Share Info

20 September 2013

Tujuh Hal yang Ingin Didengar Istri Anda

Oleh Jackie Bledsoe Jr
Ilustrasi
Inilah kalimat yang ingin didengar istri Anda.

1.    “Beri tahu aku apa yang kau butuhkan.”
“Suami saya menyemangati saya walaupun dia tidak memikirkannya. Dia selalu memberikan kata-kata menguatkan yang berkaitan dengan keberhasilan dalam hidup dan bisnis – kata-kata seperti ‘Kamu pasti bisa,’ ‘Aku yakin kamu bisa,’ ‘Beri tahu aku apa yang kau butuhkan.’ Namun semangat terbaik yang dia berikan bukanlah pengorbanan nonlisan yang dia lakukan untuk keluarga kami setiap hari agar saya bisa mewujudkan impian saya dan mencapai cita-cita saya.” Christine St. Vil dan suaminya Philip telah menikah selama delapan tahun. Christine adalah Pendiri/CEO Moms 'N Charge™.

2.    “Aku cinta padamu”
Saya tahu itu terdengar klise, namun kata-kata yang paling menenangkan yang keluar dari mulut suami saya adalah ketika dia mengatakan “aku cinta padamu.” Saya juga senang mendengarkan dia mengatakannya kepada putri-putri kami. Tiga kata itu memiliki kemampuan untuk membuat wajah kami cerah. Walaupun suami saya menunjukkan bahwa dia cinta kepada saya dengan tindakannya, kadang-kadang saya perlu mendengarnya dan mendengarnya mengatakan kata-kata itu tidak pernah membosankan.” Krishnann Briscoe dan suaminya, Chris, sudah menikah selama tiga tahun. Blog Krishnann di His Mrs. Her Mr.

3.    “Kamu bisa, Sayang!”
“Saya tahu itu terdengar menggelikan tapi saya suka saat suami saya berkata,’kamu bisa, Sayang!’ Itu adalah kata-kata yang perlu saya dengar kapan pun ketika saya meragukan diri sendiri, dan caranya mengatakan hal itu membuat saya terus merasa fokus dan bersemangat.” Martine Foreman dan suaminya, Sean, sudah menikah selama lima tahun. Blog Martine adalah CandidBelle, dan ia merupakan pendiri sekaligus editor JustDiva.

4.    “Saya bahagia menikah denganmu”
“Saya senang saat suami saya berkata ‘Saya bahagia menikah denganmu.’ Itu membuat saya senang bahwa setelah sekian lama kami bersama dia masih merasa bahagia dan puas dengan pilihan yang dia buat ketika memutuskan untuk menjadikan saya sebagai istrinya. Hal itu membuat saya merasa percaya diri dalam melakukan pekerjaan yang saya lakukan sebagai seorang istri sekaligus seorang ibu ketika dia menegaskan hal itu.” Lauren Hartmann dan suaminya, Craig, sudah menikah selama 11 tahun. Blog Lauren di The Little Things We Do.

5.    “Pada akhirnya kita selalu saling memiliki”

“Saya senang mendengar suami saya mengatakan hal apa pun namun yang paling saya sukai adalah mendengarkan dia berkata, ‘kamu pasti bisa,’ ‘itulah kenapa saya menikahimu...’ dan ‘pada akhirnya kita selalu saling memiliki.’ Dia sangat ahli membuat saya menyadari hal yang paling penting, yaitu pernikahan saya dan dia membuat saya merasa memiliki kekuatan super, mampu menyelesaikan apa saja!” Donnie Nicole Smith dan suaminya, Che’, sudah menikah selama empat tahun. Blog Donnie di DonnieNicole.com , dan dia merupakan Direktur Eksekutif Donda's House.

6.    “Aku mengagumi semangatmu”
“Saya suka mendengar suami saya berkata ‘aku cinta padamu,’ ‘kamu cantik apa adanya,’ ‘kamu adalah seorang ibu yang baik,’ dan ‘aku mengagumi semangatmu.’ Dia selalu mengatakan kata-kata itu kepada saya dan itu membuat saya merasa sangat dicintai dan didukung!” Amber L. Wright dan suaminya, Mohammed, sudah menikah selama tujuh tahun. Blog Amber di TalkToAmber.com.

