Seorang bocah di Polewali Mandar, Sulawesi barat sudah berumur 10 tahun namun berat badannya tak lebih dari 7 kilogram.
Ega, bocah berusia 10 tahun ini, hanya bisa duduk dan berbaring di tempat tidur atau di ayunannya. Badan bocah sulung dari dua bersaudara, pasangan Murniati-Sudarmin, ini tampak kerempeng, dengan berat badan tak lebih dari 7 kilogram.
Keluarga sang bocah bingung dan tak tahu tentang penyakit yang sedang mendera anaknya. Orangtua Ega yang berprofesi sebagai tukang becak dan buruh bangunan tentu tak sanggup membawanya ke dokter ahli.
Murniati pernah memeriksakan anaknya pada sebuah pengobatan gratis di Polewali, tetapi dia malah makin bingung saat dokter menanyakan sakit apa yang dialami Ega. "Saya periksakan anak di pengobatan gratis, saya jadi tambah bingung (karena) ditanya dokter anak saya sakit apa?" ujar Murniati.
Dari hari ke hari, badan Ega bukan bertambah besar, tetapi tampak semakin mengecil. Kondisi ini diperparah akibat kondisi Ega yang tidak memiliki nafsu makan. Tak jarang, dalam sehari ia hanya mengonsumsi teh hangat.
Sejumlah tetangga menyarankan Murniati dan Sudarmin membawa Ega ke dokter ahli untuk mempercepat kesembuhannya. Namun, hal itu sulit dilakukan lantaran alasan biaya. "Jangankan memeriksakan ke dokter ahli, biaya hidup untuk membeli beras saja kadang harus mengutang," kata Murniati.
Pendapatan Sudarmin sebagai tukang becak dan buruh bangunan yang tidak menentu jauh dari cukup untuk membiayai keperluan hidup rumah tangganya. Bahkan, keluarga Murniati yang sebelumnya berpindah-pindah kontrakan kini menumpang di rumah mertuanya lantaran tak sanggup membayar sewa kontrakan.
Seperti ibu hamil lainnya, Murniati tak merasakan tanda-tanda kelainan fisik saat mengandung Ega. Bayi Ega lahir normal dengan berat hanya 1,2 kilogram. Kini, meski sedih melihat kondisi anaknya, Murniati dan Sudarmin mengaku hanya pasrah melihat kondisi anaknya.[Source : kompas]
0 Comment:
Post a Comment
Silahkan anda meninggalkan komentar yang tidak berbau SARA