Peta Indonesia |
Garam punya cerita yang tak kalah miris. Negara ini dikenal sebagai negara dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia. Hal ini pastinya membuat Indonesia menjadi salah satu surga garam. Maka tak heran, jika Indonesia pernah menyandang predikat sebagai salah satu pengekspor garam terbesar di dunia. Tapi, itu dulu. Saat ini kita kebutuhan garam kita bergantung pada produk impor, bahkan mencapai 70%-nya.
Bagaimana dengan sektor pertanian, terutama sektor penghasil beras?
Setali tiga uang ceritanya. Sebagai sebuah negara agraris dengan mayoritas masyarakat bertopang pada sektor pertanian, Indonesia sangat berpotensi menjadi salah satu produsen beras besar di dunia. Namun, sayang, kita baru tiga kali mengalami swasembada beras, tahun 1983, 2004, dan 2008, dimana saat itu Indonesia mampu mencukupi kebutuhan beras dalam negeri secara mandiri, tanpa melakukan impor.
Selebihnya, kita terus melakukan impor beras dari negara-negara tetangga, seperti Vietnam, Thailand, atau juga India dan negara Asia lainnya. Bahkan, sejak tahun 2008 sampai 2011, Indonesia diperkirakan telah mengimpor 1,57 juta ton beras. Aneh memang, negara penghasil beras, mengimpor beras dengan jumlah yang relative besar.
Jika kita mau melihat ke sektor lain, kondisinya pun tak jauh beda. Kentang, tomat, apel, wortel adalah sedikit dari sekian contoh yang pada dasarnya negara ini mampu memproduksinya. Hanya, sayangnya kita juga sedang digelontor oleh produk serupa yang merupakan produk impor.
Lalu, sekali lagi, apa sebenarnya yang tak dimiliki negara ini? Semuanya ada. Bahkan, inilah yang membuat para penjajah itu rela berlama-lama disini, untuk menguras apa yang kita punya yang tak mereka dapatkan di negeri mereka. Mungkin, satu dari sekian yang hilang di negara ini adalah, kehilangan kebanggaan sejati sebagai bangsa merdeka, dari negara merdeka.
0 Comment:
Post a Comment
Silahkan anda meninggalkan komentar yang tidak berbau SARA