7.    “Itu adalah hal kecil untuk orang yang hebat”
“Setiap kali saya kesulitan menghadapi sesuatu, suami saya selalu berkata ‘itu adalah hal kecil untuk orang yang hebat’, itu adalah kata-kata yang sederhana namun membuat saya merasa saya bisa menguasai dunia.” Tiya Cunningham-Sumter dan suaminya, Ken, sudah menikah selama 15 tahun. Blog Tiya di Not Your Average Advice, dan seorang Certified Life & Relationship Coach di Life Editing.

19 September 2013

Matikan Televisimu Nak!

 by : Jodhi Yudono

matikan siaran televisi itu nak,

aku tak mau kau terseret oleh kabar sampah yang menggunung di sana berupa silang sengketa pergunjingan para pesohor negeri ini, dan kau tahu nak, ayah sedemikian cemas kau tertular virus kebengisan yang dipancarluaskan secara berulang-ulang; ayah membunuh anak, keponakan membantai paman, adu cek-cok antar-warga, debat kusir para pembual, sampai perang tanding antar-suku, semuanya tersaji tanpa penghalang kepatutan.

Marilah nak, lebih baik kita main petak umpet, main damdas, dan saling kejar. Ayah yakin itu lebih bermanfaat bagi jiwa ragamu ketimbang berlama-lama di depan kotak elektronik yang bisa membuatmu gampang sakit dan jauh dari ayah, ibu serta saudara-saudaramu.

matikan segera televisimu nak,

sebab televisi kini telah menjelma nenek sihir yang akan menyulapmu menjadi kerbau dungu dengan tayangan-tayangan sinetron yang menghina akal sehat kita, dengan iklan-iklan yang akan membawamu ke dunia mimpi sampai membuatmu cuma kepingin membeli dan tak pernah terfikir untuk  mencipta.

Matikan televisimu, nak

ayo cari kawan-kawanmu di lapangan bola, di taman-taman kota, di pinggir kali, di mushola, atau di jalanan. Percayalah, di sana ragamu bakal lebih kuat, jiwamu kian terasah, dan akalmu akan lebih cerdas memahami kehidupan (JY, matikan televisimu, nak)

Anak-anak memang menjadi pelengkap penderita dari tayangan televisi. Ini dapat dilihat dari dari hasil penelitian yang dilakukan Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia tahun 1997 tentang program tayangan di stasiun televisi Indonesia. Hasilnya ternyata cukup mengejutkan, jumlah persentase acara televisi terutama yang ditujukan bagi anak-anak masih relatif kecil, hanya 2,7-4,5 persen dari keseluruhan tayangan lainnya.

Dan celakanya, dari persentase tayangan yang sedikit itu juga memiliki materi yang sangat mengkhawatirkan bagi perkembangan anak-anak. Salah satunya adalah banyak mengandung adegan antisosial dari pada adegan proporsional. Adegan proporsional artinya tayangan yang
mengandung nilai-nilai dan makna positif seperti disiplin, jujur rendah hati cinta keluarga, sementara tayangan antisosial mengandung nilai-nilai makna negatif seperti kekerasan, kemewahan, pornografi dan mistik.

Tak cuma kelangkaan pada program anak. Ternyata tayangan yang menjauhkan sikap pemirsa dari rasa nasionalisme juga tak sedikit. Menteri Komunikasi dan Informatika RI Tifatul Sembiring pada tahun 2010 menilai 14 persen tayangan televisi swasta merusak national character buliding. Mereka yang memberikan lisensi dalam tayangan televisi harus mempertanggungjawabkan tayangan yang disiarkan.

"Menurut sebuah riset sekitar 14 persen tayangan televisi di Indonesia dapat merusak national character building," ujar Tifatul Sembiring seusai acara Asia-Europe Meeting (ASEM) Forum on Strengthening Coorporation in ICT Research & Developing di Hotel Golden Flower, Bandung, Selasa, 20 Juli 2010.

