Di saat manusia kembali kepada Tuhannya, di situlah ia akan bersilaturrahmi kepada penciptanya. Tuhan yang memberinya petunjuk dan yang memberinya alam kehidupan. Pertemuan antara pencipta dan yang dicipta ini, merupakan akhir dari perjalanan yang dilalui manusia. Layaknya tuan rumah, Allah menyediakan tamu-tamunya berbagai hidangan, tergantung kepada setiap individu-individu yang sampai kepadaNya. Pada mereka disediakan tempat-tempat khusus tergantung kepada jalur dan rute yang dilalui. Mereka yang beriman akan ditempatkan di tempat khusus yang namanya sorga dan mereka yang tidak beriman akan ditempatkan di ruang yang disebut neraka.
"Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang yang beriman dan beramal soleh ke dalam sorga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai, mereka berhiaskan kalung-kalung dari emas dan mutiara, pakaian mereka terbuat dari sutera, mereka diantarkan dalam ruang yang penuh kata-kata baik dan indah dan mereka diantarkan kepada jalan yang terpuji" (QS. Haj : 23-24).
Sorga memang jamuan dari Allah, Yang Maha Kaya dan Maha Dermawan. Hadiah ini dinisbatkan kepada tamu-tamu Allah yang beriman dan mereka yang senantiasa menjunjung tinggi etika mulia (ahlakul karimah). Yaitu mereka yang senantiasa melakukan kabajikan dan senantiasa memerangi kemaksiatan. Rasulullah pernah bersabda, "Kebanyakan yang menjadikan manusia masuk sorga adalah takwa kepada Allah dan akhlak yang mulia" (HR. Ahmad).
Jamuan yang diberikan oleh Sang Pencipta tentu berbeda jauh dengan jamuan yang ada di dunia ini. Jamuan yang biasa kita berikan kepada tamu-tamu mungkin sebatas makanan, minuman dan hadiah-hadiah kecil dan perkara-perkara duniawi. Jamuan kita juga terbatas dengan waktu dan tempat, tergantung kepada situasi dan kondisi. Mungkin, ketika kita senang, jamuan yang kita hidangkan terkadang terkesan glamor dan berlebih-lebihan, namun kala kita sedang marah dan tertekan, jamuan yang kita sajikan begitu sederhana dan bahkan tidak segan kita tidak menyuguhkan apa-apa. Terkadang kita juga memberi jamuan kepada tamu-tamu hanya untuk gengsi-gengsian, memamerkan kekayaan kita dan demi tujuan tertentu kita.
Lain halnya jamuan yang dihidangkan oleh Allah kepada hamba-hambanya yang beriman dan beramal saleh. Jamuan ini begitu sempurna. Saking sempurnanya hingga sulit untuk digambarkan dan dicontohkan dalam kehidupan ini. Kata Rasulullah, "Sorga ibaratnya, tidak ada mata yang pernah melihatnya dan tidak ada telinga yang pernah mendengarnya, bahkan tidak sedetik pun bisa terbersit dalam hati manusia, dari sesuatu yang maha sempurna". Karena itulah kebahagiaan hakiki yang disuguhkan kepada hamba-hamba yang beriman dan beramal saleh. Dan kebahagiaan yang paling tinggi yang disuguhkan Allah dalam sorga adalah berkesempatan bertemu langsung dengan Allah, "Tingkat sorga terendah adalah perumpamaan seseorang yang berkesempatan menikmati kampung halamannya, melihat istrinya, sanak saudaranya dengan penuh kebahagiaan selama seribu tahun. Dan tingkat tertinggi sorga adalah melihat Allah siang dan malam, "Muka-muka mereka pada hari itu berseri karena melihat Tuhan mereka" (H.R. Tirmizi).
Nabi Ibrahim as. bernah berpesan kepada Nabi Muhammad saw pada saat perjumpaan keduanya di malam Mi'raj, "Hai Muhammad, sampaikan salamku untuk umatmu dan ceritakan kepada mereka bahwa sorga bertanahkan wangi-wangian, airnya terasa segar, dan tanaman-tanamannya adalah "subhanallah", 'Alhamdulillah" dan "la'ilaaha illallah".
Siapakah tamu-tamu yang berhak mendapat suguhan sorga ketika nanti bertemu Allah. Mereka adalah orang-orang yang telah dijelaskan oleh al-Qur'an surah Ali Imran ayat 133-135 sebagai berikut:
- Orang-orang yang bertakwa, yaitu mereka yang takut Allah, dengan menjalankan semua perintah-perintahnya dan menjauhi larangan-larangannya.
- Orang-orang yang menyedekahkan hartanya sesuai dengan anjuran agama, baik itu zakat, sedekah maupun infak, baik dalam keadaan sulit maupun mudah. Ketika mereka banyak rezeki tidak mencerminkan orang yang cinta harta, bahkan ketika mereka dalam kesulitan sama sekali tidak mencerminkan kepelitan.
- Mereka yang bisa menahan amarah dan tidak berbuat aniaya.
- Mereka yang pemaaf, dan yang demi kebaikan selalu memaafkan orang yang pernah menganiayanya dan memusuhinya.
- Mereka yang ketika melakukan perbuatan tercela, segera ingat Allah dan meminta ampunanNya atas dosa-dosa yang dilakukannya.
- Mereka yang tidak suka berlarut-larut dalam kesalahan dan perbuatan dosa.
Dalam surah Al-Mu'minun ayat 1-11 juga dijelaskan sifat-sifat penghuni sorga, sebagai berikut :
- Orang-orang yang beriman dengan rukun-rukun iman, yaitu iman kepada Allah, malaikat-malaikat Allah, kitab-kitab Allah, nabi-nabi Allah, hari akhir dan ketentuan dan keputusan Allah. Mereka beriman dengan lisan, hati dan perbuatan mereka.
- Mereka yang mendirikan salat mereka dengan khusyu'
- Mereka yang meninggalkan hal-hal yang tidak berguna, dan yang memanfaatkan waktu mereka untuk tindakan-tindakan yang bermanfaat.
- Mereka yang membayar zakat, baik zakat harta maupun zakat fitrah.
- Mereka yang menjaga alat kelamin mereka dari perbuatan zina dan pelanggaran seksual yang dilarang agama.
- Mereka yang yang senantiasa memenuhi amanah dan janji-janji mereka, dan
- Mereka yang senantiasa menjaga salat-salat mereka.
Semoga kita termasuk orang-orang yang akan masuk sorga. Amin.
0 Comment:
Post a Comment
Silahkan anda meninggalkan komentar yang tidak berbau SARA