Pada cerita kali ini saya terinspirasi dari saudara kita yang kurang beruntung, namun saya sangat kagum kepada mereka. Karena belum tentu kita yang sempurna ini dapat melakukan hal seperti apa yang mereka lakukan. Cobalah renungi sejenak, apabila satu hari saja kedua mata kita ini ditutup, begitu banyak hal yang mudah dilakukan akan terasa sangat sulit. Contohnya, Bagaimana kita bisa membaca jika kita tidak melihat tulisan? Bagaimana kita bisa berjalan ke suatu tempat jika kita tidak bisa melihat jalan? Dan masih banyak bagaimana – bagaimana lainnya jika saya jabarkan satu persatu yang biasa mudah kita lakukan akan terasa sulit. Dan cobalah renungkan sekali lagi, Jika kita tidak dapat melihat seumur hidup kita, apa yang akan kita lakukan? Kebanyakan orang yang mengalami ini akan putus asa dan mengambil jalan pintas saja seperti bunuh diri. Naudzubillahiminzalik.
Namun saya sungguh kagum kepada saudara – saudara kita yang sejak lahir tidak dapat melihat indahnya dunia ini. Berbeda dengan kita, Kita yang di anugerahi kesempurnaan oleh Allah SWT, bisa melihat dan merasakan indahnya dunia ini. Kita bisa melihat Matahari, Bulan, Pantai, Danau, Gunung, Pohon – pohon yang menjulang tinggi, wajah yang tampan, wajah yang cantik, dan banyak sekali ciptaan – ciptaan Allah SWT yang takkan pernah habis jika kita berfikir. Tapi sangat disayangkan, nikmat yang Allah berikan kepada kita terkadang lebih banyak dilakukan untuk hal – hal yang tidak bermanfaat dan menjurus kemaksiatan. Namun disinilah Allah SWT memberikan nilai positif kepada saudara kita itu. Allah SWT tidak ingin jika orang – orang tersebut melihat hal – hal yang tidak bermanfaat dan akan di siksa di hari akhir nanti. Namun bukan hal itu yang akan saya sampaikan pada cerita saya kali ini.
Saudara kita itu sudah terbiasa berjalan kesuatu tempat tanpa harus tersesat dan dapat pulang kembali kerumahnya walaupun ia tidak melihat. Padahal banyak sekali hal – hal yang akan menghalanginya untuk dapat sampai ketempat tujuan . Seperti , jatuh ke suatu lubang , tersandung batu, membentur tembok, menabrak pagar, bahkan hal yang dapat mecelakan dirinya. Namun semua itu tidak menjadi halangan baginya. Mengapa demikian? Kita bisa mengambil nilai positif dari cerita diatas.
Dalam hidup ini, kita selalu ditakutkan oleh sesuatu yang belum terjadi. Kita bisa mengibaratkan mimpi kita adalah tempat yang di tuju saudara kita. Dan rintangan yang akan menghalangi saudara kita untuk sampai ketempat tujuaannya adalah tantangan untuk mewujudkan mimpi kita. Kemauan untuk mewujudkan mimpi kita belum cukup jika tidak adanya keyakinan dalam mengarunginya. Adanya kemauan dari dalam diri adalah modal utama untuk mewujudkan mimpi kita. Kemauan dari dalam diri akan terwujud jika kita benar – benar menjalani dan merencanakannya dengan matang. Sehingga kita bisa dengan mudah mewujudkan mimpi kita. Sedangkan keyakinan adalah motivasi dari dalam diri kita bahwa kita akan menggapai mimpi kita.
Walaupun banyak sekali rintangan untuk mendapatkannya. Layaknya saudara kita tadi saat berjalan menuju suatu tempat, ia bisa saja tersesat, jatuh, bahkan mencelakakan dirinya. Namun walaupun begitu ia tetap yakin dan tegar, bahwa ia pasti dapat mencapai tempat tersebut. Begitu pula hidup ini, walaupun gagal ada di depan mata kita. Dengan keyakinan kita bisa meraih mimpi kita. Yakinlah Allah selalu bersama kita, Sehingga tidak ada rasa tiakut dalam diri kita. Yakinlah bahwa Allah akan menolong kita, dan akan mengulurkan tangan-Nya jika kita terjatuh.
Walaupun kita gagal menggapainya, ingatlah bahwa kita hanya terjatuh. Kita bisa bangkit kembali dan terus berjalan menuju mimpi kita?
0 Comment:
Post a Comment
Silahkan anda meninggalkan komentar yang tidak berbau SARA