Hanya lima menit pria berdekatan dengan seorang perempuan cantik dan menarik akan meningkatkan kadar kortisol alias hormon pemicu stres. Jika kadar kortisol tinggi akan memperburuk kondisi kesehatan pria karena ancaman penyakit jantung, diabetes, hipertensi dan impotensi.
Penelitian itu ditemukan oleh ilmuwan dari University of Valencia. Peningkatan kadar kortisol akan semakin tinggi jika wanita cantik yang ditemui belum dikenal atau asing.
Jika si pria gagal melakukan pendekatan, risiko terburuk yang mungkin dihadapi karena meningkatnya kortisol secara cepat adalah stroke dan serangan jantung. Koran Inggris, The Mail edisi Senin (3/5/2010) menyebut efek tersebut hampir setara dengan melompat dari atas pesawat.
Tim dari University of Valencia, Spanyol, dilansir dari News.com.au, Selasa (4/5/2010) melakukan kajian terhadap 84 pelajar pria dengan bayaran masing-masing 10 poundsterling (sekitar 16 dolar AS).
Kadar kortisol pada para pelajar diukur sesaat sebelum ditinggalkan berduaan dengan wanita cantik yang tidak mereka kenal. Pengukuran dilakukan kembali segera setelah pertemuan yang hanya berdurasi 5 menit tersebut berakhir.
Peneliti awalnya meminta masing-masing partisipan untuk duduk di sebuah ruangan dan memecahkan teka-teki Sudoku. Isi ruangan itu dua orang asing, satu laki-laki dan satu perempuan cantik serta partispan si pria.
Ketika dua orang asing meninggalkan ruangan dan dua orang tetap duduk bersama-sama si wanita cantik, tingkat stres si pria itu masih baik. Tapi ketika partisipan ditinggalkan sendirian dengan wanita cantik tingkat kortisolnya langsung meningkat tajam.
Untuk penelitian tersebut, sengaja dipilih wanita muda dengan penampilan cantik, atraktif serta menawan hati. Hasil pengukuran menunjukkan, kadar kortisol pada para pelajar meningkat setelah 5 menit berduaan dengan sang bidadari.
Menurut para peneliti, hal ini menunjukkan bahwa interaksi dengan lawan jenis dapat merangsang pelepasan kortisol. Diduga, kehadiran wanita cantik bagi sebagian besar pria telah membentuk persepsi tentang adanya peluang untuk hubungan yang lebih intim.
Lantas apa yang terjadi ketika salah satu di antara pelajar itu berhasil mengencani si wanita cantik? Tim peneliti mengklaim, dampaknya malah jauh lebih buruk ketika interaksi tersebut berlanjut untuk waktu yang lama.
"Ironisnya, ini justru bisa memicu impotensi. Pemicunya adalah kelebihan kortisol yang sifatnya kronis, sebagai dampak dari stres yang berkelanjutan," ungkap para peneliti.
Kortisol dalam dosis kecil memberikan efek positif meningkatkan kewaspadaan dan bermanfaat dalam pengaturan gula darah. Tapi hormon ini selalu meningkat saat sedang frustrasi sehingga disebut juga 'hormon stres'.
Yang berbahaya adalah peningkatan kadar kortisol secara kronis yang dapat memperburuk kondisi medis seperti penyakit jantung, diabetes, hipertensi dan impotensi. [asaborneo.blogspot.com]
0 Comment:
Post a Comment
Silahkan anda meninggalkan komentar yang tidak berbau SARA