Saat ini WaVe++SMK, generator gas--yang berfungsi memecah molekul air (H20) menjadi dua atom hidrogen dan oksigen sehingga air berubah menjadi gas yang dapat digunakan sebagai bahan bakar-- sifatnya masih hanya membantu pembakaran bahan bakar minyak di mobil lebih sempurna sehingga menjadi lebih irit BBM.
"Alat yang kami kembangkan ini jelas bukan hasil final. Kami berkeinginan nantinya alat ini bisa terus dikembangkan hingga memungkinkan kendaraan untuk berjalan dengan 100 persen air," ujarnya.
Untuk mengembangkan mobil berbahan bakar air, pihaknya mengaku belum bisa dan butuh bantuan pemerintah. Apalagi teknologi ini sedang mulai berkembang, dan belum ada negara yang menjadikan teknologi bahan bakar air sebagai kebijikan resmi.
"Saya sebagai rakyat Indonesia meminta pemerintah Indonesia untuk mengeluarkan kebijakan yang mendukung teknologi pengubah air menjadi bahan bakar. Sehingga Indonesia akan menjadi negara pertama di dunia yang membuat kebijakan menghemat BBM dengan air," ujarnya mantap.
Bahkan kalau perlu, dirinya bisa memasang alat itu di kendaraan milik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Ini aman kok, dan saya tidak berbohong, karena alatnya sudah ada," ujarnya.
Kalau Indonesia berani mengeluarkan kebijakan ini, lanjutnya, para peneliti dan ilmuwan akan semakin bergairah mengembangkannya. "Bahkan peneliti, ilmuwan dari seluruh dunia akan berduyun-duyun datang ke Indonesia dan jadilah tanah air kita tercinta sebagai yang terdepan di penguasaan teknologi bahan bakar air," ujarnya.
0 Comment:
Post a Comment
Silahkan anda meninggalkan komentar yang tidak berbau SARA