Begitulah, agaknya media televisi di negeri ini memang dibangun dengan semangat paling besar untuk mencari keuntungan dan sisanya baru untuk kepentingan ideal. Alasan pengelola televisi, seperti juga alasan kebanyakan pengelola media lainnya, lantaran mereka harus juga
menghidupi banyak manusia yang bekerja di dalamnya. Maka, mengabdi kepada laba rasanya bukanlah dosa.

Maka kini, sejak para pemilik stasiun televisi juga berkiprah di partai politik, "beban" pemirsa pun kian berat. Sebab, ada yang seperti dipaksakan pada siaran beberapa televisi yang pemiliknya adalah ketua partai atau calon presiden/wakil presiden. Ya, ya...Pemilihan Umum untuk memilih wakil rakyat dan presiden memang baru akan berlangsung tahun depan, tapi panasnya kini sudah mulai terasa di jalan-jalan dan ruang publik lainnya serta di ruang-ruang keluarga, terutama melalui televisi. Maklumlah, untuk media yang saya sebut terakhir itu beberapa di antaranya memang sudah menjadi corong pemiliknya untuk menyambut Pemilu 2014 nanti. Walhasil, televisi yang seharusnya mengabdi kepada kepentingan publik, belakangan justru mengabdi kepada pemiliknya.

Padahal masa kampanye partai di media menggunakan frekuensi publik bila merujuk aturan Komisi Pemilihan Umum (KPU) belum dimulai. Tetapi masyarakat hampir saban hari disuguhi berita dan iklan calon presiden dan partai demi meningkatkan popularitas dan elektabilitas.

Mendapatkan kenyataan ini, KPI menegaskan akan memantau kampanye partai di televisi dan radio, terutama untuk program non-iklan, seperti berita, bincang-bincang, atau teks berjalan. Pengawasan dilakukan KPI mengacu pada Undang-undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang
Penyiaran serta Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran. Berdasarkan aturan itu, program non-iklan lembaga penyiaran tidak boleh untuk berkampanye.

Memang, bukan jaminan seorang tokoh poloitik atau partai bisa memenangi Pemilu jika mereka kerap muncul di media televisi. Contoh konkretnya adalah Barack Obama pada pemilihan presiden Amerika Serikat tahun lalu. Keberhasilan politikus Partai Demokrat Amerika
Serikat ini bukan didukung stasiun televisi. Hal serupa dialami oleh Joko Widodo yang tidak terlalu banyak beriklan di televisi.

Praktisi pertelevisian Ishadi mengatakan, stasiun televisi harus berpihak kepada masyarakat. Kalau tidak, akan ditinggalkan oleh penonton. Dia yakin makin sering sebuah stasiun menyiarkan partai tertentu, kian banyak orang tidak menonton stasiun itu dan tidak ada
iklan. "Saya sih tidak khawatir misalnya Surya Paloh satu jam di Metro TV. Kita sih senang saja sebagai kompetitor karena tidak ada yang nonton."

Seharusnya memang, semangat untuk berpihak kepada masyarakat harus lebih tinggi ketimbang keberpihakan kepada juragan televisi. Tak lucu bukan, mentang-mentang belum ada aturan mainnya, pemilik stasiun televisi bisa bebas menggunakan dan menguasai frekwensi sedemikian rupa untuk kepentingan pribadi maupun kelompok.

Tapi lihatlah sekarang, Metro TV "wajib" menyiarkan kegiatan Surya Paloh dan partainya, pun demikian dengan Aburizal Bakri yang memiliki TV One dan ANTV, serta Hary Tanoesoedibjo yang memiliki RCTI, Global TV, dan MNC TV. Maka jadilah ruang keluarga menjadi ajang
kampanye, melengkapi siaran-siaran yang "dipaksakan" oleh pemilik stasiun televisi itu sendiri untuk pencitraan dan pesan-pesan pribadi lainnya dari sang pemilik stasiun kepada khalayak.

Tentu, para pemilik stasiun televisi itu paham benar, betapa dahsyatnya media televisi. Kotak ajaib itu bisa membuat orang tak dikenal menjadi terkenal, membuat peristiwa yang biasa-biasa saja bisa menjadi luar biasa. Dan kini Aburizal menuai hasilnya. Dengan
kemunculannya secara rutin di ANTV dan TV One, elektabilitas ARB yang semula hanya 5,9 % di bulan Desember 2012, pada Juni 2013 melambung ke angka 8,8 persen (kompas, 26 Agustus 2013). Maklumlah, dibandingkan dengan media massa (radio, surat kabar, majalah, buku dan lain sebagainya), televisi tampaknya mempunyai sifat yang lebih istimewa. Televisi merupakan gabungan dari media dengar dan gambar hidup (live).

