Ilustrasi |
Seorang suami yang tidak sering mengeluh dan punya kesehatan bagus cenderung menghasilkan kebersamaan berusia panjang, demikian penemuan sebuah studi yang Maret ini dimuat Journal of Marriage and Family.
Penelitian itu, dikutip dari parentsindonesia.com, menganalisis 953 pasangan, yang menikah dan yang hidup bersama, berusia 63-90 tahun. Peserta penelitian ini sedikitnya telah hidup bersama selama 39 tahun. Para peneliti menganalisis informasi seputar kesehatan pasangan dan karakteristik lain, seperti sikap positif, caranya bersosialisasi, dan tingkat pengendalian diri.
Peneliti juga memertimbangkan seberapa banyak pasangan mengkritik satu sama lain, banyak menuntut, dan menyinggung yang lain. "Jika kesehatan sang suami tidak baik, pasangannya lebih cenderung melaporkan adanya konflik yang tinggi," kata James Iveniuk, kepala peneliti dan kandidat doktor di University of Chicago.
Jika suami sakit, sang istrilah yang biasanya diminta untuk merawat. Kondisi kesehatan dan sikap suami sering berdampak langsung kepada istri. Sebaliknya, jika istri yang sakit, suami mungkin meminta keluarga yang merawatnya.
Begitu juga soal sikap positif. Sikap positif seorang istri tidak berpengaruh terhadap jumlah konflik seperti halnya sikap positif seorang suami. Jika seorang suami mudah stres dan bersikap negatif, sang istri cenderung menjadi lebih banyak mengeluhkan pernikahannya.
[Source : republika.co.id]