Proaktif merupakan lawan dari reaktif. Kata reaktif ini mungkin umum bagi kita semua karena lebih sering digunakan di kehidupan sehari hari daripada kata proaktif. tau kan apa itu reaktif? secara sederhana, bila saya bakar rumah saya sendiri, orang orang komplek sekitar akan bereaksi dengan berteriak "kebakaran .. kebakaran", dan yang paling keras adalah tetangga sebelah saya tentunya.
Nah, ini contoh reaktif.Tapi, tindakan saya saat itu adalah menelepon pemadam kebakaran agar segera datang mengatasi kebakaran adalah contoh proaktif. "pak, ada kebakaran di komplek ini jalan ini!... cepetan ya pak, ini rumah saya soalnya!"
Proaktif dan reaktif adalah pilihan dalam bertindak.
Menurut Stephen Covey, Proaktif lebih dijelaskan sebagai suatu cara kita merespond sesuatu berdasarkan tatanan nilai nilai yang penting bagi kita, bukan hanya bereaksi terhadap sesuatu berdasarkan kebiasaan yang didapat dari lingkungan sekitar kita.
Kita sudah terlatih untuk melakukan reaksi seperti apa yang sudah diajarkan kepada kita. Oleh orang tua kita, teman sekolah, guru, ustad, budaya daerah dan seterusnya.
apakah kita terbiasa reaktif atau proaktif? Lihat saja bahasa yang kita pergunakan sehari hari ... .
Bahasa Reaktif
Bahasa Reaktif
Ah, susah nih...
dah deh dia nyebelin banget sih ..
tuh kan janjinya lupa lagi ...
dah deh dia nyebelin banget sih ..
tuh kan janjinya lupa lagi ...
siang ini panas amat ...
duh, hujan lagi !! saya harus bekerja nih
Bahasa Proaktif
duh, hujan lagi !! saya harus bekerja nih
Bahasa Proaktif
Kelihatannya tidak mudah, aku lakukan yang terbaik.
Saya jadi orang yang lebih baik karena dia, thanks.
sudah lama gak ke toko buku sendirian ..
Wah jemuran ku cepet kering nih !
Asyik, gak usah cuci mobil !
saya suka sekali membantu teman di kantor..
Saya akan ...
Masalah yang paling serius bila kita terlalu sering menggunakan bahasa reaktif adalah kita percaya bahwa kita korban situasi, kehilangan kendali akan hidup, percaya dengan ramalan bintang, dan yang terburuk adalah tidak bertanggung jawab akan dirinya sendiri.
Kesempatan datang melalui proaktif.
Banyak kisah sukses yang membuktikan bahwa kebiasaan proaktif ini justru membuat kesempatan emas itu datang pada mereka. Mahasiswa ini dianggap "bodoh, lamban, dan tidak praktis" oleh dosennya, tapi akhirnya dia memiliki hak paten lebih dari 400 buah akan ciptaannya, dia bernama George Westinghouse. Coba seandainya saat George dinilai bodoh dan lamban dia berpikir "sepertinya hidup saya seperti orang lain ..", saya yakin tidak ada mesin uap hingga sekarang, tapi dia memilih untuk proaktif dengan berpikir "sepertinya mereka tidak mengerti minat saya, saya kan hobinya experiment"
Reaktif membuat kita berhenti berpikir dan selesai berusaha, sedangkan proaktif membuat kita terus berpikir dan berusaha. Perbedaan antara "berhenti" dan "terus berjalan" adalah salah satu faktor penting dalam mendapatkan aneka kesempatan dalam hidup kita.
[Source : kepribadian-malwa]
0 Comment:
Post a Comment
Silahkan anda meninggalkan komentar yang tidak berbau SARA