Maka tak heran jika pemirsa televisi di Indonesia mencapai 95 persen dari jumlah penduduk, seperti yang pernah diungkap oleh CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo. Hary mengatakan, masyarakat Indonesia yang jumlahnya hampir mencapai 250 juta, sebanyak 95 persen di
antaranya mendapatkan informasi dari televisi. Kedua, masyarakat mendapat informasi dari Internet (30 persen), kemudian berturut-turut radio (23 persen) dan cetak (12 persen). Pernyataan yang disampaikan Hary Tanoe pada sambutan acara Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia, Rabu, 26 Juni 2013.

Itu artinya, para pemilik stasiun tahu benar betapa media televisi bukan saja bisa mendatangkan banyak laba, tetapi juga bisa mendongkrak popularitas mereka.

Pengamat penyiaran Indonesia Ade Armando pernah wanti-wanti, lembaga penyiaran publik menjadi rawan dipolitisasi, "Berbahaya nanti kalau media sudah jadi kepentingan politik."

Armando menambahkan, orang akan sulit membedakan apakah mereka tampil karena membeli jam tayang atau karena kuatnya nilai berita. Jika disebut membeli jam tayang, kemunculan mereka di stasiun televisi bisa jadi tidak membayar. Sebab itu televisi mereka sendiri dan tidak
dapat disebut pelanggaran.

Ketidakjelasan posisi politikus ketika muncul di program siaran stasiun telebisi ini menurut Armando bisa berbahaya bagi lembaga penyiaran publik. Sebab, masyarakat memiliki hak mendapat siaran benar dan berimbang.

Padahal fungsi media televisi dan media lainnya mestinya memang sebesar-besarnya ditujukan untuk kepentingan pemirsa. Sebab memang semua media didirikan dengan tujuan untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan publik, bukan untuk memenuhi keinginan pemiliknya.

Yang pertama, sebagai pemberi informasi. Perkara pemberi informasi, pastilah berurusan dengan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Hal yang paling sederhana adalah informasi yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Dia bisa berkait dengan bencana, harga kebutuhan
pokok, penemuan baru, dan sebagainya.

Selanjutnya, fungsi media adalah sebagai "anjing penjaga" bagi bangsa dan negerinya dari kecurangan yang diperbuat oleh siapapun. Kecurangan itu bisa bernama korupsi, perusakan hutan dan lingkungan hidup, dan praktik-praktik kecurangan baik di pemerintahan, parlemen maupun hukum.

Fungsi ketiga, adalah alat propaganda, baik dalam arti sempit maupun luas. Dalam arti sempit, media televisi adalah sarana yang manjur untuk mempromosikan barang dagangan. Dalam arti luas, media televisi bisa menjadi corong bagi negara ke pihak asing dalam rangka membangun citra dan mendatangkan turis atau modal asing.

Fungsi keempat adalah sebagai sarana hiburan. Untuk perkara ini, kita mengenal sinetron, talkshow, musik, infotainment, dan seterusnya.

Nah, jika kita melihat sebagian besar televisi kita, sudahkah mereka menyajikan apa yang kita butuhkan dan inginkan sesuai fungsi-fungsi di atas?

13 September 2013

Menebak Perasaan Seseorang dari Tulisan Tangannya

Mungkin Anda sering menebak-nebak perasaan pasangan karena takut mau bertanya. Melalui tulisan tangan, Anda bisa menebak apa yang sedang dirasakan seseorang saat itu. Bagaimana caranya? Seperti yang dikutip dari buku 'Kaya dengan GraphoSelling' karya Yosandy LS, hal ini bisa diketahui dengan memintanya menulis. Untuk itu, sediakan kertas polos dan pulpen standar. Ingat, harus pulpen standar, hindari memakai boxy atau faster. Kemudian minta orang tersebut menulis hingga setengah halaman. Jika sudah, bacalah perasaannya dengan tahap-tahap berikut ini.

