Share Info

11 September 2012

Menikmati Cantiknya Istana Dewi Anjani

Pendakian ke Gunung Rinjani, Lombok, NTB, seperti mencapai keindahan surgawi. Pesona alamnya memberikan ketenangan bagi para pendakinya. Orang Lombok menggambarkannya sebagai istana cantik Dewi Anjani.

Dari kejauhan terlihat Letter E, jalur pasir berbatu dibatasi jurang yang harus dilalui untuk mencapai puncak Gunung Rinjani

 Gunung Rinjani merupakan gunung berapi tertinggi kedua di Indonesia yang menjadi pilihan tepat untuk melepas penat bagi para pendaki. Ya, karena panoramanya menyajikan pesona yang luar biasa, seolah mencapai keindahan surga dunia. 

Di mata saya dan pendaki lain yang tergabung dalam rombongan, Gunung Rinjani menjadi tujuan utama para pendaki yang wajib ditaklukkan. Rinjani adalah sebuah gunung dengan ketinggian 3.726 mdpl, yang dalam cerita masyarakat Pulau Lombok, disebut sebagai pesanggrahan Dewi Anjani.

Dewi Anjani diyakini menjadi pelindung Gunung Rinjani. Konon Dewi Anjani merupakan keturunan langsung Raja Selaparang dengan makhluk halus yang mendiami Rinjani. Penikahan ini pun diyakini untuk membebaskan Kerajaan Selaparang dari kekeringan.

Oleh karena itu, sampai saat ini masyarakat Suku Sasak dan Hindu Dharma di Pulau Lombok, melakukan ritual Mulang Pekelem yaitu memohon hujan kepada Dewi Anjani. Mereka juga mempercayai kalau puncak Rinjani menjadi istana Dewi Anjani yang tak dapat disentuh oleh makhluk lain.

Sampai saat ini, keberadaan Dewi Anjani di Rinjani dipercaya selalu memberikan kesejahteraan kepada masyarakat yang hidup di sekitarnya. Walaupun membutuhkan perjuangan untuk mencapai puncak Rinjani, semua akan terbalas setelah melihat alamnya. Meskipun, menurut penduduk Lombok, puncak Anjani yang berhasil dicapai oleh pendaki hanyalah puncak semu. Ya, karena puncak Anjani yang sesungguhnya tidak dapat disentuh oleh sipapun.

Sebagai penikmat alam, saya merasa beruntung bisa menaklukkan dan menikmati megahnya  Dewi Anjani. Sebagai buruh kantoran di Jakarta, saya harus mencuri waktu dan mengeluarkan dana yang tidak sedikit untuk menggapai keindahan Rinjani.

Si Bunga Abadi yang setia menyendiri menanti pagi di puncak Rinjani

 Ketika kembali mengingat perjalanan tersebut, khayalpun mengalir dan menghasilkan rangkaian kata-kata mengobati rindu pada Rinjani.

"Bermula rasa gundah hati menumpuk kian merusak hari
Hadirkan kembali kerinduan alam yang lama tak terperi
Begitu cepat semua momen terjadi bergulir silih berganti
Tersusun singkat bagai runutan jadwal yang telah terpatri
Sisihkan agenda hampir pasti yang tak mungkin terpenuhi 
Mencipta waktu, merangkul hasrat lalu, gapai puncak rinjani

Beranjak jauhi desa menapak jejak rimba hutan terlewati
Terpampang luas padang rumput bagai taman tak bertepi
Menghijau mencipta elok pelataran mega nan tertata rapi
Pekat hitam pasir bongkah batu warnai aliran kering kalimati
Jajaran bukit berantai merangkai mahkota nan menjulang tinggi    
Tunjukkan gambaran megah pesanggrahan sang dewi rinjani 

Lelah melangkah meniti punggung bukit merayap tanpa henti
Tiada lagi kini pepohonan asri pula perdu sanggup berdiri
Hampa tersisa beberapa edelweis sang bunga abadi
Kokoh mencengkeram batuan pasir khas gunung berapi
Meliuk anggun meski sekilas terlihat angkuh menyendiri
Menari dihembus bayu berhias embun dan kilauan mentari
Menebar pesona melipur lara mengurai letih setiap pendaki

Seluas mata memandang terhampar biru angkasa nan berseri
Bersama semburat jingga panjang membentang menyambut pagi
Sesaat tertutup tebal balutan kabut yang datang menyelimuti
Teriring serta udara dingin menusuk kulit yang setia menemani
Bersihkan luka mengikis ego kembalikan semangat yang mati suri
Membuka lembar baru memberi ruang nafas tuk murnikan nurani
Satu lagi eksotisme surga dunia kuasa ilahi yang tak tertandingi"


Gunung Rinjani, tak terbatas ruang untuk mengagumi pesonanya. Jangan pernah lewatkan, untuk mencapai puncak Rinjani!

0 Comment:

Post a Comment

Silahkan anda meninggalkan komentar yang tidak berbau SARA

Link Exchange

Copy kode di bawah ke blog sobat, saya akan linkback secepatnya

Berbagi Informasi

Sport

Translate

Blog Archive

Pageviews last month