Share Info

7 May 2012

Makin Banyak Wanita Remaja AS Pakai Kontrasepsi


Kesadaran para remaja, khususnya perempuan, terhadap penggunaan alat kontrasepsi terus meningkat. Hal ini berdampak langsung pada penurunan angka kehamilan di kalangan remaja. Demikian hasil riset terbaru para ahli kesehatan di Amerika Serikat.

Data di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat menunjukkan, tingkat kelahiran remaja telah mengalami penurunan hingga 44 persen sejak tahun 1990, menjadi 34 kelahiran untuk setiap 1.000 wanita. Padahal pada tahun 2010, tercatat sekitar 368.000 bayi lahir dari anak remaja perempuan.

"Kami tahu, ada penurunan kehamilan remaja yang sangat mengagumkan, dan adanya peningkatan kesadaran untuk tidak melakukan seks berisiko di kalangan remaja. Selain itu, penggunaan alat kontrasepsi pun terus meningkat," kata peneliti, Kristal Pirtle Tyler, seorang ilmuwan kesehatan CDC.

Tyler pun mencatat terjadinya penurunan angka kehamilan sebesar 16 persen pada remaja yang aktif secara seksual. "Mayoritas remaja melaporkan tidak pernah melakukan hubungan seks," katanya Tyler.

Untuk membuat tingkat kehamilan rendah di kalangan remaja, Tyler menyarankan para remaja dan dokter lebih banyak berbicara tentang pentingnya menunda hubungan seksual. Bahkan, remaja yang aktif secara seksual dapat diberi konseling untuk berhenti berhubungan seks."Akan lebih bagus jika para remaja tahu bahwa sebagian besar dari mereka belum pernah melakukan hubungan seks," tambahnya.

Temuan ini dipublikasikan pada 4 Mei 2012 dalam CDC Morbidity and Mortality Weekly Report.
Dengan menggunakan data dari National Survey of Family Growth, para peneliti menemukan, sekitar 60 persen remaja yang aktif secara seksual mengatakan bahwa mereka menggunakan metode kontrasepsi yang efektif. Jenis kontrasepsi yang dimaksud antara lain perangkat intrauterin (IUD), implan, pil, patch, cincin atau kontrasepsi suntik.

Meskipun temuan ini dilihat sebagai kemajuan dalam mengurangi tingkat kehamilan remaja, masih diperlukan pendekatan komprehensif terkait masalah kesehatan seksual dan reproduksi yang meliputi promosi terus menerus tentang pentingnya penundaan aktivitas seks dan peningkatan penggunaan kontrasepsi di kalangan remaja seksual yang berpengalaman.

"Kami sedang dalam target untuk mencapai tujuan itu," tambah Tyler.

Dr Lawrence Friedman, direktur kedokteran remaja di University of Miami Miller School of Medicine, mengatakan bahwa, "Ini kabar baik bahwa banyak kaum muda yang sudah menggunakan kontrasepsi ketika mereka aktif secara seksual, dan bahwa ada orang-orang muda lebih memilih untuk menunda melakukan aktivitas seksual."

Friedman menambahkan, fakta bahwa tingkat kehamilan menurun bisa berarti bahwa makin sedikit remaja yang melakukan hubungan seks, tetapi mereka (remaja) mungkin lebih memilih seks oral atau masturbasi dan bukan melakukan hubungan intim.

[Source : Healthy Day]

0 Comment:

Post a Comment

Silahkan anda meninggalkan komentar yang tidak berbau SARA

Link Exchange

Copy kode di bawah ke blog sobat, saya akan linkback secepatnya

Berbagi Informasi

Sport

Translate

Blog Archive

Pageviews last month