Dengan sperma dari irisan kulit itu, kaum pria yang infertil diharapkan suatu hari bisa memiliki anak-anak dari genetik mereka sendiri.Temuan ini diharapkan bisa menjadi terobosan yang mengarah pil ajaib untuk mengobati infertilitas pada Kaum Adam,Rabu (29/8).
Namun penelitian ini juga menemui masalah moral dan etika. Kritikus berpendapat bahwa salah jika menciptakan kehidupan melalui cara-cara yang artifisial. Tetapi percobaan ini adalah bukti dari konsep bahwa sel induk dapat menghasilkan setiap sel dalam tubuh, tidak hanya puluhan jaringan yang membentuk tubuh manusia, tetapi juga sel-sel telur dan sperma yang baru.
Para ilmuwan Amerika itu menggunakan campuran bahan kimia khusus untuk mengembalikan 'jam biologis' di dalam sel kulit, yang mengubahnya menjadi sel dengan kekuatan seperti sel induk embrionik.
Mereka kemudian menggunakan kombinasi nutrisi untuk membujuk mereka berkembang menjadi sel-sel bulat yang membutuhkan beberapa langkah menjadi sperma yang matang dan secara genetik terlihat normal.
Teknik ini masih membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk digunakan diklinik dan memiliki hukum sendiri, laboratorium perkembangan sperma sudah dilarang digunakan di Inggris.
Namun dalam jangka pendek detailnya bisa dilihat dilaporan Journal Cells, yang bisa mengarahkan ke obat baru untuk infertilitas.
Satu dari enam pasangan di dalam keluarga memiliki masalah infertilitas pada pasangan prianya sebanyak 40 persen. Hingga sepertiga kasus tidak ada yang tahu kesalahan yang sebenarnya.
Dr Allan Pacey, seorang ahli kesuburan pria di Universitas Sheffield, mengatakan temuan ini bagus. "Tidak ada keraguan tentang itu."
Tahap awal sperma ini dibuat dari sampel kulit pria. Upaya menggunakan kulit wanita gagal, ini menunjukkan pria akan selalu memiliki peran penting dalam penciptaan kehidupan.
Tim peneliti lainnya berusaha untuk membuat telur dari kulit perempuan, yang meningkatkan kemungkinan telur dan sperma digunakan untuk membuat anak-anak melalui cara-cara artifisial.
[Source : daily mail]
0 Comment:
Post a Comment
Silahkan anda meninggalkan komentar yang tidak berbau SARA