Ilustrasi |
Bulan Ramadhan sebentar lagi tiba. Umat
muslim di seluruh dunia akan melaksaakan ibadah puasa selama satu bulan
penuh. Mereka tidak makan dan minum sejak matahari terbit sampai
matahari tenggelam.
Namun kondisi ini menimbulkan masalah
untuk warga yang tinggal di negara-negara Lingkar Arktik. Pasalnya, pada
bulan ramadhan tahun ini matahari akan bersinar sepanjang hari di
wilayah mereka. Waktu matahari tenggelam hanya dua jam saja.
Seperti dilansir dari Dailymail,
Jumat (12/06) di Swedia misalnya, negara yang berada di kawasan Lingkar
Arktik, asosiasi Muslim di Swedia kini tengah berupaya mencari solusi
untuk itu. Menurut Juru bicara Asosiasi Islam Swedia, Mohammed Kharraki,
tiga hari memasuki ramadhan Swedia akan memasuki musim panas, artinya
matahari akan bersinar selama 22 jam per hari.
“Saat itu, ada dua pertanyaan sulit
yakni kapan Anda boleh berbuka puasa di bagian utara dan kapan waktunya
Anda memulai puasa,” kata Kharraki.
Masih menurut Kharraki, di tahun-tahun
sebelumnya umat Muslim di kota-kota sub-Arktik seperti Kiruna disarankan
untuk berbuka puasa di waktu yang sama seperti warga yang tinggal di
area selatan Arktik. Namun baru-baru ini dalam pertemuan para Imam
Swedia dan negara Eropa lainnya, di bagian utara Swedia membuat
pendekatan yang berbeda.
Kharraki mengatakan, aturan baru tengah
disusun oleh asosiasi negara pan Eropa dan Dewan Eropa untuk Fatwa dan
Penelitian. Dalam panduan itu akan mengatur waktu untuk berbuka puasa
lebih awal di malam hari, agar sesuai dengan waktu berpuasa umat Muslim
di belahan dunia lainnya.
Selain itu, terdapat bagaimana cara
memberlakukan aturan baru dan saran bagaimana umat Muslim bisa berpuasa
untuk menghindari jatuh pingsan akibat kekurangan makanan dan minum.
0 Comment:
Post a Comment
Silahkan anda meninggalkan komentar yang tidak berbau SARA