Sering kali saya menemui beberapa pasien yang datang ke tempat praktik untuk berkonsultasi masalah perselingkuhan yang dia lakukan. Banyak alasan yang diungkapkan mengapa hal tersebut sampai terjadi. Banyak juga cerita mengenai pasangan yang sudah tidak seperti dahulu lagi. Cerita tentang betapa selingkuhannya sekarang begitu mengerti tentang diri pasien dan merupakan orang mampu menyalakan kembali api cinta pasien yang sudah padam beberapa masa lamanya.
Terdengar klise memang, tapi itulah kenyataannya yang ada. Walaupun kasus-kasus perselingkuhan di kamar praktik saya tidak terlalu banyak ditemui, sering kali juga saya mendengar cerita dari teman yang juga terlibat perselingkuhan. Beberapa hal yang saya catat dan ingin saya bagi kepada pembaca dalam hal perselingkuhan ini adalah seperti di bawah ini. Pendapat profesional saya tuliskan untuk sebagian hal yang terkadang memerlukan penjelasan lebih.
1. Selingkuh itu baik asal tidak ketahuan
Beberapa teman dan pasien saya mengatakan mereka datang konsul ke saya karena selingkuhnya ketahuan. Pendapat mereka tentang selingkuh itu baik asal tidak ketahuan didasarkan pada kondisi bahwa selingkuh membuat hubungan komunikasi dengan pasangan resminya lebih baik. Anda boleh percaya boleh tidak, tetapi mereka sudah membuktikannya.
Pendapat profesional: Baiknya hubungan komunikasi dengan pasangan resmi mungkin diakibatkan karena energi negatif yang biasanya dibawa pulang ke rumah mulai berkurang karena menemukan cara pelepasan baik dengan bercerita dengan pasangan selingkuh maupun melakukan aktivitas bersama dengan pasangan selingkuh yang menyenangkan. Beberapa pasangan yang telah lama menikah memang kadang terjebak dalam kejenuhan dan ini bisa menjadi masalah besar bagi keduanya. Banyak pria dan wanita yang berselingkuh yang mengatakan bahwa hubungan komunikasi dengan pasangan resminya lebih baik daripada saat mereka tidak berselingkuh. Mungkin karena ketakutan akan ketahuan juga bisa membuat pasangan memperlakukan pasangan resminya dengan lebih baik.
2. Pasangan selingkuh juga berasal dari keluarga yang utuh
Saat ini bukan zamannya lagi seorang pria selingkuh dengan wanita pekerja seksual, pembantu rumah tangga, atau wanita lajang atau wanita janda. Saat ini sedang tren selingkuh dengan pasangan yang juga sudah berkeluarga. Baik wanita dan pria juga mempunyai kesempatan yang sama. Kalau dulu ada penelitian yang mengatakan kemungkinan pria selingkuh lebih besar bahkan ada yang mengatakan 9 dari 10 pria berselingkuh, mungkin karena selingkuhnya dengan para wanita single. Saat ini, banyak pria juga menyukai selingkuh dengan wanita yang masih bersuami, yang membuat kans persentase wanita dan pria untuk berselingkuh sama besar saat ini.
Pendapat profesional : Ada kemungkinan pria dan wanita berkeluarga yang selingkuh saat ini mengharapkan keadaan berbeda tetapi tetap menggambarkan suasana kekeluargaan. Selingkuh dengan wanita atau pria single juga membuat seringkali kerepotan karena ada tuntutan untuk segera menikahi pasangan dan kadang menjadi beban. Banyak pria dan wanita selingkuh untuk sekedar lepas dari kerutinan di rumah. Ini membuat selingkuh dengan wanita dan laki-laki berkeluarga lebih aman karena tuntutan untuk menikahi terkadang masih memerlukan pemikiran yang panjang. Banyak pria dan wanita selingkuh namun sebenarnya mereka pun enggan meninggalkan keluarganya.
Saya baru bisa menyampaikan dua hal yang menarik menurut pengamatan saya. Mungkin suatu saat tulisan ini akan bersambung. Lihat saja nanti. Sambil menunggu hal itu, cintailah pasangan anda saat ini dengan sesungguhnya.
Salam Sehat Jiwa !
* Psikiater Bidang Psikosomatik Medis, Anggota The American Psychosomatic Society
[Source : kompas.com]
0 Comment:
Post a Comment
Silahkan anda meninggalkan komentar yang tidak berbau SARA