Sejumlah
besar misteri yang sulit dipecahkan dalam tubuh manusia terhimpun di
dalam otak besar. Otak besar merupakan organ yang paling membingungkan
kita, seperti misalnya hidup dan mati, kesadaran, tidur dsb, semua itu
adalah misteri yang belum mampu dipecahkan manusia hingga saat ini:
1. Alam mimpi
Jika
kita menanyakan soal yang sama pada 10 orang, apa yang menyebabkan
kita bermimpi? Mungkin anda akan memperoleh 10 jawaban yang tidak sama.
Ini dikarenakan misteri yang belum bisa dipecahkan ilmuwan saat ini.
Teori pertama bahwa melalui rangsangan saraf informasi antar molekul
otak besar menjalankan latihan terhadap otak besar selama mimpi
berlangsung. Teori lainnya adalah orang-orang bermimpi akan tugas dan
perasaan yang tidak sempat diperhatikan lagi, dalam proses demikian
bisa membantu kita memperkuat ingatan dan pikiran. Umumnya, ilmuwan
setuju dengan pengertian bahwa “mimpi bisa terjadi saat tidur
sebentar”.
2. Tidur
Dalam
sepanjang hidup manusia sedikitnya menghabiskan ¼ waktunya untuk
tidur. Tidur sangat vital bagi keberlangsungan hidup makhluk menyusui,
tidur dalam jangka yang terlalu lama dapat menyebabkan kurang sadarkann
diri, halusinasi, dan pada akhirnya menyebabkan kematian.
Dua
kondisi selama tidur berlangsung yakni masa tidur penuh (aktivitas
bola mata melambat), saat demikian aktivitas metabolisme otak melambat;
dan masa tidur sebentar (saat demikian bisa bermimpi), saat demikian
aktivitas otak sangat dinamis. Menurut ilmuwan bahwa tidur dalam masa
sepenuhnya dapat membuat tubuh kita istirahat, menjaga stamina, seperti
tidurnya binatang. Tidur dalam masa sebentar dapat membantu membentuk
sesuatu yang diingat, namun, pengertian ini belum dibuktikan.
3. Halusinasi
Diperkirakan
sekitar 80% orang yang diamputasi pernah mengalami perasaan tersiksa,
stres, keinginan, kehangatan dan lain-lain perasaan. Orang yang
mengalami fenomena demikian, selalu merasa anggota tubuh yang dipotong
masih eksis. Sebuah penjelasan berpendapat, daerah saraf yang terpotong
membentuk hubungan yang baru dengan sumsum tulang belakang, dimana
anggota tubuh yang kurang seolah-olah masih ada, terus mengirim sinyal
ke otak besar. Kemungkinan lainnya, otak besar adalah sebuah “kawat”
transmisi, ia mengendalikan tubuh yang cacad bagaikan memperlakukan
tubuh yang sempurna tanpa cacad, ini berarti otak besar tetap menyimpan
kendali ketika anggota tubuh masih dalam keadaan utuh dan sempurna.
4. Tertawa
Tertawa
adalah salah satu perilaku manusia yang paling sulit dimengerti. Saat
kita tertawa, ada tiga bagian otak besar kita menjadi dinamis yakni:
daerah dalam kekuasaan pikiran, ia membuat Anda mendapatkan banyolan
(tertawa); daerah gerakan mendorong otot Anda bergerak; daerah emosi
(perasaan) membuat kita menyunggingkan senyuman. Perintis peneliti humor
John Morryer mendapati, suara tawa adalah sebuah reaksi yang sangat
menarik terhadap 24 cerita yang menyalahi kebiasaan. Dan pengertian
lainya menganggap tawa sebagai sebuah saluran yang mengirimkan informasi
“menarik (lucu)” kepada orang lain. Dengan demikian tampak jelas:
tertawa membuat perasaan kita lebih baik.
5. Apriori (bawaan) dan sesudah lahir
Apakah
pikiran dan sifat kita dikendalikan oleh gen atau berhubungan dengan
lingkungan pertumbuhan sesudah lahir, masalah ini selalu diperdebatkan
selama ini. Untungnya, para ilmuwan tengah berupaya mencoba mengumpulkan
sejumlah besar bukti yang meyakinkan, untuk menjawab pertanyaan di
atas.
Kurangnya
kemampuan meneliti gen individual, menunjukkan bahwa kita sama sekali
tidak mampu mengendalikan atas sejumlah besar karakteristik manusia.
Namun, beberapa hasil penelitian mendapati, bahwa dalam banyak hal,
tekanan yang dihadapi segenerasi atau pendidikan yang diterima, akan
menimbulkan dampak yang dalam terhadap orang yang bagaimana, dan apa
yang akan kita lakukan.
0 Comment:
Post a Comment
Silahkan anda meninggalkan komentar yang tidak berbau SARA