1. Ketebalan Tulisan Tidak Teratur
Coba perhatikan ketebalan tulisannya teratur atau tidak, apakah dia menulis ditekan atau sedikit mengambang? Atau bahkan tidak teratur, ada tulisan yang tebal tapi sebagian menipis. Jika ketebalan tulisan tidak teratur berarti penulisnya sedang mencemaskan sesuatu. Semakin gelisah perasaan penulisnya, tebal-tipisnya tulisan semakin terlihat. Umumnya, penulis sedang merasa gelisah, tegang, stres, atau kemungkinan terpengaruh obat-obatan atau minuman beralkohol.

2. Tulisan Sangat Tipis
Jika penulis menggoreskan pulpen tanpa ditekan sehingga tidak merasakan efek pulpen di bagian belakang kertas saat diraba berarti ia sedang dalam keadaan sakit atau lemah. Ia sedang merasa lesu, lelah, atau tidak bersemangat. Jika memang terbiasa seperti itu menandakan bahwa sang penulis memiliki mempunyai sifat penakut, tidak bisa sendirian, serta penurut.

3. Tulisan Tidak Terlalu Tipis
Bila seseorang menulis dengan pulpen tanpa ditekan, tidak merasakan efek pulpen di bagian belakang kertas saat diraba, tapi tulisannya masih terlihat tebal tandanya sang penulis kurang bergairah menggapai tujuan, entah masalah pekerjaan atau lainnya. Umumnya, seseorang dengan yang cara menulis seperti ini memiliki pemikiran cerdas dan kreatif. Sayangnya, ia tidak bisa beradaptasi saat harus ada di tengah-tengah penulis yang memiliki tulisan tebal.

4. Tulisan Tebal
Jika seseorang menulis dengan menekan pulpennya tapi tidak terlalu 'jeplak' di bagian belakang kertas itu tandanya ia sedang bersemangat. Ia memiliki semangat kuat untuk mengerjakan suatu hal. Jika tulisannya selalu tebal seperti ini berarti ia memiliki sifat tegas, gigih, ambisius, egois, mau berjuang, dan tingkat libidonya tinggi.

5. Tulisan Sangat Tebal
Berbeda bila tulisannya sangat tebal dan tercetak jelas di balik kertasnya. Jika ia menulis dengan pulpen terlalu ditekan berarti ia sedang dalam keadaan stres dan cemas. Anda perlu bertanya dengan hati-hati atau menjaga jarak jika orang tersebut menulisnya sangat ditekan bahkan hingga merobek kertasnya. Tekanan seperti ini menunjukkan bahwa ada masalah serta ketidakjujuran dari penulisnya.

Wanita Tertarik Pacaran dengan Sahabat Prianya

Bersahabat dengan pria, bagi beberapa wanita terkadang menimbulkan dilema. Ketika persahabatan itu sudah menjadi sangat nyaman, wanita bisa berubah perasaannya dari yang awalnya sayang menjadi cinta. Bisakah hubungan persahabatan ini diubah menjadi asmara? Bagaimana kalau nanti ternyata putus, mungkinkah bersahabat lagi? Begitulah beberapa pertanyaan yang berkecamuk ketika perasaan cinta pada sahabat pria datang.

Wolipop pun mengadakan survei melalui situs jejaring sosial untuk mengetahui seberapa banyak wanita yang mau mengubah persahabatannya menjadi cinta. Dalam survei dengan 123 responden ini ternyata tidak banyak wanita yang berani mengganti status persahabatan itu.

Hanya 35% wanita yang mengaku tertarik untuk pacaran dengan sahabat pria mereka. Bahkan dari 35% yang tertarik itu, sudah ada yang pernah melakukannya, pacaran dengan sahabat sendiri.

"Karena sahabat itu pacar yang tertunda," begitu tulis salah satu responden yang tertarik pacaran dengan sahabat pria. "Sayangnya tuh beda, kalau ke orang yang kita taksir sama sahabat sendiri. Tapi kalau dijadiin pacar nggak apa-apa juga.. yah let it flow aja," tulis seorang responden lainnya pada akun Twitter @wolipop.

