"Ini mengusik rasa kemanusiaan. Orang jujur seharusnya diberi apresiasi, tidak malah dikucilkan dengan diusir dari kampungnya. Ini sesuatu yang sangat mengancam karakter bangsa kita yang seharusnya kita jaga. Langsung atau tidak langsung, ini juga menyangkut nilai-nilai Pancasila. Kami melihat, masyarakat perlu disadarkan," kata Lukman, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (15/6/2011) pagi.
Dalam waktu dekat, MPR juga berencana mengundang Siami dan Alif ke Jakarta, bersama Wali Kota Surabaya. "Sekjen MPR sudah menjalin komunikasi dengan mereka. Intinya, secepatnya mereka kita undang ke Jakarta," ujarnya.
Terhadap kepala sekolah dan guru yang diduga memaksa siswanya mencontek, Lukman berharap pihak Dinas Pendidikan setempat memberikan sanksi kepada yang terbukti bersalah.
Dari Surabaya dilaporkan, seperti dikutip surya.co.id, Kepala SDN Gadel 2, Sukatman, dan dua guru kelas VI, Fatkhur Rohman dan Prayitno, dicopot sebagai guru. Mereka dianggap melakukan pembiaran terjadinya perbuatan mencontek itu. Ketiganya kini dijadikan staf di Dinas Pendidikan Kota Surabaya.
Sanksi yang diterima ketiga pendidik itu membuat ratusan wali murid lainnya marah. Mereka mengusir keluarga Siami dari kampungnya dan menuntut agar meminta maaf kepada pihak sekolah. Peristiwa itu membuat Siami dan Alif ketakutan, sehingga mereka mengungsi ke Benjeng, Gresik.
[Source : kompas]
0 Comment:
Post a Comment
Silahkan anda meninggalkan komentar yang tidak berbau SARA