Share Info

18 May 2011

Sulit untuk Memulai

Banyak pertanyaan, mengapa orang itu sulit memulai usaha. Dan, ahirnya banyak alasan yang sengaja dicari-cari yang dijadikan sebagai alasan pembenar, bahwa memulai usaha itu sulit, karena memulai usaha itu harus ada modal, punya tempat, dll. Padahal, menurut saya, jika kita memiliki jiwa wirausaha, maka persoalan semacam itu akan bisa kita atasi. Sehingga, ahirnya menyadari bahwa sesungguhnya memulai usaha itu tidak sesulit seperti yang kita bayangkan.

Dalam kontek ini, saya kira memang perlu ada suatu taktik atau rekayasa bahwa kita itu harus dalam kondisi terpaksa untuk memulai usaha itu. Misalnya, saat di PHK, atau kita sedang tidak punya apa-apa. Atau, disaat kita sudah capai melamar pekerjaan di mana-mana, tapi tetap tak ada satupun perusahaan yang memperkerjakan kita. Bisa juga, disaat kita sedang drop-out dari sekolah atau tidak kuliah lagi, sehingga saat itu kita punya perasaan bahwa seolah kita tidak punya lagi masa depan.

Saya kira, justru disaat itulah atau disaat kondisi kita “terhimpit” keadaan seperti itu, muncul ide bisnis atau pikiran yang brilyan atau cemerlang, yang ahirnya membuat kita ada keberanian untuk memulai usaha. Ada keberanian kita untuk mandiri, dan bersemangat lagi untuk belajar berwirausaha, sekalipun tak tahu jenis usaha yang akan kita jalankan.

Tapi sebaliknya, kalau saja keadaan kita sehari-harinya terasa aman-aman saja, maka sulit untuk melakukan perubahan. Kita jadi sulit untuk berubah dari yang aman menjadi yang tidak aman. Maka, salah satu upaya yang bisa kita lakukan ialah, kita harus berani masuk dalam bisnis. Kita harus masuk dalam dunia yang penuh ketidakpastian. Nah, kalau kita terbiasa dengan dunia yang pasti, maka kita akan sulit untuk memulai usaha. Sehingga, saya kira kita memang perlu ada perubahan sikap mental. Contohnyam disaat kita memulai usaha berarti kita telah mencoba mengambil resiko, atau dibutuhkan keberanian untuk ambil resiko.

Tapi, selama ini, saya kerap kali menjumpai banyak orang yang selalu punya pikiran negatif dulu, padahal mereka belum memulai usaha. Mereka berfikir resiko. Misalnya, kalau usahanya tidak jalan terus gimana? Kalau usaha kita nanti rugi, lantas kita makan apa? Kalau produk yang kita jual tidak laku, terus gimana?

Jadi, kita belum apa-apa sudah hanyut dengan pikiran-pikiran yang negatif atau pikiran yang tidak-tidak ! Yaitu, tidak laku, takut usahanya macet, takut gagal, dll. Saya rasa, jika kita sudah berkeinginan untuk berwirausaha, yah sebaiknya kita harus punya pikiran positif atau ya…ya…ya. Ya bisa maju, ya bisa laku, ya bisa untung ! Sehingga, kita harus selalu optimis. Kita tentu saja butuh ketekunan, kesabaran, dan harus selalu memiliki semangat yang prima.
Oleh karena itulah, dalam setiap kesempatan seminar, road show maupun kuliah di Sekolah Calon Pengusaha “Entrepreneur University” yang kebetulan saya dirikan, saya juga selalu menyarankan mereka untuk setiap saat berani mencoba untuk memulai usaha. Kapan saja, dimana saja, dan jenis produk atau jasa apa saja.

Yakinlah, dengan kita bersikap mental seperti itu, yang namanya memulai usaha akan menjadi hal yang mudah. Tidak sesulit yang kita bayangkan. Jadi, saya kira “Memulai usaha itu memang beresiko, tapi tidak memulai usaha akan lebih beresiko”. Yah, kita tak punya aset.
Berani mencoba?

[Source : purdiechandra.net]

0 Comment:

Post a Comment

Silahkan anda meninggalkan komentar yang tidak berbau SARA

Link Exchange

Copy kode di bawah ke blog sobat, saya akan linkback secepatnya

Berbagi Informasi

Sport

Translate

Blog Archive

Pageviews last month