Bagaimana dengan lebih dari setengah responden lainnya? 65% wanita yang mengikuti survei mengaku sama sekali tidak tertarik untuk pacaran dengan sahabat pria. Ada beberapa alasan dikemukakan responden yang menolak ini.

Seorang responden bernama Ira mengatakan, hubungan sahabat lebih awet ketimbang pacaran. Makanya dia tidak mau mengubah hubungan persahabatan yang dijalinnya dengan seorang pria selama 12 tahun menjadi cinta.

Responden lain bernama Olivia yang juga menolak pacaran dengan sahabat menuliskan alasan berbeda. "Soalnya udah tahu semua, baik sama jeleknya, jadi nggak seru lagi," katanya.

Alasan kenyamanan dan hubungan yang sudah seperti saudara juga diungkapkan responden yang menolak pacaran dengan sahabat pria. "Sahabat itu lebih seperti saudara, jadi susah buat jadi pacar," tulis responden bernama Shaida.

Bagaimana dengan Anda? Ketika muncul perasaan cinta pada sahabat, maukah melanjutkannya hingga pacaran? Pada liputan khusus kali ini Wolipop akan membahas serba-serbi pacaran dengan sahabat. Semoga liputan khusus ini bisa membantu Anda mengambil keputusan yang tepat.

[Source : wolipop.com]

11 September 2013

Dandanan Wanita yang di Sukai Pria

Tampil cantik di mata prianya adalah keinginan setiap wanita. Dipuji oleh si pujaan hati pasti menjadi hal yang dinanti setiap wanita. Konon, kebanyakan pria lebih menyukai wanita yang menggunakan riasan dan penampilan bergaya alami. Gaya penampilan apa yang disukai pria dan bagaimana mencapainya?

1. Cukup tipis-tipis




Pria tak selalu bisa mengapresiasi cara pengaplikasian make up seperti wanita. Kebanyakan pria hanya ingin melihat wajah cantik Anda. Sementara riasan smoky eye dan bibir yang merah menyala bisa menghalanginya untuk melihat kecantikan alami Anda. Cara untuk membuat penampilan Anda di bawah riasan tipis terlihat cantik adalah dengan memastikan kulit Anda terawat dan menonjolkan kelebihan pada salah satu sisi paras Anda. Setelah memastikan kulit Anda bersih, oleskan primer (alas bedak) yang bagus untuk melapisi dan melindungi kulit wajah Anda. Untuk musim panas, aplikasikan foundation yang bebas minyak hanya pada lokasi yang dibutuhkan, misal, pada titik-titik yang ada noda kehitaman hanya untuk memastikan kulit Anda terlihat cantik alami.

2. Rambut bergelombang alami


Rambut ala wanita-wanita peselancar terlihat bergelombang alami dan tidak terlalu repot penataannya, namun tetap terlihat seksi. Gaya rambut yang tertata agak "liar" tapi tetap cantik, seperti gelombang lembut dan terasa halus, juga wangi akan membuat pria tak tahan untuk bisa mengelusnya. Jika Anda memiliki rambut yang bergelombang alami, berekspresilah ala wanita-wanita peselancar. 

Hanya, pastikan tak ada rambut-rambut yang mencuat keluar. Anda yang memiliki rambut lurus juga bisa melakukan hal ini dengan keramas di malam hari, lalu, dalam keadaan setengah kering, oleskan gel khusus untuk membuat rambut keriting terlihat makin bagus dari akar hingga ujung rambut. Kemudian, mulailah mengepang rambut, tapi jangan terlalu erat. Lalu buka di pagi hari. Cara lain, Anda bisa memilin rambut per seksi, lalu dijepit, kemudian buka di pagi harinya.

3. Pipi yang merona


 
Yang bersemu merah membuat seseorang terlihat muda dan bergairah. Untuk membuat kesan pipi yang merona alami, coba gunakan pemulas pipi cair atau krim ketimbang yang terbuat dari bubuk, karena bisa membuat kulit kering. Warna terbaik untuk Anda seharusnya yang menyerupai warna pipi Anda ketika sedang bersemu usai berolahraga. Cara lain yang bisa Anda lakukan adalah dengan mencubit perlahan pipi Anda, lalu pilih warna pemulas pipi yang menyerupai warna tersebut. Cara pengaplikasiannya adalah dengan memulai pengaplikasikannya di bagian tulang pipi paling tinggi ke arah bagian atas telinga Anda.

