Keputusan untuk bercerai selalu sulit diambil dan bagi banyak orang ada banyak alasan untuk mengakhiri sebuah pernikahan.
Tapi,
berdasarkan sebuah penelitian, 50 persen pelaku perceraian menyesal
telah mengakhiri pernikahan mereka. Studi ini menunjukkan, 54 persen
pelaku perceraian merenungkan kembali apakah mereka telah membuat
keputusan yang tepat dengan banyak di antara mereka yang masih
merindukan atau mencintai mantan pasangannya.
Bagi sebagian
lainnya, penyesalan tersebut sangat besar sehingga 42 persen dari
mereka berpikir untuk mencoba rujuk kembali yang sebagian besar di
antaranya benar-benar mengupayakan hal tersebut dan 21 persen dari
jumlah itu masih hidup bersama hingga sekarang.
Hampir separuh dari mereka mengaku lebih bahagia atau lebih kuat dalam hubungan mereka dibandingkan saat sebelum bercerai.
Juru
bicara dari penelitian yang melibatkan 2.000 pria dan wanita di Inggris
yang telah bercerai atau pisah ranjang setelah bersama setelah lebih
dari lima tahun, mengungkapkan: »Bercerai adalah langkah besar dalam
setiap hubungan, dan terkadang, kata-kata 'saya ingin bercerai’ bisa
terlontar di tengah pertengkaran yang sengit.
»Tapi, begitu
kita tenang dan benar-benar memikirkannya, banyak yang menyadari bahwa
bercerai adalah hal terakhir yang mereka inginkan, tapi kemudian kita
merasa terlalu terlambat untuk mencabut kembali ucapan itu.”
Penelitian
ini juga menunjukkan bahwa satu dari lima pelaku perceraian mengaku
langsung menyesal sesaat seusai terjadi perceraian itu sementara 19
persen lainnya baru menyesal sepekan kemudian.
Tapi, bagi
sebagian lainnya butuh waktu yang lebih lama, setahun atau lebih, untuk
menyadari bahwa sebenarnya mereka tak ingin berpisah dengan pasangan
mereka.
Menariknya, sebanyak 56 persen pelaku perceraian
mengakui bahwa perceraian telah membuat mereka lebih menghargai
pernikahan mereka sementara 46 persen mengatakan perceraian telah
membuat mereka lebih menghargai pasangan mereka daripada sebelumnya.
10 Alasan Utama Menyesali Perceraian
1. Merindukan mantan pasangan.
2. Merasa seperti orang yang gagal.
3. Masih mencintai mantan pasangan.
4. Menyadari sikap mereka yang tak masuk akal.
5. Merasa kesepian.
6. Menyadari »rumput tetangga tak selalu lebih hijau.”
7. Mantan pasangan menemui pasangan yang baru.
8. Menyadari mereka tak lebih baik saat hidup sendiri.
9. Merusak hubungan mereka dengan anak-anak mereka.
10. Kehidupan anak-anak mereka terkena dampaknya.