Dikutip NBC News, studi yang dilakukan tim asal Finlandia itu menemukan bahwa mereka yang memiliki tingkat stres tinggi di tempat kerja cenderung memiliki telomere yang memendek lebih cepat dibandingkan mereka yang bekerja tanpa stres.
Telomere akan memendek seiring pertambahan usia. Namun, ada sejumlah faktor yang bisa memicu pemendekan telomere lebih cepat: stres, oksidasi, dan paparan zat kimia. Dan, ketika pemendekan sudah menyentuh titik kritis, biasanya segera muncul gejala-gejala penuaan seperti pikun.
Studi melibatkan 2.911 pekerja usia 30 sampai 64 tahun. Tak hanya menjalani survei untuk menentukan tingkat stres di tempat kerja, seluruh responden juga menjalani pengukuran panjang telomere.
"Berdasar data yang kami analisis, pekerjaan yang berhubungan dengan tingkat stres tinggi berhubungan dengan percepatan laju penuaan biologis. Namun, hipotesis ini masih menunggu konfirmasi sebuah penelitian prospektif yang mengukur perubahan relatif panjang telomer dari waktu ke waktu."
Selain stres, ada sejumlah faktor ekternal yang jamak memicu efek penuaan lebih cepat, seperti dikutip Huffington Post:
- Sinar UltravioletPaparan sinar UV berkontribusi memicu munculnya keriput lebih cepat dan kerusakan pigmen. Itulah mengapa selalu disarankan untuk mengenakan tabir surya sebelum beraktivitas di luar ruang.
- Merokok Sudah bukan rahasia lagi bahwa rokok memiliki efek buruk bagi tubuh. Tak hanya mempercepat munculnya keriput, kebiasaan merokok juga berpotensi memicu penuaan organ tubuh lebih cepat. Studi pada 2005 telah membuktikan bahwa merokok terkait dengan pemendekat telomere lebih cepat, seperti dikutip WebMD.
- Gula Pola diet yang buruk juga berkontribusi memicu penuaan lebih cepat. Studi pada 2009 menunjukkan bahwa konsumsi gula berlebihan memicu lonjakan glukosa dalam tubuh yang berkaitan dengan penuaan. Harapan hidup sel-sel tubuh meningkat seiring penurunan kadar glukosa dalam tubuh.
0 Comment:
Post a Comment
Silahkan anda meninggalkan komentar yang tidak berbau SARA