4. Bibir "nude"


 
Warna bibir "nude" terkesan lembut dan nyaman dicium. Tak heran pria lebih memilih melihat bibir pasangannya tanpa banyak lapisan lipstik dan gloss. Langkah pertama untuk bibir alami terlihat menarik adalah untuk menjaga bibir tetap sehat. Mulailah kebiasaan rutin untuk melakukan scrub bibir setidaknya seminggu sekali untuk mengangkat kulit mati yang menumpuk pada bibir. 
Di malam hari, Anda bisa gunakan sikat gigi yang sikatnya lembut untuk mengangkat kulit mati, lalu lapisi dengan lip balm yang melembapkan sebelum tidur. Lalu, untuk membuat bibir Anda terlihat lebih cantik, berikan lapisan lipgloss di bagian tengah bibir untuk siang hari. Namun, jika warna bibir Anda terlalu dekat dengan warna kulit Anda, oleskan lipstik yang satu tingkah lebih tua dari warna bibir Anda, lalu lapisi dengan lipgloss tipis.

Tapi, ada pula yang akan mengatakan, bahwa pria akan suka dandanan wanita yang terlihat percaya diri mengenakan apa pun yang ia kenakan. Bagaimana menurut Anda?

10 September 2013

7 Negara Ini Manfaatkan Angin untuk Hasilkan Listrik

Ilustrasi - Kincir Angin
Di Indonesia energi listrik masih dihasilkan melalui pembangkit berbahan bakar minyak atau batubara. Namun di beberapa negara, energi listrik telah diproduksi melalui tenaga angin.

Banyak negara saat ini yang berinvestasi besar untuk menghasilkan energi listrik dengan menggunakan tenaga angin. Mereka beralasan penggunaan tenaga angin dihasilkan melalui proses alam dan ramah lingkungan.

Berikut ini adalah 7 negara yang memproduksi eneri listrik dengan menggunakan tenaga angin yang dari World Wind Energy Association (WWEA)

1. China


http://images.detik.com/content/2013/09/09/1034/123431_angin001.jpg


China mempunyai pasar angin terbesar dari negara manapun di dunia ini. Berdasarkan data terakhir WWEA, China mampu menghasilkan energi listrik dengan menggunakan energi angin sekitar 67,7 giga watt pada Juni 2012.

Saat ini diperkirakan China bisa menghasilkan 80 giga watt. Pengembangan listrik dengan menggunakan energi angin telah dilakukan China sejak 10 tahun yang lalu. Sehingga WWEA memberikan predikat nomor satu untuk China.

2. Amerika Serikat (AS)


http://images.detik.com/content/2013/09/09/1034/123408_angin002.jpg


Amerika Serikat menduduki peringkat kedua WWEA dengan menghasilkan listrik dari tenaga angin sekitar 60 giga watt. Amerika sedikit mandek dengan proyek tenaga angin dalam beberapa tahun terakhir karena ketidakberpihakan pemerintah AS.

3. Jerman


http://images.detik.com/content/2013/09/09/1034/123347_angin003.jpg


Pasar tenaga angin di Eropa dipimpin oleh Jerman dengan total kapasitas lebih dari 30 giga watt. Membantu uni Eropa untuk melampaui 100 giga watts tenaga angin yang dipasang pada saat musim gugur. Negara Jerman sendiri terus berkomitmen untuk menyediakan energi terbarukan dan mendapatkan dukungan publik yang kuat.

4. Spanyol


http://images.detik.com/content/2013/09/09/1034/123322_angin004.jpg


Kapasitas tenaga angin di Spanyol menunjukan anga yang mengesankan. Namun dengan keadaan ekonomi yang memburuk saat ini membuat proyek pengadaan tenaga angin sedikit mandek. Spanyol tepat di bawah Jerman untuk total kapasitas tenaga listrik berbasis angin dengan jumlah energi yang dihasilkan sebesar 30 giga watt.

