasa gatal dan alergi. Padahal faktanya, dokter palsu itu melakukan metode trial and eror pada racikan obat yang dibuatnya.
- Suntik vitamin mengawetkan. Salon kecantikan sering menawarkan suntik vitamin untuk menjaga kecantikan wanita. Faktanya, dokter gadungan tanpa ijazah kedokteran memberikan dosis tinggi dan selalu menyarankan pelanggan untuk sering melakukan suntik vitamin. Padahal dosis yang berlebih malah akan merusak kulit. Selain itu, alat suntik yang digunakan tidak steril sehingga dapat memicu penyakit lain.
0 Comment:
Post a Comment
Silahkan anda meninggalkan komentar yang tidak berbau SARA