Mitos 1: Perempuan bisa orgasme dalam 3 detik
Seperti adegan quickie sex yang dilakukan Timothy Olyphant dan Jennifer Garner di film Catch And Release (2006). Saat mereka baru melakukannya di balik shower curtain, tiba-tiba tokoh yang diperankan Jennifer Garner sudah mencapai titik klimaks hanya dalam hitungan detik, tanpa foreplay.
Faktanya, banyak perempuan tidak bisa orgasme hanya dengan penetrasi Mr P saja, ataupun orgasme setelah bercinta beberapa detik. Menurut para pakar seks, perempuan baru siap bercinta setelah dua menit.
Mitos 2: Setiap perempuan punya bakat jadi stripper
Saat Demi Moore berakting di film Striptease, ia sebenarnya merasa peran ini agak berisiko untuk kariernya. Dengarkan saja pengakuan Lindsay Lohan yang melakoni peran ini di I Know Who Killed Me berikut. "Tiga jam saja belajar menari striptease, seluruh tubuh saya rasanya pegal-pegal".
Lalu, bagaimana jika pasangan meminta kita melakukannya? Yang pasti kita tak bisa bersaing dengan para aktris tersebut. Untuk melakukan adegan itu saja, mereka butuh latihan berminggu-minggu. Jadi tidak mungkin kita bisa melakukannya setiap saat tanpa latihan.
Mitos 3: Bercinta di berbagai tempat sangat seru
Di film, sepertinya orang nyaman-nyaman saja bercinta di tengah hujan tanpa kedinginan. Contohnya, adegan yang dilakukan Ryan Gosling dan Rachel Adams di film The Notebook. Orang juga nyaman bercinta di atas piano, sepertinya dilakukan Julia Robert dan Richard Gere di Pretty Woman atau di tangga rumah seperti film daur ulang The Thomas Crown Affair.
Mari kita kembali ke dunia nyata. Beberapa perempuan cenderung tak bisa orgasme saat mereka jauh dari tempat tidur yang hangat. Pesan moralnya adalah, jika Anda ingin bercinta di tempat umum sebaiknya lakukan foreplay dulu di rumah atau di mobil. Saat tiba di tempat umum, Anda sudah "siap".
Mitos 4: Setiap Perempuan terlihat cantik saat bercinta
Lihat saja betapa cantiknya Gwyneth Paltrow usai bercinta dengan Joseph Fiennes dalam Shakespeare in Love. Bahkan dalam film peraih Oscar, Monster's Ball, Halle Berry yang menggunakan thong seksi, rambutnya sama sekali tak berantakan usai melakukan adegan penuh "pergumulan".
Dalam kehidupan nyata, Anda tak selalu butuh lingerie seksi untuk bercinta. Dengan celana jeans pun bisa. Penampilan pun tak selalu harus terlihat cantik atau seksi. Meski bulu halus di bawah lengan Anda belum sempat dicukur, pasangan takkan terlalu memperhatikan. Asal ia mendapatkan keinginannya dan menikmati kepuasan seks, tanpa bercukur pun Anda tetap terlihat menarik. Realita seperti ini tak pernah muncul di film Hollywood.
Mitos 5: Gaya berdiri sangat mengasyikkan
Kenyataannya, banyak orang kesulitan melakukannya. Kalau tidak Mr P pasangan yang selalu meleset dari "target", Anda lah yang sulit bergerak. Jadi, aneh juga membayangkan bagaimana Keira Knightley dan James McAvoy bisa mencapai orgasme yang begitu dahsyat dalam film Atonement.
Oh ya, perlu juga diperhatikan jika Anda bercinta dengan gaya berdiri di bawah shower. Posisi ini akan sangat sulit karena keberadaan air membuat lantai licin. Anda atau pasangan bisa terpeleset. Jangan sampai mau asyik, malah jadi sakit karena terjatuh.
Mitos 6: Tak ada ide romantis, buka saja lemari es
Pernah melihat bagaimana sejumlah film Hollywood menyajikan adegan pengalaman bercinta dengan menggunakan sarana makanan untuk foreplay? Sebut saja 9 ½ Weeks yang menggunakan media es, dan Varsity Blues yang memakai whipped cream. Sementara Last Tango In Paris memanfaatkan mentega.
Di film, semua trik itu sepertinya seru. Pada prakteknya tak semenyenangkan itu. Saat es menyentuh tubuh, rasa dingin akan terasa tidak nyaman. Whipped cream akan membuat badan lengket. Mentega membuat tubuh terasa licin. Jadi teringat bagaimana Betty di serial Ugly Betty melumuri cokelat cair ke tubuh Henry. Betty tidak memperkirakan bahwa cokelat hangat itu terasa menyakitkan di kulit Henry. Meski lucu, kisah Betty ini justru masuk akal.
[Source : CHICMagz.com]
0 Comment:
Post a Comment
Silahkan anda meninggalkan komentar yang tidak berbau SARA