Jika dampak gangguan tidur pada umumnya hanya depresi dan kelelahan, dampak parasomnia bisa lebih parah lagi. Misalnya saat seseorang berjalan sambil tidur, ia bisa mengalami kecelakaan. Atau jika merokok saat tidur, tempat tidurnya bisa kebakaran.
Dikutip dari ABC News, Senin (27/9/2011), berbagai jenis aktivitas mengkhawatirkan tersebut di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Berjalan
Sleepwalking atau berjalan saat tidur bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk obat-obatan, stres dan kurang tidur. Paling sering terjadi pada usia 8-12 tahun dan biasanya makin berkurang saat tumbuh dewasa.
Saat terbangun, seseorang yang berjalan dalam tidur tidak bisa mengingat apa yang dilakukannya. Beberapa pelaku tindak kriminal juga menggunakan dalih ini sebagai pembenaran untuk menghindari hukuman berat.
2. Berbicara
Hampir semua orang pasti pernah menjumpai teman atau kerabatnya sedang ngelindur atau berbicara saat tidur. Selain dipicu oleh obat-obatan, perilaku ini juga bisa sebabkan oleh stres dan gangguan mental lainnya.
Ngelindur terjadi ketika seseorang berada pada fase tidur yang disebut Rapid Eye Movement (REM), sehingga bisa berkembang menjadi REM Behaviour Disorder atau gangguan perilaku REM. Pada gangguan yang lebih terkait pada penurunan fungsi otak ini, kata-kata yang diucapkan saat ngelindur cenderung kasar misalnya berteriak, menjerit atau mengumpat.
3. Makan, minum dan merokok
Beberapa orang terbangun dengan rasa kaget karena mendapati tempat tidurnya dipenuhi puntung rokok dan remah-remah sisa makanan. Meski demikian, orang tersebut tidak ingat bagaimana sampai ada makanan di tempat itu.
Ada juga yang makin terkejut ketika mendapati kulkasnya kosong di pagi hari dan mengira ada pencuri kelaparan masuk ke rumahnya. Padahal tanpa disadari, ia berjalan saat tidur lalu mengambil makanan dan memakannya di tempat tidur.
Penyebabnya ada bermacam-macam, antara lain penggunaan obat-obatan antidepresi. Stres dan gangguan kesehatan seperti wasir atau haemorrhoid dikabarkan juga meningkatkan risiko terbentuknya perilaku semacam ini.
4. Mengirim SMS
Remaja yang sudah merasa kecanduan teknologi tidak bisa lepas dari ponsel, sekalipun saat tidur. Dampaknya bisa berbahaya, sebab beberapa orang bisa mengirimkan SMS atau bahkan email saat terlelap dan ketika terbangun ia tidak ingat apa yang telah dilakukannya.
Berbeda dengan ngelindur, mengirim SMS saat tidur atau sleep texting lebih sering terjadi di fase awal ketika seseorang belum benar-benar terlelap. Yang sering terjadi adalah ada SMS masuk, lalu secara otomatis tangannya mengetik balasan namun semuanya terjadi di luar kesadaran.
5. Berhubungan seks
Journal of Sleep Research mencatat sekitar 8 persen penderita gangguan tidur pernah berhubungan seks tanpa sadar saat tidur. Angka ini diperoleh berdasarkan pengakuan pasangannya, sebab pelakuknya tidak dapat ingat apa yang dilakukannya sepanjang malam.
Seksomnia atau berhubungan seks saat tidur termasuk parasomnia yang digolongkan dalam subkategori confusion arrousals. Gangguan ini terjadi ketika seseorang kehilangan batas yang tegas antara status terbangun dan tertidur.
[Source : http://bldirgantara.blogspot.com]
0 Comment:
Post a Comment
Silahkan anda meninggalkan komentar yang tidak berbau SARA