5. India


http://images.detik.com/content/2013/09/09/1034/123300_angin005.jpg


Menurut catatan WWEA, India adalah satu negara berkembang yang memperkenalkan tenaga angin berskala besar dan masuk pqeringkat 5 di dunia. Populasi manusia yang semakin bertambah membuat kebutuhan akan listrik juga semakin meningkat. Sedangkan keberadaan energi fosil juga semakin berkurang.

Namun tidak diberikan penjelasan secara detil berapa total kapasitas listrik yang dihasilkan oleh ratusan kincir angin di India.


6. Italia


http://images.detik.com/content/2013/09/09/1034/123236_angin006.jpg


Tahun 2011, publik Italia memutuskan adanya referendum untuk tenaga nuklir. Hal ini masuk akal bagi sebuah negara yang tidak bergantung pada impor bahan bakar fosil. Sehingga Italia memutuskan untuk berinvestasi tenaga angin.

WWEA memberikan peringkat ke 7 dengan rata-rata produksi listrik yang dihasilkan cukup besar. Namun sektor energi ini ternyata bermata dua bagi Italia karena adanya keterlibatan mafia Sisilia yang mengatakan bahwa energi terbarukan bisa menjadi bisnis yang penting.

7. Kanada


http://images.detik.com/content/2013/09/09/1034/123216_angin007.jpg


Kebijakan politik negeri Kanada mendapatkan dukungan untuk menyediakan energi listrik dengan cara ramah lingkungan. Sehingga pemerintah memutuskan untuk memproduksi listrik dengan menggunakan tenaga angin keseluruhan. Listrik yang dihasilkan lebih dari 5,5 giga watt.

Program energi listrik yang dihasilkan melalui tenaga angin banyak dilakukan di kota Ontario dan Nova Scotia.


[Source : http://finance.detik.com]

2 September 2013

Menolong Orang Bisa Perpanjang Usia?

Menolong orang - ilustrasi
Sifat dermawan adalah seseorang yang ringan tangan dan suka menolong sesamanya. Memiliki sifat ringan tangan yang suka menolong sesama ini selain membuat diri lebih dihormati dan disenangi oleh orang sekitar juga ternyata memiliki banyak manfaat. Penelitian menunjukkan bahwa sifat dermawan bisa memperpanjang usia seseorang. 

Seperti dilansir dari healthland.time.com, relawan yang suka menolong orang memiliki banyak keuntungan.Orang yang suka mngunjungi orang sakit, ataupun terjun langsung di kegiatan sosial, dan melakukan berbagai kegiatan sosial tanpa pamrih ini memiliki efek yang baik terhadap tubuh dan jiwa. Selain efek sosiologis, sifat dermawan juga memberikan efek psikologis pada seseorang.

Sebuah studi terbaru yang dinyatakan dalam BMC Public Health yang merupakan hasil 40 studi menyatakan bawa efek yang ditimbulkan dari seseorang yang terjun langsung untuk melakukan kegiatan sosial seperti menjadi relawan di dapur umum, membantu para tunanetra dan berbagai kegiatan menolong orang di lingkungan sekitar lainnya mengurangi angka kematian dini sebesar 22% dibandingkan mereka yang tidak ringan tangan.

Hal ini juga dinyatakan oleh Dr Suzzane Richards dari University of Exeter Medical School di Inggris, megungkapkan bahwa sifat dermawan atau ringan tangan ini terkait dengan peningkatan rasa kepuasaan hidup, kesejahteraan diri, dan juga bisa mengurangi tingkat depresi. Efek berbuat baik inilah yang membuat seseorang merasa lebih baik dan mengurangi resiko bunuh diri dan serangan penyakit.

Selain itu, membantu orang lain memiliki banyak manfaat kesehatan seperti mencegah serangan jantung, stroke dan juga menurunkan resiko dementia atau pikun. Manfaat psikologis dan sosial dari sifat baik satu ini adalah dapat mengurangi rasa kesepian dan memacu perasaan menjadi nyaman dan senang. Wah, Dreamers ternyata menolong orang lain banyak sekali manfaatnya yaa!

Link Exchange

Copy kode di bawah ke blog sobat, saya akan linkback secepatnya

Berbagi Informasi

Sport

Translate

Blog Archive

Pageviews last month