Ilustrasi |
1. Makanan berpengaruh
Ingin memiliki sel sperma yang trengginas atau perenang yang santai? Beberapa jenis makanan bisa memengaruhi kuantitas dan kualitas sperma. Rajin mengasup ikan yang kaya akan asam lemak DHA diketahui bisa membuat sperma berenang dengan lincah dan memiliki fungsi yang baik.
Untuk pria yang mulai berusia lanjut, pola makan tinggi antioksidan atau multivitamin diketahui mencegah kerusakan DNA sperma. Vitamin E, zinc, dan folat juga diketahui berpengaruh positif bagi kualitas sperma.
2. Pria maskulin tak berarti spermanya hebat
Kaum wanita memang mudah tertarik pada pria yang bersuara berat dan maskulin. Namun, ternyata pria yang tampak maskulin itu memiliki kualitas sperma yang lebih rendah dibanding pria yang bersuara lebih tinggi. Konsentrasi sperma bersuara berat juga lebih sedikit.
3. Bentuknya aneh
Sperma sering digambarkan memiliki bentuk kepala oval dengan semacam badan dan ekor yang panjang. Sayangnya, hanya sepertiga pria yang memiliki bentuk sperma "normal", yang lainnya berbentuk aneh atau lucu.
Menurut Dr Craig Niederberger, pakar fertilititas, kelainan pada bentuk sperma bisa terjadi pada tiga bagian, yakni kepala, bagian ekor, atau kombinasi. Sperma yang rusak bisa memiliki dua kepala, berukuran kepala kecil atau kebesaran, berleher bengkok, atau ekornya banyak.
4. Sperma hewan lebih aneh
Ternyata sel sperma hewan jauh lebih aneh daripada sperma manusia. Bukannya berenang sendiri, sperma hewan berenang berkelompok, berpasangan, atau bahkan membentuk rantai yang terdiri dari ribuan sperma.
5. Ditemukan oleh ilmuwan Belanda
Sebelum tahun 1677 sperma tidak pernah diketahui. Sperma baru dikenal setelah ilmuwan Belanda penemu mikroskop, Antony van Leeuwenhoek, melaporkan melihat molekul mirip belut dari contoh air maninya. "Tubuh molekul itu bulat, tetapi tampak tumpul di depan dan memiliki ekor yang panjang," tulis Leeuwenhoek dalam laporannya.
6. Banyak salah paham
Antony van Leeuwenhoek memang berhasil mengetahui adanya sel dalam cairan mani, tetapi ia tidak paham bagaimana proses pembuahan terjadi. Pada tahun 1600-an, para ilmuwan percaya bahwa manusia dibentuk dari lengkungan di dalam sel telur atau sel sperma. Mereka juga mengklaim bisa melihat bakal manusia berukuran kecil di dalam kepala sel sperma. Baru pada tahun 1879 teori pembuahan diketahui.
7. Dibantu progesteron
Sel sperma memang perenang yang ulung, tetapi mereka tetap perlu bantuan untuk membuahi sel telur. Hormon progesteron yang diproduksi di tubuh wanita akan membantu sperma menggerakkan ekornya untuk berenang ke membran sel telur. Protein dalam membran sel telur bertugas menerima sinyal hormonal tersebut.
[Source: livescience]
0 Comment:
Post a Comment
Silahkan anda meninggalkan komentar yang tidak berbau SARA