Nadikdik Atol kembali lahir setelah pada tahun 1905 hancur diterjang badai. |
Kini, setelah lebih dari seabad lenyap disapu badai, ilmuwan dari Selandia Baru menemukan fakta bahwa pulau itu telah tumbuh kembali.
Murray Ford and Paul Kench, ilmuwan dari University of Auckland di Selandia Baru, memublikasikan temuannya di jurnal Geomorphology.
Dua pakar geologi itu menganalisis foto aerial dari Nadikdik Atol antara tahun 1945 hingga tahun 2010.
Badai yang terjadi pada 30 Juni 1905 memang menyapu bersih vegetasi pulau itu, merusak karang penyusunnya, dan menewaskan 60 penduduknya.
Namun, hanya dalam kurun waktu 60 tahun, tergolong cepat menurut ilmuwan, kini pulau itu tumbuh kembali, memiliki vegetasi lagi, dan stabil.
"Badai itu pastinya mengumpulkan sedimen dalam jumlah besar dan melemparkannya ke atas pulau itu sehingga membantu mengorganisasi lagi," kata Ford.
Efeknya, seperti diberitakan The New Zealand Herald, Kamis (20/2/2014), pulau baru muncul di sebelah pulau sebelumnya.
"Pulau-pulau berubah, bergerak, dan berganti, Anda akan melihat periode erosi di satu sisinya dan akresi di sisi lainnya," ungkap Ford.
Ford tinggal di Kepulauan Marshall, sebelah utara Nadikdik Atol, dan mengatakan bahwa pertumbuhan pulau itu sangat cepat.
"Bukti ilmiah menunjukkan bahwa di samping terjadinya badai seabad lalu, penyesuaian geomorfik pulau itu masih terus terjadi," imbuh Ford.
"Yang bisa dipetik dari hal ini adalah bahwa peristiwa besar bisa menghancurkan pulau, tetapi bisa memicu seri proses yang memungkinkannya kembali," kata Ford.
Menurut Ford, dengan memahami pertumbuhan pulau kecil itu, ilmuwan bisa memperoleh pemahaman tentang bagaimana sebuah pulau terbentuk.
[Source : Geomorphology]
0 Comment:
Post a Comment
Silahkan anda meninggalkan komentar yang tidak berbau SARA