Manusia dalam menjalani kehidupan pasti mendapati masalah. Baik itu masalah terhadap dirinya maupun terhadap lingkungannya.
Allah ta’aalaa memberikan manusia banyak keutamaan dibandingkan
dengan makhluk yang lain. Diantara keutamaan tersebut yaitu akal. Yang
mana dengannya seorang manusia dapat berfikir, membedakan yang baik dan
buruk.
Manusia yang menggunakan akalnya dengan baik niscaya mereka akan
membenarkan Al-Quran dan Sunnah Rasulullah shallallaahu ‘alayhi wa
sallam. Kemudian ia masuk ke dalam dien (agama) yang lurus ini, Islam.
Diantara yang harus seorang Muslim benarkan dari Al-Quran dan
Al-Hadits adalah adanya Allah yang Maha Penjawab Doa seorang hamba.
Manusia selalu berurusan dengan masalah dalam hidup pasti membutuhkan
solusi. Sedangkan Allah ta’aala lah yang hanya memiliki solusi
tersebut.
Karenanya, menjadi sebuah keharusan bagi seorang hamba untuk meminta solusi kepadaNya. Dengan apa? Dengan berdoa padaNya.
Terlebih dalam bulan Ramadhan yang penuh barakah saat ini. Dimana Allah ta’alaa menjanjikan doa yang terkabulkan padanya.
Abdullah bin Amru bin Ash meriwayatkan bahwa Nabi shallallaahu ‘alayhi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya orang yang berpuasa pada saat berbuka memiliki doa yang tidak ditolak.” (HR. Ibnu Majah)
Abdullah sendiri saat berbuka berdoa, “Allahumma inni as-aluka birahmatikallati wasi’at kulla syai-in an taghfiro li” (Yaa Allah, aku memohon kepadaMu dengan rahmatMu yang meliputi segala sesuatu, agar Engkau mengampuniku.)”
Dan ada riwayat yang sifatnya lebih umum, yang menjelaskan bahwa bagi
seorang yang berpuasa doanya terkabulkan di setiap waktunya selama ia
dalam keadaan puasa, bukan hanya ketika berbuka saja.
Al-Imam At-Tirmidzi meriwayatkan dengan sanad yang hasan bahwa Nabi shallallaahu ‘alayhi wa sallam bersabda; “Ada
tiga golongan yang tidak ditolak doanya: orang yang berpuasa hingga ia
berbuka, pemimpin yang adil, dan orang yang teraniaya.”
Dari hadits tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa seorang muslim
hendaknya memperbanyak doa selama ia dalam keadaan berpuasa. Allah
ta’aala a’lam bish shawaab.
[Source : Hidayatullah.com]
No comments:
Post a Comment
Silahkan anda meninggalkan komentar yang tidak berbau SARA