Pada awal jadinya Tuhan menciptakan manusia, diciptakanNya manusia
sebagai "pencipta". Dibekalinya manusia dengan pikiran, perasaan dan
daya cipta. Sejak itu, manusia mampu menciptakan berbagai hal. Dimulai
dari pikirannya, gagasannya, diciptakanlah segala yang diinginkannya.
"Aku
ingin hidup bahagia". Maka kondisi bahagia itu harus kuciptakan dalam
pikiranku, dalam khayalanku, dalam imajinasiku. Kondisi kebahagiaan itu
aku gambarkan dengan jelas, rinci, dengan berbagai pernik tentang warna,
tentang bentuk, tentang bahan dan segala sesuatu yang dapat membuatnya
sempurna. Demikian pula tentang kekayaan, kesehatan, dan keinginan yang
lainnya. Dan itulah yang dinamakan impian, sebuah dunia yang
divisualisasikan, digambarkan secara hidup dalam pikiran, dalam
imajinasi.
Demikianlah aku menjadi "sang pencipta". Aku
terlahir sebagai pencipta. Aku menciptakan agar impian-impianku menjadi
nyata, real, benar-benar terjadi. Aku membuat kehidupan ini menjadi
mungkin bagiku. Aku memang bebas memilih masalah-masalah yang kuhadapi.
Aku bebas apakah akan fokus terhadap masalahnya, ataukah fokus pada
upaya penyelesaian masalah itu. Jika aku menginginkan agar impian itu
menjadi nyata, maka aku harus fokus terhadap tujuanku, tujuan hidupku.
Aku
ingin mendapatkan sebanyak mungkin pengalaman yang layak untuk
dikenang, pengalaman tentang keindahan, tentang kebahagiaan, tentang
kekayaan, kesehatan dan juga tentang cinta. Pengalaman-pengalaman indah
itulah yang membuat diriku dapat tercatat dalam sejarah kehidupan ini
dengan tinta emas.
Setiap hari, aku menghadapi berbagai
pilihan baru untuk menghiasi hari-hariku. Aku merasakan hati yang
berbunga-bunga dan jiwa yang antusias untuk pemikiran yang luar biasa.
Aku juga mengharapkan adanya percakapan dan pergaulan yang penuh
kehangatan dan persaudaraan yang akrab dengan orang-orang yang luar
biasa. Dengan demikian aku dapat mengubah hidupku, untuk menemukan
kembali siapa sesungguhnya jati diriku.
Oleh karena itulah aku
mengikuti kebahagiaanku dengan menciptakan mimpi-mimpi dalam
kehidupanku. Persahabatan yang tulus dan indah, yang dibangun atas dasar
saling percaya dan tanggung jawab. Kenyamanan dalam kehidupan karena
segala sesuatunya berjalan sesuai dengan harapan. Kedamaian dan
ketenangan dalam setiap saat perjumpaan dengan siapa saja. Kemurnian,
kejujuran dan kesetiaan yang dilambari sikap rendah hati. Kreativitas
yang terus mengalir tanpa henti untuk menciptakan hal-hal baru,
terobosan-terobosan baru, suasana dan cara pandang baru yang
menyenangkan. Relasi dengan diri sendiri, dengan sesama, dan juga dengan
Sang Khalik yang harmonis dan produktif. Dan suasana menyenangkan serta
penuh kehangatan persaudaraan.
Aku ingin mengalami suasana
dan saat-saat penuh sukacita, yang merupakan hal terbaik yang dapat
kuberikan kepada setiap orang. Ditingkah alunan suara musik yang
menggetarkan jiwa. Keindahan dan kebahagiaan yang senantiasa memenuhi
jiwa. Aku merasakan kesegaran dan kecerahan. Indah dipandang, sejuk
dirasakan. Aku mencium segarnya setiap hari baru. Kubiarkan hati ini
terenyuh, tersentuh oleh keharuan mendalam. Tali-temali jiwa ini
bergetar untuk menghargai setiap pengalaman yang terlihat.
Hidup
ini indah! Aku dapat merasakan sensasinya. Semangatku bangkit. Aku
membayangkan sebuah aktivitas, yang membuat hidup yang indah itu segera
terwujud. Aku ingin memiliki kekuatan yang luar biasa, yang membuat
keberadaanku di dunia ini merupakan sesuatu yang alami. Aku ini orang
yang hebat, sebab demikianlah Sang Khalik menciptakanku. Aku merasakan
kehebatan ini. Aku menciptakan mimpi-mimpi dalam hidupku. Dan yang luar
biasa lagi, akau mampu mewujudkan segala yang kuimpikan itu. Untuk
itulah aku bersyukur. Aku berterima kasih. Aku mencintai.
[Source : andriewongso.com]
No comments:
Post a Comment
Silahkan anda meninggalkan komentar yang tidak berbau SARA