"Yang bersangkutan sudah menolak untuk terbang. Tapi dikondisikan untuk tetap terbang. Padahal pilot enggak boleh menerbangkan pesawat dalam kondisi tertekan,” ujar anggota Badan Pengurus Harian APG, Jose Rizal, di Pilot House, Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Kamis (28/7/2011).
Pilot yang dimaksud Rizal adalah Kapten Otter. Ia menerbangkan pesawat dari Jakarta menuju Medan pagi ini. Namun ia tak ingat jam penerbangannya.
"Hal seperti itu sudah mentally disturbance, tidak memenuhi kata 'safe'," katanya.
Selain Kapten Otter, lanjut Rizal, adalagi Kapten Meicarius. Ia juga dipaksa untuk menerbangkan pesawat dan sempat masuk ke dalam kokpit. Rizal menyebut Meicarius tak jadi terbang, tapi hingga sekarang tak bisa keluar dari gate.
Meicarius, kata Rizal, adalah pilot Garuda dengan tujuan Jakarta-Surabaya. "Meicarius enggak bisa ke sini (Pilot House)," ucapnya.
Namun semua tudingan APG itu dibantah pengelola Garuda. Tidak ada pemaksaan bagi pilot untuk menerbangkan pesawat. "Sama sekali tidak ada paksaan. Alhamdulillah seluruh penerbangan lancar, karena kami melakukan langkah antisipasi," kata juru bicara Garuda, Pujobroto, saat dihubungi detikcom.
Dia menjelaskan, langkah antisipasi yang dilakukan adalah dengan mengerahkan semua pilot termasuk instruktur, agar Garuda bisa melakukan pelayanan maksimal.
"Justru kendaraan kru dihalang-halangi, yang sudah berangkat diminta tidak berangkat. Kami meminta agar tidak melakukan hal yang kontraproduktif untuk pelayanan kepada konsumen," imbaunya.
[Source : detik.com]
0 Comment:
Post a Comment
Silahkan anda meninggalkan komentar yang tidak berbau SARA